Title
: Nakigahara Kingdom
Author : Hikari Ogata a.k.a Eri Tonooka
Pair : ReitaXRuki, ToraXRuki, ToraXSaga. (special guests 4 this chapter: Uruha, Wataru)
Chapter : 2/5
Genre : Fantasy, little Comedy
Contact Person : Eri Matsumoto Gazerock (fb), @eriq_ogata (twitter)
A/N : Fanfic pertama gw yang bergenrekan fantasy. Yah,lagi-lagi fanfic yang idenya muncul tiba-tiba. Dan err,, judulnya asal kasih aja itu. Jadi rada kagak nyambung. Enjoy...^^
Author : Hikari Ogata a.k.a Eri Tonooka
Pair : ReitaXRuki, ToraXRuki, ToraXSaga. (special guests 4 this chapter: Uruha, Wataru)
Chapter : 2/5
Genre : Fantasy, little Comedy
Contact Person : Eri Matsumoto Gazerock (fb), @eriq_ogata (twitter)
A/N : Fanfic pertama gw yang bergenrekan fantasy. Yah,lagi-lagi fanfic yang idenya muncul tiba-tiba. Dan err,, judulnya asal kasih aja itu. Jadi rada kagak nyambung. Enjoy...^^
Nakigahara
Kingdom
-Tokyo-
“huh, sepertinya Ruki tak main-main dengan
ucapannya tadi. Aku jadi merasa bersalah juga”
Reita
tengah berbaring di sofa ruang tamu rumahnya sambil terus memikirkan kejadian
pulang sekolah tadi. Sebenarnya kejadian yang diributkan mereka tadi hanyalah
kesalahpahaman. Reita yang saat itu break olahraga, di sampingnya ada Uruha
yang dengan telatennya mengelap keringat di wajah Reita. Di saat yang sama,
Ruki juga ingin melakukan apa yang Uruha lakukan pada Reita, tapi ia keburu
didahului. Melihat itu, Ruki jadi marah dan langsung diam seribu bahasa ketika
Reita menghampiriya.
Dan
kejadian itulah yang menyebabkan Ruki ingin meyelesaikan hubungannya dengan
Reita.
“ke
rumahnya sajalah. Dan belikan coklat sebagai permintaan maaf”
Ia
keluar rumah dan berniat ke rumah Ruki. Tapi sebelum itu, ia mampir ke toko
coklat langganan Ruki dan membelikan makhluk kawaii itu coklat yang berbentuk
hati.
“Sumimasen..”
Tak
lama seseorang muncul dari dalam rumah Ruki. Ternyata sang kakak.
“oh
Reita, ada apa?” ucap kakak Ruki, Wataru.
“Rukinya
ada?” ucap Reita sopan
“dia
belum pulang tuh dari tadi. Aku kira dia bersamamu. Tapi kalau ia pulang telat,
pasti memberitahu orang rumah” jelas Wataru
Reita bingung, dalam pikirannya sudah terlintas bermacam-macam hal yang aneh-aneh tentang Ruki. Ia takut terjadi apa-apa padanya.
“terimakasih,
kak. Saya pulang dulu”
“iya, hati-hati”
“iya, hati-hati”
...
“tuan
putri, apa kau suka yang ini?”tawar seorang dayang cantik berrambut coklat
padaku, menawarkan sebuah kostum putri kerajaan dengan renda di mana-mana. Oh
my God, mereka ini ternyata serius.
“atau
yang ini?” dan seorang lagi menawariku baju serupa dengan warna dan model yang
terlihat,, errr.. kawaii.
“anou,,
aku pilih sendiri saja. Terimakasih” ucapku seramah mungkin
“tuan
putri sopan sekali.. beruntung pangeran Tora memilihnya sebagai istri” ucap
dayang setengah baya yang sedang menyusun alat rias di ujung sana
“ano, gomen.. kami tak jadi menikah besok”
Langsung
suasana menjadi hening. Mereka semua melihatku seperti apa ya, sedikit heran
dan kecewa.
“kenapa
tuan putri? Apa ada masalah?”
“bb..bukan
begitu.. mm,, hanya saja, aku belum siap. Hehe, iya” semoga saja ucapanku tak
membuat mereka curiga
“oh, begitu.. tapi ada bagusnya juga. Dengan begitu, persiapannya akan lebih matang”
“mou
ichido gomennasai.. bisa tidak, kalian memanggilku cukup Ruki saja? Aku agak
keberatan dengan sebutan tuan putri”
“nee? Nama anda kawaii sekali, seperti orangnya..”
“aduh,
kalian berlebihan” tak sadar pipiku sudah memerah. Apa-apaan ini?!
“jadi,
anda pilih yang mana?” dayang berrambut oklat itu menanyaiku lagi
“umm,,
yang ini saja” tunjukku pada sebuah dress tak terlalu berlebihan dengan warna
coklat soft. Kurasa lebih baik memilih yang ini daripada aku harus memakai
kostum cosplay yang meriah seperti tadi
“ternyata
pilihan anda bagus sekali. Wah,, aku iri...”
Mereka
benar-benar berlebihan
“sekarang
anda bisa memakainya di ruang ganti ini. Silakan..” kali ini dayang berbaju
merah mempersilakanku dengan ramah.
“hai’.
Arigatou”
Sebenarnya aku sendiri tak yakin untuk memakai kostum ini. Yah, daripada gak bisa pulang. Cobain aja dulu, siapa tau cocok. Hahaha..
“bagaimana?” ucapku agak canggung dan risih juga memakai gaun seperti ini.
Mereka
diam saja dengan mulut menganga. Oh tidak, jangan jangan kostum ini sama sekali
gak cocok. Aduh!!
“kenapa
diam saja? Jelek, ya?”
“iiee.. anda sangat cocok memakainya. Anda terlihat sangat cantik, dan kawaii” ujar seorang dayang
“hontou?”
aku sama sekali gak menyangka, baru pertama kali pakai kostum cosplay beginian
udah dibilang cantik. Gimana kalo yang lain.
“iya,
anda benar-benar cocok. Dan sekarang waktunya untuk dirias. Sini, biar saya
yang mendandani anda”
“nee? Tidak perlu!”
“anda
harus mematuhi peraturan kerajaan. Dan anda adalah calon istri pengeran, jadi
harus diperlakukan seperti ini”
“ta..tapi..”
“nanti pangeran bisa marah, lho”
“huft..
iya deh. Terserah kalian mau ngapa-ngapain aku” aku hanya bisa mendengus sebal.
Pasrah sajalah.
hampir setengah jam kemudian, mereka sudah selesai memakeup wajah dan menghiasi rambutku. Saking nyamannya perlakuan mereka, aku jadi tertidur dan gak tau apa yang mereka lakukan padaku sedari tadi
“sudah
selesai, tuan Ruki..”
“hoahmm..
apa? Sudah selesai, ya?”
Mataku
kubuka perlahan, masih susah untuk menerima rangsangan cahaya dari luar.
Kulihat di depanku sudah ada cemin dan pantulan seorang perempuan cantik. Oh,
siapa itu? Sepertinya kenal.
“bagaimana
pendapat anda?”
“apanya?
Mmm, dia siapa? Cantik sekali” tunjukku ke arah cermin dengan innosennya
“siapa?
Oh, itu anda sendiri, tuan Ruki..”
“oh, aku sendiri..”
JDERRRR
“APPPPA???!!
Itu aku!! Yang benar saja?!! Cantik sekali...”
Aku
terpesona melihat pantulan diriku sendiri di cermin. Benar-benar seperrti
perempuan errr atau lebih mirip seperti putri-putri di buku dongeng anak kecil.
Di
situ aku terlihat anggun dengan riasan tak terlalu tebal. Pengilap bibir yang
rasanya agak lengket. Dan coba lihat diriku, rambutku jadi memanjang dan
menjadi bergelombang. Hmm..
“apa anda suka?”
Seorang
dayang membangunkanku dari alam fantasi berlebihan ini.
“oh,
ya. Aku,, suka sekali.. arigatou”
“apa anda mau mencoba membuat cake untuk pangeran?”
“Heee??!!
Tt..tidak terimakasih” tolak Ruki cepat
“yah~~~”
Raut
muka mereka terlihat kecewa sekali. Melihat mereka kenapa aku jadi merasa
bersalah? Ini kan bukan salahku?! Tapi...
“iya baikah, tapi kalian yang buat. Aku hanya menonton saja”
“arigatou
gozaimasu, tuan~~”
Mereka
langsung menarik tanganku dan menuju dapur kerajaan
To Be Continue
Author
said : waa,, chapie duanya kependekan..
No comments:
Post a Comment