Sesuai janji kemarin, gw bakal nulis ulasan trip gw ke tiga kota selanjutnya. Gw ga langsung masukin tiga tiga nya sekaligus, jadi satu satu dulu karena banyak banget yang mau gw certain. Yah, biar ga bosen yang baca XP.
Kota kedua yang kami kunjungi adalah Malang, tapi sebenarnya
yang paling banyak dikunjungi ada di Batu (jelas, secara Batu kota wisata xD).
Kenapa kami milih Malang sebagai trip? karena berdasarkan buku petunjuk online
(baca: google), Malang itu terkenal sama tempat wisatanya. Tempat wisatanya
memang ga ada di kota gw btw, dan dipilihlah Malang sebagai tujuan kedua
(berhubung dekat juga dari Pare).
Tapi sebelum ke cari penginapan, kami ke Bromo dulu lihat
sunrise. Dari Pare sekitar pukul 10 malam, butuh waktu empat sampai lima jam ke
Bromo. Pukul 3.40 pagi kami sudah tiba
di lereng gunung (tempat pemukiman suku tengger untuk mengganti kendaraan
travel ke mobil jeep). Selama di rumah penduduk, hawa dinginnnya sudah nusuk
tulang banget. Temen-temen gw yang sudah berlapis-lapis masih kedinginan
apalagi gw yang waktu itu cuma pakai piyama dilapisi jaket selembar >”<. Butuh
setengah jam nungguin mobil jeep datang, dan pukul 4 pagi kami pergi ke puncak
dan itu cukup lama sekitar 45 menitan. Jeep pun berhenti tapi ga sampai puncak,
kami pun diturunkan di sana dan kata supirnya kalau mau sampai puncak bisa
jalan kaki atau naik motor. Dan beneran pas kami turun dari mobil, udah banyak
banget tukang ojek yang nawarin. Berhubung juga kami semua cewek (yang cowok cuma
satu), banyak yang milih naik motor. Kami pun naik motor bonceng tiga dengan
tariff 20ribu per orang (ini lebih mahal daripada naik motor ke gunung Kelud
btw). Sampai kami diturunin pun ternyata itu belum puncaknya pemirsa, kami harus
naik tangga lagi ke spot sunrise. Jam menunjukkan pukul 5 pagi, dan kami
duduk-duduk di sana bareng sama turis lokal dan mancanegara sambil nunggu
matahari terbit. Sulit banget pas mau mengabadikan sunrise yang bagus, karena
apa? Karena banyak bule yang badannya tinggi-tinggi udah dapat tempat aja di
depan. Gw mah udah kecil mau loncat-loncat juga percuma ><. Tapi gw sih
ga ambil foto, gw hanya menikmati indahnya sunrise dengan mata telanjang.
Sumpah indah banget, dingin dingin liat sunrise jadi feel warm banget. Pukul 6
kami udah harus ke jeep lagi buat “tour” ke spot Bromo yang lain. Bapak supir
ngantar kami ke pasir berbisik, padang savanna, dan kawah gunung Bromo. Yang
jelas si bapak Cuma ngantar sampe bawah kawah, kalau mau naik bisa jalan kaki
atau naik kuda. Well, karena gw lagi ngirit dan pengen ngerasain gimana mendaki
itu, gw sama yang lain pun milih untuk jalan kaki. Gw ga nyangka juga gw yang
paling pertama nyampe sampe di kawah (walaupun gw nyaris kehabisan oksigen dan
agak pusing hirup belerangnya xD). Foto-foto sign request pun dimulai, dan gw
cukup puas udah bisa sampai puncak Bromo (next hiking ke Merbabu ye!).
One pic sunrise at Mount Bromo |
sorry miss, mister, keikut poto dah |
ini belum naik tangga ke puncak loh |
Selesai dengan Bromo, kami lanjut ke Malang yaitu ke wisata
kebun apel. Biaya masuk 20 ribu rupiah udah bisa sepuasnya metik sendiri dan
dimakan ditempat. Kalau mau bawa pulang ya bayar lagi~. Karena apelnya masih
kecil-kecil pas kami datang, jadi kami makan ditempat aja, ga dibawa pulang.
Lanjut perjalanan kami nyari penginapan, untung bapak supir travelnya nyaranin
di dekat BNS, jadi kami setuju aja karena udah mau magrib dan capek banget. Lokasi
penginapan ada di jalan Oro Oro Ombo, Batu,
cukup strategis dari tempat wisata. Kami nginap di sana hanya tiga hari,
dengan biaya permalam 48 ribu udah dapat sarapan susu sapi segar (terjangkau,
kan?). Ditambah penginapannya itu memang rumah asli, lengkap sofa, tv, kasur
king size dua kamar, kamar mandi shower, dan dapur kecil. Recommend banget lah
penginapan satu ini (kalau mau tanya-tanya lebih lanjut boleh xD). Mas yang
punya penginapan juga menyewakan motor perhari 20 ribu, lumayan buat
jalan-jalan ke Malang kota sesuka hati.
Esok harinya (12/07/2015), kami putusin
ke museum angkut. Tempat yang wajib dikunjungi kalau ke Malang, karena
tempatnya yang WOW banget, berasa di luar negeri lah kalau foto-foto di sana.
Gw excited banget pas ke bagian “Inggris”, karena gw suka banget Negara itu dan
apapun yang gw lihat sama persis yang sering gw lihat di tv. Semua miniature
Negara ada di sana, Inggris, Perancis, Italia, Jepang dll. Satu hari itu kami
habisin di sana aja, dan rasanya pun masih belum cukup XD. Oh ya, tiket masuk
(karena kami ke sana pas hari kerja) harganya 60 ribu, dan untuk weekend 80
ribu
at Gangster Town #abaikan sandalnya xD |
HEAVEN !!!!!! |
Pulang dari museum angkut, kami cari makan di sekitar situ. Pengennya sih
makan nasi, tapi sepanjang jalan cuma lihat berjejer warung bakso malang. Iye
sih, tapi ya masa gw makan bakso mulu tiap hari. Dan untungnya gw nemu warung
nasi di simpang tiga. Kami pun pulang ke penginapan, dan agenda selanjutnya adalah
ke BNS. BNS singkatan dari Batu Night Spectacular. Tiket parkir motor 2 ribu
seperti biasa, tiket masuk wahana 35 ribu (kalau mau main di wahana harus bayar
lagi, tiap wahana beda harga). Kebetulan di sana ada Tricky 3D art, dan itu
tempat yang paling pengen gw kunjungin. Banyak lukisan 3D yang kalau kita foto
di depan lukisan itu kelihatan realistic. Kayak gini nih:
tangan kanan gw ga pas >< |
Tiket masuk ke Tricky 3D art 15 ribu, standar lah ya. Next
dari sana, kami keluar buat cobain wahana lain yang lumayan bikin sport
jantung. Kami putusin naik sejenis kora-kora (gw lupa namanya) dengan harga
tiket 15 ribu, kami naik di kapal yang bergoyang maju mundur belok kiri kanan
ya begitulah pokoknya xDDD. Kami datang berlima tapi yang naik cuma berempat,
yang satu ga ikut dengan alasan standar: “gw ga mau sakit perut naik begituan”
XDDD. Habis naik itu, lanjut ke Mega Max (tiket 20 ribu), wahananya berbentuk
lingkaran dan kami duduk di pinggirnya, di awal sih cuma naik turun dan barulah
kami kayak dilempar ke kanan kiri sampai terbalik. Pas kepala gw di bawah, duh
rasanya makanan yang baru gw makan mau keluar saat itu juga. Tapi gw menikmati
itu semua, di mana temen gw yang pada teriak takut jatoh, gw merem diem aja,
biarin lah badan gw mau terbang situ
terserah :v. Pukul 10 malam kami pun pulang untuk istirahat.
Besok paginya, kami berencana ke Jatim Park 2. Kami start
jam 10 pagi naik motor, bayar tiket 2 ribu perak, dan kami ambil paket wisata
Batu Secret Zoo + Eco Green Park (semuanya 85 ribu) udah bisa ngelilingin semua
tempat. Kami mulai dari Eco Green Park dan langsung disuguhi kolam ikan koi dan
candi prambanan versi mini. Lanjut ke museum kupu-kupu dan insect, di sini
banyak spot yang bagus buat foto bareng kupu-kupu cantik.
tampang gw plisss -_- |
Keluar museum, masuklah kami di area walking bird.
WELCOME ! |
Hampir semua jenis burung besar di dunia ada di sini. Tempat
ini cocok banget buat tempat rekreasi keluarga sekaligus jadi sarana edukasi untuk
anak-anak. Area nya lumayan luas dan cukup melelahkan tapi seketika hilang saat
melihat burung-burung cantik itu beraktifitas. Sepanjang perjalanan mengikuti
rute, ada burung hias yang sengaja dilepas penjaganya untuk foto bersama
pengunjung. Berbekal pisang raja di tangan, burung pun berdatangan dan hinggap
di tangan gw. Lucu-lucu banget burungnya (untuk yang ini ga gw kasih gambar,
fotonya masih ada di hape temen xD). Ga Cuma burung terbang yang bisa diajak
foto, ada tiga ekor merak jantan yang pas banget lagi mekarin ekornya. Cuantikkk
banget,, warnanya bukan yang hijau, tapi yang putih. Sumpeh deh, cantik pake
banget nget nget nget xDD>.
Lanjut ke peternakan domba, budidaya buah dan bunga,
pengolahan madu dan susu, serta sampailah kami di rumah terbalik ! (gw sengaja
skip ke sini karena rute di sana buanyaakk banget dang a bisa gw ulas satu per
satu). Sebelum masuk, kami nemu kedai es krim di sana. Sebagai penambah tenaga,
maka terbeli lah satu cone ice cream strawberry seharga 5 ribu rupiah. Soal rasa,
sebelas duabelas lah sama es krim Mc*D wkwk. Karena masuk ke rumah terbalik ga
boleh bawa makanan, gw cepetin tuh makan es krimnya. Begitu masuk rumah
terbalik (yang memang bener-bener terbalik semua property di dalamnya), ada
artikel yang di pajang di bagian ruangan depan. Gw baca ternyata artikel tentang
rumah terbalik ini, dituliskan bahwa rumah terbalik memang benar-benar ada di
Amerika akibat bencana alam tornado. Rumah pun terbawa angin dan mendarat
terbalik, dan di situlah inspirasi terbentuknya bangunan ini. Cool, isn’t it?
Rumah terbalik ini adalah rute terakhir di Eco Green Park,
dan kami kembali ke gerbang depan Batu Secret Zoo. Sesuai namanya, hampir semua
jenis hewan darat, air, maupun udara ada di sini. Area nya lebih luas dari Eco
Green Park, dan butuh waktu 2 jam buat keliling sampai ketemu pintu keluar. Ga Cuma
sampai di situ aja, ada lagi museum satwa yang bentuknya mirip gedung di film “Night
at the Museum”. Kalau di Eco Green Park dan Batu Secret Zoo menampilkan hewan
hidup, di museum satwa kami bisa melihat hewan yang diawetkan dan yang sudah
punah. Asli mirip hewan hidup banget, dan beberapa kali gw sempat speechless
karena saking kerennya hewan-hewan ini.
Waktu udah menunjukkan pukul 5 sore dan waktunya untuk
pulang. Tapi sebelumnya kami bagi tugas, ada yang beli makan, ada yang beli air
gallon isi ulang. Gw pun ikut “kubu” beli makan, dan itu susah banget nyari
yang namanya NASI. Seperti yang gw bilang tadi, sepanjang jalan gw Cuma lihat
warung bakso malang. Saking sulitnya nyari nasi, kami pun sampe keluar Batu,
masuk ke Malang kota #yaelah xD. Dan akhirnya kami balik ke arah BNS dan nemu
juga pedagang kaki lima jual nasi campur *sujud sukur*. Dengan harga 10 ribu
pas, porsinya ga main-main. Satu kotak Styrofoam yang biasa buat nasi goring ukuran
medium sampe ga muat buat masukin nasi, ayam, dan lalapannya. Sambalnya juara
lah, enak banget.
Pulang ke rumah penginapan, kami semua tepar. Simpan tenaga
buat besok ke Malang kota. Pagi berikutnya, kami start pukul 10 dan butuh satu
jam untuk sampai di Malang kota. Tujuan pertama kami ke stasiun kereta api,
liat-liat aja sih sekalian mau ngecek harga tiket. That was the first time I
see train station (tapi gw ga norak2 amat liatnya xD), di Borneo ga ada kereta
api sih..plislah~. Dan kebetulan depan stasiun ada yang jual bapao, pas banget
gw lagi laper. Bapao nya unik, rasanya buah-buahan semua, warna juga rainbow
gitu macem2. Rasanya enak, beda sama bapao yang dijual di Samarinda. Sambil bawa
bungkusan bapao, kami jalan kaki ke taman depan stasiun. Bukan waktu yang tepat
kami ke sana pas pagi hari, karena taman bakal rame pas malam hari. But it’s
okay, kami cuma sebentar di sana dan jalan lagi naik motor ke tujuan
selanjutnya. Yak, kami ke tempat makan bernama Recheese Factory. Tempatnya mirip
di KF*C, tapi menu hidangannya ditambah saus keju. Berhubung gw ga suka keju,
gw cuma makan pake sambel khasnya doang. Terbukti pedas padahal sambelnya level
3 doang. Ayamnya juga enak, ditemani ice mango tea favorit gw~yumyum >w<.
Kenyang habis makan, lanjut ke toko Oen (Jl. Basuki Rakhmad
No.5 Malang). Gw pingin banget ke sini karena toko Oen ini merupakan tempat es
krim yang historical banget. Di bangun pas jaman Belanda tahun 1930. Konsepnya tempoe
doeloe, pelayannya pakai kostum seragam jaman kolonial. Keren deh. Walaupun es
krim dan makanan di sini terbilang mahal, tapii rasa emang ga bisa bohong. Gw sama
satu temen gw patungan buat beli satu tutti fruti Ice cream seharga 33 ribu. Pas
es krimnya datang ternyata sepiring kecil satu scoop medium es krim coklat. Ini
tutti fruti darimananya ?!! terserahlah, yang penting gw nyicip es krim toko
Oen wkwkw XDDD.
This photo has uploaded at ma friend instagram. Sorry guys, bc we just once took a photo. |
Cuman satu hal yang gw sayangkan dari tempat bagus kek gitu,
toiletnya tolong dong…. Belanda sih Belanda, tapi masa Cuma pake tisu doang? Ini
masih di Indonesia loh. Sama agak lebih bersih dikit lagi, itu aja sih saran
dari gw selaku pelanggan.
Pukul 2 siang, kami ke mie setan berkat saran temen gw. Katanya
sih kalo ke Malang, ga sah kalo belum nyobain mie setan karena mie setan
katanya juga pelopor mie pedas di Malang. Pas banget gw yang doyan pedes. Temen
gw bilang level satu yang pake 12 cabe udah pedes banget (padahal dia doyan
pedes juga kayak gw). Dikasih warning gitu dari dia ya, gw mah ngikut aja pake
level satu. Dan ternyata level satu pedesnya standar. Coba tau gitu gw pesen
level 2 deh yang pake 24 cabe =_=. FYI, yang punya mie setan ini masih kuliahan
loh. Pegawainya teman-temannya sendiri, salut deh, young entrepreneur banget. Menu
andalan selain mie setan ada dim sum sushi, es genderuwo, es kuntilanak, dan es
tuyul. Nah, es genderuwo ini terdiri dari beberapa macam buah dan jelly yang
dicampur susu, sirup dan es. Ukuran gelasnya paling gede daripada yang lain,
dan itu bikin kenyang banget apalagi habis makan mie setan. Gw pun ga sempet
habisin satu gelas es genderuwo itu karena udah saking kenyangnya. Untuk es kuntilanak
(yang katanya istrinya si es genderuwo wkwkwk xD), racikannya es sirup tanpa susu,
ditambah buah segar dan lemon. Bikin siang lo makin seger ! ukuran gelasnya
tinggi ramping (kayak bodi cewek gitu #plak). Sedangkan es tuyul merupakan
bentuk mini dari es genderuwo, cuman beda gelas doang pake yang kecil
(ukurannya pas buat anak-anak).
This photo also from my friend instagram |
Harganya ? satu porsi mie setan 9 ribu rupiah, es genderuwo
juga 9 ribu, es kuntilanak 8 ribu, kalau es tuyul lupa berapa harganya, kayanya
6 ribu CMIIW.
Puas makan siang di mie setan kami pun mau beranjak pulang,
tapi sebelumnya kami ke alun-alun kota Batu. Gw sama tiga temen gw ke sana Cuma
tertarik buat naik ferris wheel doang. Habis naik, ya udah pulang xD. Tiket naik
hanya 3 ribu perak sekali naik. Harga yang sangat terjangkau untuk melihat kota
Malang dari atas.
And this photo has already uploaded in my instagram |
After that, finally we came home and take a rest bc the day
after that whe should go to Denpasar for the next our trip. Yap, destinasi kami
selanjutnya adalah ke Bali. See ya di postingan selanjutnya !
Nb: mau tanya-tanya lebih silakan tulis di kolom komentar
ya, pasti dijawab kok ^_^.