Title: On My Own
Author: Hikari Ogata a.k.a Eri Tonooka
Chapter: 1/1 OneShot
Pairings: ShouXHiroto
Genre: Drama, YAOI, Tragic, Angst
A/N: ini tulisan lama, cuma ditambahin beberapa skenario. Saya lagi galau bikinnya, makanya jadinya gini. Silakan yang mau hujat saya atas hasil ff ini, saya terima *pasrah*
Listening to: Linked Horizon – Jiyuu no Tsubasa (OP2 SnK)
On My Own
SuG - Misora
SuG - Misora
Sunyi.
Tidak ada yang berani mengeluarkan suaranya.
Termasuk aku. Di sini hanya ada kami berdua di sebuah taman kota yang cukup
sepi di jam sibuk seperti ini. Saling menunggu salah satu di antara kami
berbicara. Sungguh, ini pertemuan pertama kami semenjak dia keluar dari rumah
sakit pasca kecelakaan mobil yang menimpanya dua bulan lalu. Aku yakin ia pasti
sangat kecewa bahkan marah karena selama di rumah sakit aku tak pernah
menjenguknya. Sekalipun ia terbaring di rumah sakit dalam keadaan koma.
Jahatkah aku?
Apa aku sudah tak lagi mencintainya?
Shou, kau lah yang telah membuatnya seperti ini! Karena
kau lah ia menjadi trauma seperti ini!
Aku terus merutuki diriku yang terlewat bodoh ini.
“Shou-kun—”
Kulihat ia yang bersuara dengan sedikit getaran di
dalamnya. Jauh berbeda dari kepribadiannya yang ceria dan cenderung aktif.
Kecelakaan itu membuatnya menjadi pribadi tertutup dan traumatis.
“bagaimana kabarmu?” ucapnya melihat langsung ke
mataku. Pancaran matanya sangat menyedihkan. Entah mengapa kalimat yang ingin
kuucapkan tak mau keluar. Sulit rasanya menjawab ‘aku-sangat-bahagia-sekarang’
di saat ia seperti ini.
Tak berapa lama ia kembali bersuara “aku minta
maaf,, karena aku tak punya lagi memori tentangmu..”
“apa maksudmu, Hiroto?” spontan ku bertanya.
“ada yang salah dengan otakku. Tora hanya bilang
kalau kau pacarku. Apa itu benar?”
Mataku menjadi sayu, tak sampai hati melihat ekspresi
wajahnya. Ini semua salahku.
Tora tak pernah memberitahukan keadaan Hiroto padaku!
tsk!
“saat aku berusaha mengingatnya, kepalaku sangat
sakit” imbuhnya lagi. Aku tau Hiroto, jangan salahkan dirimu, karena
akulah..karena aku yang ada di sini lah penyebabnya.
“Hiroto, apa tak ada sedikit sisa memori tentangku? Apapun
itu?” tanyaku berbicara sewajar mungkin.
Suasana akembali hening. Ia menatap lurus ke arah
depan dan berpikir cukup lama. Ia pun membuka suara..
“maaf.. aku—”
“ya, aku mengerti. Jangan paksakan dirimu
mengingatku. Seharusnya aku lah yang meminta maaf” ucapku sarkatis “..maaf
karena tak menjengukmu selama kau sakit, dan maaf untuk hari itu”
“Hiroto, sudah kubilang jangan
mengangkat telepon sambil mengendaari mobil. Berbahaya.” Omel Shou pada
kekasihnya yang tampak masih seperti anak-anak itu. Namun sang kekasih hanya
tersenyum aneh seperti merasa tidak bersalah.
“ayolah Shou-kun, buktinya sekarang aku
masih hidup kan?” ucap Hiroto santai, merasa omelan Shou tak akan mempan
padanya.
“tapi aku khawatir. Tolong jangan
lakukan seperti ini lagi!”
“aa wakatta wakatta.. “ seulas senyum
tersungging di bibir Shou saat mendengar ucapan Hiroto. Tidak heran jika Shou
khawatir, karena kekasihnya itu masih dalam proses terbiasa dalam mengendarai
mobil. Ya, Hiroto baru saja memperoleh SIM dan itu artinya Shou lah yang akan mengawasi
Hiroto.
Christmas eve, Hiroto sengaja
berjalan-jalan keluar dengan mobilnya. Sekedar menikmati indahnya malam natal
di kota yang tak pernah sepi ini, dan membeli pernak-pernik pohon natal di
apartemennya. Ia semakin senang saat Shou akan merayakan malam natal bersama di
apartemen Hiroto. Sebuah makan malam yang berbeda mungkin cukup untuk mengisi acara
malam natal mereka, begitu pikir Hiroto.
Sepasang mata coklatnya pun dari jauh menangkap
sebuah pohon natal dengan hiasan yang menarik terletak di barisan depan barang
yang dijual di toko. Ia pun berniat ke sana, namun handphone nya berdering
nyaring dan membuatnya menengok siapa gerangan yang memanggilnya.
Sebuah panggilan dari Shou.
Hiroto pun teringat pesan Shou, dan ia mencoba tak mengangkat panggilan Shou.
Panggilan pertama berhenti, Shou pun
kembali menelepon. Hiroto tak bisa membiarkan Shou menunggu lama, ia berpikir
pasti Shou sedang membutuhkannya saat ini.
Dan panggilan itu pun terangkat.
“moshi-mosh—”
Namun saat Hiroto melihat layar
handphone itulah, ia tak mengetahui datangnya sebuah mobil dari arah yang
berlawanan menuju ke arahnya. Tabrakan itu pun tak terhindarkan. Spontan kepala
Hiroto menubruk bagian stir mobil dan kaca depan yang pecah itu turut
menghantamnya. Darah pun mengucur dari ujung kepala dan merembes hingga pipinya.
Perlahan ponsel yang ia genggam
terjatuh dan memperdengarkan suara kebingungan Shou dari seberang sambungan telepon.
Dan tak lama kemudian, sebuah sirene
ambulan berbunyi nyaring mengantarkan Hiroto ke rumah sakit terdekat.
“aku tidak tau apa yang membuatku seperti ini, tapi
aku merasa kau juga tak perlu meminta maaf,, Shou-kun..”
“Hiroto, aku hanya
ingin bilang bahwa aku—” akh, sulit sekali mengatakannya!!
“bahwa aku—” “..aku
masih mencintaimu”
Ya, aku sudah
mengatakannya. Tak ada lagi rasa ketakutan di benakku lagi. Aku harap Hiroto
mengerti.
“apa yang diucapkan Tora
ternyata memang benar. Kau mencintaiku.. tapi, dengan keadaanku ini aku tak
bisa..”
“kita bisa mulai dari
awal. Mungkin saja ingatanmu kembali seiring berjalannya waktu” ucapku
bersemangat “ayolah Hiroto, aku akan membantumu..” kugenggam kedua tangannya
erat dan menatap mata indahnya lebih dalam. Sungguh aku merindukan saat-saat
seperti ini.
“tapi maaf Shou-kun. Aku
akan menjadi beban bagimu jika aku mengiyakan permintaanmu. Maaf..”
Aku tak bisa berbuat
apapun lagi saat Hiroto bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkanku sendiri.
Hiroto, maafkan aku ..
Owari
n.b: jadi pengen bikin
sekuelnya :3
Ini apaan nanggung bener nak (=w=) minta sequel nya kudu pokonya mah!!
ReplyDeleteGa bisa komen banyak XDD
Shou dudul banget nyuruh jangan nelpon sambil nyetir tau nya nelpon kaga sabaran *getok shou*
pengakuan, sebenernya mamih juga ada fanfic yg Hiroto koma juga, dari tahun 2011 kaga jadi-jadi, toyoooong
ah mamih nih,, namanya juga ff ala kadarnya. daripada kelamaan tekubur di folder, yaudah diposting aja :v
DeleteSekuelnya ga tau kapan bikinnya *capek ngetik* /ditabok
Nah tuh ada ff Shopon juga, nyehehehe..xD *evil smirk*
Ah iya sih mending di post yah daripada terkubur di folder bisa-bisa nanti kehapus XDD
Deleteah kamu mah gitu (T3T)
iya Shoupon juga haha bingung soalnya bakal kayak sinetron, ga oneshoot soalnya *headbang*
saya juga manusia mih, bikin ff gak semudah kayak makan kacang xD apalgi menyangkut Shopon XXD
DeleteFFnya berchapter lagi, kalo ga selesai kan bisa imajinasi sendiri /dihajar