Author : Hikari Ogata a.k.a Eri Tonooka
Fandom/Pair : Alice Nine, ViViD/(ShouXHiroto)
Genre : Drama, Romance, Family, BL, Incest juga gak ya??
Chapter : 6/6
Summary : “Aku akan menjaga kak Hiro untuk kak Kohara”
Mood : Peralihan antara seneng dan bete (hayooo, apa itu namanya??)
Satu musim teleh terlewati. Perjanjian harus ditepati. Shou, yang ternyata adalah kakak kandung Ko-ki membuat Hiroto ragu akan percintaan mereka. Namun dengan keteguhan hati masing-masing, mereka bisa mempertahankannya. Dan hari ini tepat awal musim gugur, Shou harus meninggalkan adik dan ‘saudara’nya. Dia harus pergi ke Moscow walaupun dengan berat hati.
“kak Kohara jangan pergi. Ini rumah kakak, jangan tinggalkan Ko-ki lagi. . .hiks..hikss” Ko-ki memeluk tubuh Shou yang sejajar dengannya
“Ko-ki, kakak harus pergi. Kakak harus mengurus perusahaan ayah di sana. Tolong jaga kak Hiro untukku ya” perlahan Shou melepas pelukannya
“kakak~~~~”
“Shou, apa ayah yang menyuruhmu kembali?” Hiroto memegang pundak Shou
Shou mengangguk
“harusnya ayah tau kalau keluarganya di sini. Ayah keterlaluan”
“hm.. awal musim dingin besok masih enam bulan lagi. Aku pasti ke sini lagi”
“enam bulan itu lama, Shou!”
“aku janji aku paastii ke sini. Kita rayakan natal bersama”
“hm.. awal musim dingin besok masih enam bulan lagi. Aku pasti ke sini lagi”
“enam bulan itu lama, Shou!”
“aku janji aku paastii ke sini. Kita rayakan natal bersama”
“janji harus ditepati”
“aku berjanji”
“aku berjanji”
~flashback~
“kak Shou kakak Ko-ki?” suaranya bergetar. Sontak Shou dan Hiroto menoleh ke arah sumber suara
“ha?? Ko-ki? Kau belum tidur?” tanya Shou kaget
“kak, jawab. Kak Shou benar kakak kandung Ko-ki?”
Shou menghampiri Ko-ki, namun Ko-ki menghindar
“kakak tau, kakak tidak memberitahu Ko-ki sebelumnya” ucap Shou merasa bersalah
“kenapa tak memberitahuku dari awal?!” teriaknya
“kenapa tak memberitahuku dari awal?!” teriaknya
“Ko-ki! Kak Shou punya alasan kenapa tak memberitahumu!” Hiroto membela Shou dengan nada membentak. Jelas Ko-ki menjadi takut
“hikss..hikss.. kenapa kakak membentakku?” Ko-ki pun langsung cepat-cepat memutar arah kursi rodanya dan pergi menuju kamarnya
“Ko-ki! Tunggu! Kakak tak bermaksud membentakmu”
Tapi kaki Hiroto lebih cepat dari roda-roda kursi Ko-ki. Hiroto berhasil menghadangnya.
“maafkan kakak. Ko-ki, lihat mata kakak, jangan menunduk”
“hiks..hikss”
“hiks..hikss”
“Ko-ki, saatnya kau tau. Kak Shou adalah kakak kandung Ko-ki yang sudah lama hilang. Lihat dia sekarang. Dia benar-benar menyayangimu” jelas Hiroto
“benar Ko-ki. Aku Kohara Kazamasa, kakakmu”
“kak Koharaaaa~~~~” rasa rindu Ko-ki tak bisa dihindarkan. Ia memeluk Shou, dan Shou balik mendekapnya hangat
“kakak akan selalu menjaga Ko-ki. Kakak janji”
~end of flashback~
“Ko-ki, adikku. Kakak punya pesan padamu”
“apa kak?”
“kakak titip kak Hiro padamu. Jaga dia baik-baik ya?”
“sip kak! Aku akan menjaga kak Hiro untuk kak Kohara”
“hei..hei..hei… aku bukan anak kecil lagi Shou! Justru akulah yang harus menjaga Ko-ki!” protes Hiroto
“hahaha… iya iya deh. Ko-ki, kakak pergi dulu ya”
“hm..hati-hati kak”
“Hiroto, aku pergi sekarang ya.. setelah sampai, nanti aku kabari”
“aku pasti akan merindukanmu”
“me too.. And I will back to you .I love you my honey”
“I love you too” Shou mencium kening Hiroto dengan lembut. Ciuman yang hangat namun menyakitkan
“sampai jumpa~~~ sampai ketemu di hari natal~~~”
“daagg kak”
‘sampai jumpa enam bulan lagi,, Kohara’
__***__
Enam bulan kemudian
Hiroto yang kini masih hidup berdua dengan Ko-ki sang adik, tengah menikmati udara akhir musim gugur yang semakin mendingin. Itu tandanya, musim dingin di depan mata. Mereka sangat merindukan Shou-atau Kohara-. Mereka menunggu kehadiran Shou yang berjanji akan pulang saat musim dingin—lebih tepatnya hari natal--. Walaupun sudah beberapa kali Shou mengabarkan akan segera datang, tapi sampai sekarang batang hidungnya belum muncul juga.. ‘dasar,Shou’ gumam Hiroto.
“Ko-ki, masuk yuk. Di luar udaranya makin dingin”
“iya kak”
Tak lama kemudian, terdengarlah suara bel yang terus menerus dipencet tanpa berhenti
TING TONG TING TONG TING TONG
‘siapa sih pencet-pencet bel rumah orang seenaknya’ gerutu Hiroto
“iyaa sebentar~~~” teriak Hiroto dari dalam dan pergi ke untuk membuka pintu—walau ia sangat malas menerima tamu hari ini—
Hiroto membuka pintunya dan betapa kagetnya ia melihat siapa yang datang. Sejenak Hiroto bengong mematung, mengucek matanya berulang-ulang untuk memastikan apa yang dilihatnya itu hanya mimpi. Tapi itu bukan mimpi.
“Hiroto, genkidesu ka?” suara berat yang tak asing keluar dari mulut orang itu
“aa” Hiroto tak bisa berbicara apapun
“kak Hiro, ada tamu kok gak disuruh masuk?” tanya Ko-ki dari dalam
“kak Hiro, ada tamu kok gak disuruh masuk?” tanya Ko-ki dari dalam
Merasa pertanyaannya tak dijawab sang kakak, Ko-ki pun menghampiri Hiroto di depan pintu.
“Ko-ki, apa kabar?” lagi-lagi dengan kalimat yang sama, Ko-ki mengenal suara itu. Suara yang tak asing ditelinganya
.
.
.
.
.
“KAK KOHARAAA~~~~~~”
“KAK KOHARAAA~~~~~~”
OWARIMASU
Author’s Note : Chapter ini adalah chapter yang paling sedikit isinya.. tapi gapapalah… BTW,, Keaknya kok ujung”nya malah Shou sama Ko-ki sih?? Huhu,, anehhhh pisan~~~. Saiia sendiri juga bingung, ini penpic intinya apa sih??? Mau cinta bisa, mau keluarga juga bisa… hah, terserah yang mau baca aja ah (emang siapa yang mau baca?)