Title: I want to be your man
Author: Angelina
Chapter: 55/121
Genre: Boys Love
Original Novel: http://www.blnovel.com/10/10587/
Language: Bahasa Indonesia
N.B: Hanya menerjemahkan novel karangan Angelina dari Mandarin ke Indonesia dengan beberapa improvisasi. Saya tidak mengambil keuntungan apapun atas terjemahan ini. Kesalahan kata dalam penerjemahan mohon dimaklumi, karena masih belajar. Update akan ASAP.. Terima kasih ^^.
Chapter: 55/121
Genre: Boys Love
Original Novel: http://www.blnovel.com/10/10587/
Language: Bahasa Indonesia
N.B: Hanya menerjemahkan novel karangan Angelina dari Mandarin ke Indonesia dengan beberapa improvisasi. Saya tidak mengambil keuntungan apapun atas terjemahan ini. Kesalahan kata dalam penerjemahan mohon dimaklumi, karena masih belajar. Update akan ASAP.. Terima kasih ^^.
Didedikasikan kepada seluruh fans Yan Yan x Su
Xiaomi (Dong Yufeng x Ma Yao) Indonesia.
Chapter 55: Rumah Nenek,
Tempat Kisah Cinta yang Indah
Xiaomi pun pulang,
sementara di rumahnya menyiapkan makan malam, Xiaomi memasang wajah muram.
Melihat wajah anaknya yang seperti itu, Ibu Xiaomi bertanya: “Xiaomi, ada apa
denganmu?”
“Ma, ada sesuatu yang belum
aku katakan padamu tentang Yan Yan yang sebenarnya. Walaupun rumahnya
mewah dan uangnya berlimpah, ia tidak
mendapat kehangatan dari keluarganya seperti keluarga kita. Ayahnya membenci
Ibunya yang membiarkan Yan Yan kabur dari rumah bersama pacarnya. Sejak saat
itu ayahnya mengusir Yan Yan. Meski Yan Yan tidak memberitahu betapa sedihnya
ia, tapi seringkali aku melihatnya menghapus air matanya dan berpura-pura
tegar. Sekarang dia tinggal di rumah sendiri sudah lebih dari setahun. Aku
ingin dia menemaniku ke rumah nenek, akan kejam bila aku membiarkannya sedih
terus.” Xiaomi berbicara dengan nada yang semakin sedih di akhir.
Ibu Xiaomi melihat
ekspresi kesedihan anaknya: “kasihan sekali Yan Yan, bagaimana bisa kau tidak
bilang sebelumnya. Ibu juga ingin ia datang ke rumah tahun baru ini”
Ayah Xiaomi juga melanjutkan: “ajaklah dia kalau dia mau pergi
ke rumah nenek. Xiaomi, kau harus bersikap baik pada orang lain”
Xiaomi menepuk-nepuk
bahu ayahnya, “jangan khawatir, aku mengerti kok”
Tapi Xiaomi memikirkan
sesuatu hal yang membuatnya merasa sangat pintar, jika dia menelepon Yan Yan,
pasti ia tak akan mau pergi. Jadi Xiaomi meminta Ibunya lah yang menelepon Yan
Yan. “Ma, kau tau kan, Yan Yan itu jika aku memintanya pergi, pasti ia berpikir
aku merasa bersalah padanya, jadi.. Mama saja ya yang menelepon” nada bicara
Xiaomi berubah dewasa.
“Ini sesuatu yang bagus untukku”
Ini pertama kalinya Yan
Yan merasa ada hawa dingin muncul tiba-tiba. Tiba-tiba ponsel Yan Yan
berdering, ia melihat telepon rumah Xiaomi di sana.
“Halo?”
“Yan Yan ah, aku Ibu
Xiaomi. Xiaomi akan pulang ke rumah neneknya besok, tapi aku tidak percaya Xiaomi
bisa pulang kembali. Jika tidak keberatan, mau
kah kau menemani Xiaomi menemui neneknya di desa?”
Yan Yan bukan orang
yang bodoh, yang dengan mudah membiarkan Xiaomi pergi: “tidak, bibi. Aku
baik-baik saja”
“Baguslah, maaf
merepotkan. Dan juga, jangan bersedih ya” sambungan pun terputus.
Yan Yan menyipitkan
matanya heran, ‘jangan bersedih’?
Keesokan harinya, Yan
Yan sudah tiba di depan pintu rumah Xiaomi. Xiaomi membuka pintu dan terkejut
melihat Yan Yan hanya beberapa meter di depannya, ia pun melompat ke arah Yan
Yan. “Yan~~~” ucapnya manja.
“Apa yang kau katakan
pada orang tuamu?” Tanya Yan Yan bingung, jelas membuat Xiaomi kikuk dan
mengganti topik pembicaraan: “ah, ha ha, kau tidak membawa barang-barang? Kita
harus cepat pergi, mobilnya juga”
Xiaomi berlari ke kamar,
tapi melihat Yan Yan tidak mengikutinya, Xiaomi berpikir bahwa Yan Yan pasti
akan menghukumnya nanti. Tapi untungnya sebelum Yan Yan menanyainya lebih
lanjut, Xiaomi pergi menuju ke arah pintu. Yan Yan menyimpulkan, dari barang
yang dimasukkan Xiaomi ke dalam koper, ia sangat bersemangat sekali. “Yan~ ayo
pergi.”
Duduk di kursi mobil,
Xiaomi terus berandai-andai. Nenek adalah orang desa yang tidak seperti orang
kebanyakan, Xiaomi dan Yan Yan bisa berjalan mengelilingi halaman sambil
bergandengan tangan, memetik bunga dan Yan Yan membuatkan mahkota bunga
untuknya. Ditambah dengan penglihatan kakek neneknya yang kurang baik,
pendengarannya pun juga. Jadi mereka
tidak akan mudah menemukan Xiaomi dan Yan Yan saat berduaan. Xiaomi pun
berpikir bahwa rumah nenek adalah tempat romantis yang paling indah.
Yan Yan terlihat sedang
duduk di samping Xiaomi dengan kening yang berkerut. Gila pikirnya, Xiaomi berbicara
dengan MP3 padahal terlihat sedang membaca buku.
Sepanjang perjalanan Xiaomi
terlihat bersemangat sekali, ia bahkan melompat kegirangan seperti monyet. Yan
yan kemudian duduk dan memakai seatbelt, mereka pun melanjutkan perjalanan. Akhirnya
setelah satu jam duduk di mobil, Xiaomi keluar dan berteriak “Nenek, aku
datang”
Melihat ada anjing yang
terus menggonggong tepat dihadapan Yan Yan dan Xiaomi sambil menggerakkan ekor
dan menjulurkan lidah, Xiaomi meneriaki anjing itu di depan Yan Yan. “kau tidak
boleh menyentuh Yan Yan, pikirkan, eh, kau tidak bisa berpikir, kau si anjing
pemakan kotoran masih hidup saja, bahkan sampai presiden berganti pun kau masih
hidup.”
Kemudian Nenek Xiaomi
datang. “Xiaomi, kau datang, ah.. inikah temanmu? Ibumu sudah bercerita padaku”
Yan Yan lalu mengubah
posisinya menjadi di depan Xiaomi. “Jangan khawatir, Yan. Aku tak akan
membiarkan kotoran anjing ini mengenai tubuhmu. Nek, kenapa si hitam masih
hidup?”
“Si Hitam mati karena
prematur, ini anaknya”
Xiaomi terlihat sangat
lega, tapi masih waspada pada tatapan anjing hitam kecil ini, sama seperti
induknya yang suka menjilat kotoran. Mungkin keturunan mereka ditakdirkan untuk
menjilat kotoran. Yan Yan bersikap ramah pada nenek Xiaomi: “Nenek masih nampak
sehat. Bagaimana dengan kakek?”
“Dia, ah, Kakek tadi pergi
bersama temannya bermain kartu.”
“Ah, aku minta maaf
jika mengganggu waktumu”
“Dengar nak, kau sangat
perhatian daripada Xiaomi”
Halusinasi saja,
halusinasi saja itu, berdiri di depan pria ini ah, orang-orang cuma melihat
sedikit sisi baik Yan Yan, bahkan neneknya sendiri terus tersenyum pada Yan
Yan, dunia sudah terlalu gila. Su Xiaomi lama berpikir, menatap curiga Yan Yan
dari belakang sampai neneknya masuk ke dalam rumah. Rumah nenek Xiaomi punya
halaman, semuanya ada empat bungalo, yang ditengah merupakan tempat pemujaan
roh leluhur. Kakek neneknya tinggal jauh
dari ruangan itu, terdapat juga sebuah dapur di sana.
“Mendengar kau akan
datang, nenek sudah menyiapkan dua kamar untuk kalian”
Ucapan neneknya membuat
Xiaomi protes. “apa? Dua?”
“Xiaomi, kau tinggal di
sini, Yan Yan di kamar sana.” Jari nenek Xiaomi menunjuk salah satu kamar.
“Nenek
antar untuk melihatnya”.
Bagaimana bisa? Dia dan
Yan Yan tidak sekamar berdua, Nek.. kenapa jadi ada banyak kamar di sini? Salah
perhitungan!
Nenek Xiaomi mengantar
Yan Yan ke kamar, “Yan Yan, baguslah kau tinggal di sini”
“Ya” Yan Yan tersenyum
ramah.
“Xiaomi, pergilah ke kamarmu
dan kemasi barang. Nenek ambilkan air di baskom untuk mencuci” Sementara nenek
pergi, Xiaomi mengangkat kopernya dan menyelinap ke kamarnya. Yan Yan melihat
ada yang tidak beres, ternyata ia menemukan Xiaomi yang sedang mengambil palu
dari dalam koper. ‘bahkan dia sudah membawa
barang ini’ batin Yan Yan. Misinya adalah membuat kasur itu terlihat jelek
dengan memukul-mukulkan palu ke kasur.
Yan Yan tidak menghentikan
Xiaomi, tapi ia berdiri di depan pintu sambil menyalakan rokok dan nenek Xiaomi
pun datang. Yan Yan dengan lembut memanggil Xiaomi. “Xiaomi, nenekmu datang”
Cepat-cepat Xiaomi
memasukkan palu ke dalam kopernya, ia bergegas berdiri di samping neneknya. “Nek, kasurnya jelek, bagaimana nanti aku bisa tidur, aku bilang pakai kayu itu
tidak bagus”
Nenek Xiaomi yang mendengarnya,
masuk ke kamar sambil membawa baskom air dan melihat kasurnya menjadi
berantakan. Ia berkata dengan heran “aku tidak bisa menunggu hingga besok pagi”
“Nek, kau ingin aku
tidur di mana..ah?”
“pinjam saja kasur yang
lain”
Su Xiaomi menjadi panik.
“jangan ah, akan bermasalah nanti. Tetapi kalau pindah, aku bisa bersama dengan
Yan Yan”
“Aku jadi tidak takut
akan meremasmu”
“Tidak masalah, apa
yang perlu ditakutkan dari dua pria dewasa yang terlihat normal ini. Yan Yan
tidak keberatan, kan?” Xiaomi mengedipkan mata ambigu ke arah Yan Yan.
Xiaomi pun mengemasi
barang-barangnya dan membawanya ke kamar, tapi Yan Yan segera menarik tangan
Xiaomi dan berbisik padanya “Su Xiaomi, nampaknya kau sudah begitu lapar”.
***
notes: duibuqi~~ maaf kalau kalimatnya agak beda dikit sama versi asli. Saya sudah usahakan yg terbaik dan masih butuh dukungan untuk melanjutkan translate ini asap. xie xie :)
No comments:
Post a Comment