Author : Hikari Ogata a.k.a Eri Tonooka
Fandom/Pair : Alice Nine, ViViD/(ShouXHiroto)
Genre : Drama, Romance, Family, BL, Incest juga gak ya??
Chapter : 3/6
Summary : Sepertinya mereka akan membicarakan sesuatu yang sangat penting malam ini
Mood : lagi kesengsem sama senyumnya Takeru SuG.. kyaaaa~~~ jadi nosebleed saiia
“tadaima~~~”
“Ko-ki, dari mana saja kau. Malam-malam begini baru pulang! Kakak sangat khawatir”
“hehe.. maaf kak. Tapi Ko-ki senang bisa diajak jalan-jalan sama kak Shou”
“Hiroto, kau sama sekali tak mengkhawatirkanku ya?” Shou nampaknya agak kecewa
“untuk apa mengkhawatirkanmu, kau kan bukan anak kecil lagi” acuh Hiroto tanpa memandang Shou
“tapi aku ingin sekali dikhawatirkan olehmu” Shou tersenyum kecil
“he??” wajah Hiroto memerah
“untuk apa mengkhawatirkanmu, kau kan bukan anak kecil lagi” acuh Hiroto tanpa memandang Shou
“tapi aku ingin sekali dikhawatirkan olehmu” Shou tersenyum kecil
“he??” wajah Hiroto memerah
“kak Hiro wajahnya merah” ucap Ko-ki tiba-tiba, dan itu membuat Hiroto makin menjadi-jadi malunya
“sekarang kau tidur.. besok nenek mau datang. Katanya mau ngajak Ko-ki jalan-jalan lagi” suruh Hiroto agar ia bisa terhindar dari prasangka tak enak dari Shou
“Horeee, nenek datang~~~~”
“Ko-ki sekarang tidur ya. Semoga mimpi indah” Shou memberi ucapan selamat tidur dengan mencium kepala Ko-ki dan mengantarnya menuju kamarnya
Setelah Shou mengantarkan Ko-ki, dia ingin cepat tidur dan pergi ke kamar’nya’. Begitu ia buka pintu yang tidak terkunci, di situ ia melihat pemandangan yang membuat jantungnya hampir copot. Hiroto sedang mengganti bajunya dengan piyama.
“weks!!!! Hei!!” teriak Hiroto sekencangnya begitu melihat pintu yang semula tertutup tiba-tiba terbuka dan kembali menutup lagi
“maaf….!... Aku tak sengaja” napas Shou menderu-deru
“apa yang kau lihat tadi!!”
“aku tak melihat apapun.. kumohon maafkan aku..” sekarang Shou jadi takut dengan Hiroto. Takut akan mendapatkan omelan darinya nanti
Butuh waktu yang agak lama untuk Hiroto mau membuka pintu kamarnya
“hei! Kau masih di situ?” tanya Hiroto yang sudah berubah nadanya
“i..i.iyya” Shou gugup
“masuklah”
Perlahan anak pintu bergerak dan dengan hati-hati Shou masuk ke sana, dalam keadaan mata tertutup.
“kenapa kau? Tutup mata segala. Aku sudah pakai baju, tenang saja” Hiroto meyakinkan
Dan Shou pun membuka matanya
“maafkan aku soal barusan. Aku tak bermaks….”
“lupakan saja. Sekarang kau tidur sana, pasti kau lelah setelah seharian menemani Ko-ki. Aku benci mengatakannya tapi, aku berterima kasih padamu untuk Ko-ki” Hiroto membungkuk dalam, ia sangat berterima kasih karena melihat perbedaan yang baik dari seorang Ko-ki oleh Shou
“iya, sama-sama. Aku tidur dulu ya. Oyasumi Nasai” Shou pergi menuju tempat tidurnya yang bersebelahan dengan tempat tidur Hiroto. Dia senang sekali dengan sikap manis Hiroto padanya.
“oyasumi Nasai”
Hiroto tak bisa tidur lagi, ia hanya melihat jam dinding dan sesekali melihat kalender. Matanya tertuju pada sebuah lingkaran merah kecil yang rasanya pernah ia buat di kalender itu. Ia pun berdiri dan memastikan tanggal penting apakah yang sampai-sampai pernah ia buat lingkaran di situ.
‘ya Tuhan! Aku hampir lupa’
“ehm… hei kau. Kau sudah tidur?” Tanya Hiroto pelan
“ah, eh.. kau bicara denganku?”
“ya iyalah. Mau bicara dengan siapa lagi?”
“belum. Kau sendiri belum juga tidur. Kenapa?”
“ya iyalah. Mau bicara dengan siapa lagi?”
“belum. Kau sendiri belum juga tidur. Kenapa?”
“aku ingin bicara denganmu” tak mau buang-buang waktu, Hiroto bangkit dari tempat tidurnya menuju tempat tidur Shou. Sepertinya mereka akan membicarakan sesuatu yang sangat penting malam ini
“ada apa?” tanya Shou
“besok ulang tahun Ko-ki. Dan bodohnya aku, aku sama sekali tidak ingat dan aku belum menyiapkan apapun untuknya”
“oh, jadi?”
“kau mau membantuku menyiapkan pesta untuknya? Aku pasti akan sangat tertolong”
“asalkan kau dan Ko-ki bisa sama-sama bahagia, aku mau melakukannya” Shou tersenyum
“terima kasih banyak. Kalau begitu, besok temani aku membeli perlengkapannya ya. Onegaishimasu”
“kau mau membantuku menyiapkan pesta untuknya? Aku pasti akan sangat tertolong”
“asalkan kau dan Ko-ki bisa sama-sama bahagia, aku mau melakukannya” Shou tersenyum
“terima kasih banyak. Kalau begitu, besok temani aku membeli perlengkapannya ya. Onegaishimasu”
“onegaishimasu..”
Hiroto kembali lagi ke tempat tidurnya, hatinya merasakan ada yang aneh. Baru kali ini dia bicara berdua saja dengan Shou sejak pertama kali bertemu. Mungkin ini yang namanya cinta.
__***__
Esok paginya nenek Ko-ki dan Hiroto datang berkunjung, padahal sang nenek punya maksud lain. Ko-ki sengaja diajak jalan-jalan supaya Hiroto bisa mengatur rumahnya dengan aksesoris ulang tahun tanpa ada yang mengganggu.
“Hiroto, nenek bawa Ko-ki jalan-jalan dulu ya.. malam nanti baru pulang” ajak nenek sambil memegang pegangan kursi roda Ko-ki
“iya nek.. hati-hati di jalan”
“kak Shou,, Ko-ki titip kak Hiro ya..” ucap Ko-ki polos
“iya… kakak akan jaga kak Hiro untukmu”
“iya… kakak akan jaga kak Hiro untukmu”
“sudah-sudah, kalian ini apa-apaan sih” ucap Hiroto malu
“dadah kak~~~”
__***__
“sekarang aja yuk belinya” tawar Shou
“iya. Aku ke dalam dulu ambil uangnya”
“ayo berangkat” ajak Shou masih dengan senyuman mautnya, tapi kali ini ia julurkan tangannya agar Hiroto mau meraihnya
“apa ini?”
“pegang tanganku”. Hiroto memerah lagi wajahnya. Ia pun tak bisa menolak, karena baru kali ini Shou bersikap lembut padanya
__***__
Sampai di area mall, Shou sedikit kebingungan untuk memilih kado yang pas untuk Ko-ki
“menurutmu, kado yang tepat buat Ko-ki apa?” tanya Shou ingin tahu
“apa ya? Mungkin action figure mobile suit gundam..”
“aku beli itu saja” ucap Shou spontan
“hei..hei… itu kan mahal. Kau punya uang lebih?”
“tidak apa-apa. Khusus untuk Ko-ki akan kubelikan apapun itu”
“huh, sebenarnya kau ini siapanya Ko-ki sih? Seperti kakaknya saja”
“apa ya? Mungkin action figure mobile suit gundam..”
“aku beli itu saja” ucap Shou spontan
“hei..hei… itu kan mahal. Kau punya uang lebih?”
“tidak apa-apa. Khusus untuk Ko-ki akan kubelikan apapun itu”
“huh, sebenarnya kau ini siapanya Ko-ki sih? Seperti kakaknya saja”
“karena aku memang kakaknya” ucapnya ringan
“ah,sudahlah.. tak usah banyak bercanda. Sekarang kita harus beli perlengkapan ulang tahun di sana” tunjuk Hiroto di sebuah toko perlengkapan anak-anak super lengkap dan mengajak Shou cepat-cepat ke sana
“hmmm….”
.
.
.
‘satu hal yang belum kau ketahui..aku tak pernah bercanda dengan apa yang kukatakan, Hiroto’
‘satu hal yang belum kau ketahui..aku tak pernah bercanda dengan apa yang kukatakan, Hiroto’
To Be Continued
Author’s Note : Shou selalu jadi milik Pon… dan Pon juga selalu jadi milik Shou.. nah kalo saya apaan?? SAYA BERUSAHA MENJADIKAN MEREKA JADI MILIKKU!!!!! Maruk!!!
No comments:
Post a Comment