Title : Maple in Love
Author : Hikari Ogata a.k.a Eri Tonooka
Pair : ToraXSaga
Fandom : Alice Nine
A/N : this is shortest fanfic whom I write and for the title, I doubt it. =,=’
Disclaimer : Saga dan Tora punya orang tua mereka (yaiyalah)*kicked* tapi mereka jugag punya author *kicked boom*
‘Tora,,, aku rindu padamu’ ucap Saga dalam hati. Di kursi taman itu ia sendirian, ‘menunggu’ seseorang dari siang sampai sunset menjelang. Perlahan ia keluarkan selembar foto dari saku celananya, membetulkannya sehingga tak ada lagi lipatan-lipatan kecil yang menghiasi foto ‘indah’ miliknya itu.
“kapan kau pulang?”
Ia menghela nafas, cukup panjang. Mungkin terlalu banyak beban yang ia tahan selama ini, termasuk ‘menunggu’ seseorang bernama Tora itu.
Matanya menuju ke arah pohon maple yang berdiri kokoh tepat di depannya, menorehkan lagi cerita kenangannya dulu bersama Tora. Ia tahu saat ini ia sedang menangis, melihat gugurnya daun-daun maple yang sudah mulai menguning kecokelatan.
Setahun memang cukup lama untuk ditinggal orang terkasih, apalagi sekarang ini, tepat setahun Tora pergi meninggalkan Saga. Bukan tanpa alasan, Tora harus belajar dan sekolah di Amerika—kampung halaman kakeknya—. Orang tuanya lah yang menyuruh ia sekolah di sana, dengan alasan jika ia sekolah di Jepang ia pasti akan jadi anak berandalan, melihat teman-teman Tora yang beringas semua. Apa mau dikata, Tora tak bisa melawan mereka. Walau berat melepas Saga, Tora yakin ini bukan akhir semuanya. Dengan begini Tora pasti bisa menjadi lebih baik, begitu juga dengan saga.
“I’m falling down to the dark..
But I can’ to say goodbye to you..”
Sebuah lirihan keluar dari mulut Saga, hampir tak terdengar. Ia masih menahan isakannya, sambil melihat foto tadi kembali.
“cepatlah pulang, Tora…”
..
..
..
“Saga”
Perlahan Saga menoleh ke belakang, ke arah sumber suara yang memanggilnya.
“Hai..”
Orang itu menyapa dengan lembut, suara dan senyumannya sangat tak asing bagi Saga. Ia dapat merasakan tubuhnya kini bak tangki kosong yang telah diisi penuh oleh air. Ia membelalakkan matanya tak percaya apa yang dilihatnya. Sosok yang ia tunggu sejak tadi, tanpa tahu seseorang itu akan datang atau tidak, kini hadir tepat dihadapannya. Air matanya pun tak dapat dibendung lagi.
“ahaaha… Saga, kau masih seperti yang dulu” Saga memeluk Tora dengan cepatnya, seakan Tora bisa pergi lagi
“hikss.. kenapa kau lama sekali…hiks” ia benamkan wajahnya di dada Tora dan sesekali memukulnya pelan
“ya begitulah, dan oh, kenapa kau sendirian di sini?”
“kau pasti tak akan percaya. Setiap hari aku menunggumu di sini, berharap kau segera pulang”
“Saga, apa kau masih mencintaiku?”
“tentu saja, bodoh.. lalu, kau?”
“jangan tanyakan itu. Aku tak akan pernah meninggalkanmu, selamanya”
“aku senang kau kembali”
“aku juga”
Tora makin mempererat pelukannya, mengeliminasi jarak antara mereka. Tora menatap mata coklat indah milik Saga itu lekat-lekat, perlahan dan hati-hati ia majukan kepalanya ke arah Saga yang masih sedikit terkejut dengan kehadiran Tora. Saga menerima ciuman hangat dari Tora dengan senang hati. Ia menikmatinya, menikmati setiap sentuhan yang diberikan Tora padanya. Ciuman yang hambar, namun penuh rasa. Mereka sangat menikmatinya, membiarkan angin senja menerpa kedua tubuh mereka dan membiarkan sunset terus saja menghilang dari lukisan angkasa.
“kau masih seperti dulu” ucap Tora di pemberhentian ciuman lembutnya
“kau juga”
“aku mencintaimu, Saga…” suaranya yang berat membuat Saga makin luluh dan sulit untuk tak memberikan senyumannya kepada Tora
“dan aku sangat mencintaimu. Jangan pergi lagi, ya..”
“aku janji”
_OWARI_
Author said : Tuh ‘kan pendek banget…. Kalo gak ada halangan, gw mo bikin versi panjangnya. Ceritanya mo bikin sekuel,, doakan semoga berhasil..