Title: I want to be
your man
Author: Angelina
Chapter: 57/121
Genre: Boys Love
Original Novel: http://www.blnovel.com/10/10587/
Language: Bahasa Indonesia
N.B: Hanya menerjemahkan novel karangan Angelina dari Mandarin ke Indonesia
dengan beberapa improvisasi. Penerjemah
tidak mengambil keuntungan apapun atas terjemahan ini. Kesalahan kata dalam penerjemahan mohon dimaklumi, karena masih
belajar. Update akan ASAP.. Terima kasih ^^.
Didedikasikan kepada seluruh fans Yan Yan x Su
Xiaomi (Dong Yufeng x Ma Yao) Indonesia.
Chapter 57: Jika Aku Mati
Pagi-pagi sekali, Nenek
Xiaomi memanggil mereka berdua untuk sarapan, tetapi justru menemukan dua sosok
pria yang sedang tertidur di lantai. “Ada apa dengan kalian?”. Apa yang dilihat
Nenek Xiaomi adalah hasil dari ‘perbuatan’ Yan Yan dan Xiaomi semalam yang
terlalu bersemangat. Su Xiaomi yang lelah bahkan tidak mengenakan pakaian, dan
ia melihat Yan Yan tahu-tahu sudah berpakaian.
Su Xiaomi cepat-cepat
membungkus tubuhnya yang telanjang dengan selimut, “Nenek.. kasur ini.. kami
tertidur, lalu aku berguling, buruk sekali, hampir saja pingganggu patah”.
Selesai dengan kalimatnya, ia kemudian menyesal karena Neneknya kembali
penasaran. “biarkan Nenek lihat pinggangmu”
“Nek, jangan ke sini,
jangan ke sini”. Su Xiaomi langsung menghalau dengan tangannya.
“apa yang terjadi?”
Xiaomi menatap minta pertolongan
pada Yan Yan, tapi Yan Yan justru mengalihkan pandangannya ke arah Nenek:
“Nenek, aku ingin mandi”
“Nenek sudah memanaskan
air di sana”
“terima kasih, Nek” Yan
Yan berdiri, sengaja membiarkan Xiaomi dengan selimutnya yang hampir mengekspos
bagian tubuh bagian atasnya. Saat neneknya tidak melihat, Xiaomi menunjuk-nunjuk
Yan Yan dengan kesal.
“ayo, biarkan Nenek
melihat pinggangmu”
Su Xiaomi makin
membungkus dirinya seperti ulat, “tidak perlu, Nenek pergi saja”
“apa yang terjadi?”
Akhirnya, Xiaomi
mengatakannya dengan wajah merona: “kemarin aku tidur dengannya, karena kami
berdua kepanasan, kami pun melepas pakaian. Aku tak mengenakan apapun..”
Nenek Xiaomi mengomel:
“kau, Nenek sudah melihatmu tumbuh sebesar ini, tak ada yang perlu dirasa
malu”. Nenek membuka paksa selimut Xiaomi dan membuat pria itu berteriak. Ia
bingung, di pagi hari ada seorang wanita tua melihat tubuh telanjangnya yang
putih nan mulus.
Di sisi lain, Yan Yan sudah
kembali dari mandinya. Nenek Xiaomi menyuruhnya untuk sarapan, dan Xiaomi masih
berbaring-baring di sana, sambil menatap ke pojokan ia berkata pada Yan Yan:
“Yan, aku melihat ada cahaya di sana” Yan Yan kemudian memberikan tepukan keras
di pantat Xiaomi: “pagi-pagi sudah ingin bermain, cepat bangun dan makan”
Su Xiaomi langsung
berdiri, segera mandi dan berpakaian.
Tak lama, keduanya pun sedang
menikmati sarapan. Xiaomi dengan semangat menceritakan masa kecilnya dulu. Yan
Yan di sampingnya dengan sabar mendengarkan. Setelah sarapan, mereka
berjalan-jalan mendaki bukit di belakang rumah. Xiaomi sudah kelelahan dan
berkeringat: “membayangkan tempat ini lebih jauh, mendaki sekarang saja sudah
kelelahan” Yan Yan menatap Xiaomi sambil mengambil rokok dari tasnya dan
menyalakannya. Asap yang keluar dari mulutnya perlahan menghilang terbawa
angin.
“Yan, gunung ini indah,
kan?”
“ini gunung biasa” Yan
Yan berkata sesuai fakta
“kalau karangan bunga ini?”
“hanya bunga biasa”
“kalau anjing ini?”
“memangnya kenapa?”
mereka ternyata diikuti oleh Si Hitam kecil anjing Nenek Xiaomi
“bagaimana kalau aku?” Xiaomi
mengganti topik bahasan
“bagaimana kalau kamu?”
“aku tampan, kan?”
“kau bahkan bertanya
hal yang memalukan seperti itu”
“apa yang kau pikirkan
kalau aku ini tampan?” sekarang mata Xiaomi menatap Yan Yan
Yan Yan berkedip: “kau
harus dengar benar atau salah”
“salah”
“aku tak bisa bilang”
Su Xiaomi kembali
menatap mata Yan Yan, tapi tak berani mengatakan apapun. Xiaomi tetap
melanjutkan aksinya agar Yan Yan mau bicara, dan Yan yan pun menjelaskan
berbagai macam hal.
Akhirnya Xiaomi yang
merasa kakinya sudah lelah, memutuskan untuk berhenti. “Yan, ayo istirahat”
Yan Yan berhenti
berjalan di depan Xiaomi “kenapa?”
“aku lelah sekali”
Yan Yan dan Xiaomi
terlihat seperti anak-anak, mereka duduk bersampingan. Tiba-tiba Xiaomi
merangkul leher Yan Yan dan berkata: “waktu aku kecil sebelum bermain di sini,
aku sudah berpikir akan dua orang yang saling mencintai duduk bersama di sini
dengan akhir yang bagus, dan hari ini pun akhirnya tiba.
“apa masa kecilmu
begitu bodoh?”
“sialan. Tapi kemudian
aku tidak berpikir bahwa akan ada seorang pria..”
“kenapa, kau menyesal?”
Su Xiaomi menggelengkan
kepalanya “tidak, walaupun aku sering menyesali diri sendiri. Tapi aku tidak
pernah menyesal bersamamu”
“benarkah?” Yan Yan
tertawa
“Yan, nanti tidak akan
ada yang memisahkan kita, kan?”
“tidak”
“bagaimana jika suatu
hari nanti aku mati, apa yang akan kau lakukan?”
“aku akan menguburmu”
“kau..”
“Su Xiaomi, ada hal
yang memang bisa aku bayangkan dan ada juga yang tidak.” Yan Yan cemberut
“aku kan hanya
bertanya”
Yan Yan kemudian
berdiri “cukup istirahatnya, ayo pergi”
“kembali ke sini” Su
Xiaomi malah duduk di tanah, dengan nakal menarik Yan Yan agar duduk kembali
bersama Xiaomi. Tapi Yan Yan yang menatap balik ke arah Xiaomi membuat Xiaomi
tak bisa apa-apa. Ia pun melompat ke arah Yan Yan dan menurut untuk pergi.
“Yan, setelah kita
pindah tempat tinggal, dengan pemandangan yang bagus seperti ini, tidak ada
siapapun, kita bisa pergi bersenang-senang”
“lalu apa yang kau mau?
Bermain di halaman sini?”
“lihat jika kau tidak
punya kualitas bicara seperti ini” ucap Yan Yan berhadapan dengan Xiaomi “aku
benar-benar tidak mengerti, pikiranmu bisa berpura-pura, ah”
“apa kau pikir kau
punya posisi untuk berkata seperti itu padaku?” Yan Yan berbalik ke belakang melihat
Xiaomi yang sedari tadi terus bicara.
Su Xiaomi tidak
membahas ini lebih lanjut, tapi ia kembali berkata.. “Yan, jangan menyakitiku
terlalu banyak, ya”
“Su Xiaomi, tidak
biasanya kau bicara banyak seperti ini”
“aku senang, sangat
senang karena di sini tidak ada Yang Hui, Li Yixing, juga tidak ada Lu Yiyi.
Mereka semua yang tidak sedap dipandang. Di sini hanya ada kau dan aku”
“dan kakek nenekmu”
Xiaomi “kau tidak tahu
suasana hati”
“Su Xiaomi, aku belum menjawab pertanyaanmu.
Jika kau mati, aku tidak akan bisa bertahan tanpamu. Tapi jika aku yang mati,
aku ingin kau ikut bersamaku”
“kau memang racun”
“itu lebih baik
daripada kau harus terus berlutut dan menangis di pemakaman ku”
“kau berhak berpikir serius seperti itu"
***
*2 kalimat Xiaomi terakhir, duh.. puyeng haha xDD