Title: I want to be your man
Author: Angelina
Chapter: 56/121
Genre: Boys Love, SMUT (for this chap)
Original Novel: http://www.blnovel.com/10/10587/
Language: Bahasa Indonesia
N.B: Hanya menerjemahkan novel karangan Angelina dari Mandarin ke Indonesia dengan beberapa improvisasi. Penerjemah tidak mengambil keuntungan apapun atas terjemahan ini. Kesalahan kata dalam penerjemahan mohon dimaklumi, karena masih belajar. Update akan ASAP.. Terima kasih ^^.
Chapter: 56/121
Genre: Boys Love, SMUT (for this chap)
Original Novel: http://www.blnovel.com/10/10587/
Language: Bahasa Indonesia
N.B: Hanya menerjemahkan novel karangan Angelina dari Mandarin ke Indonesia dengan beberapa improvisasi. Penerjemah tidak mengambil keuntungan apapun atas terjemahan ini. Kesalahan kata dalam penerjemahan mohon dimaklumi, karena masih belajar. Update akan ASAP.. Terima kasih ^^.
Didedikasikan kepada seluruh fans Yan Yan x Su
Xiaomi (Dong Yufeng x Ma Yao) Indonesia.
Chapter 56: Sedikit Sulit
Malam harinya saat
kakek Xiaomi masih bermain kartu, ia tersenyum: “Xiaomi, padahal baru beberapa
hari yang lalu kau pergi, kau sudah tumbuh setinggi ini” ucapnya sambil
menepuk-nepuk bahu Yan Yan.
Mau tak mau Nenek pun bicara:
“ini teman Xiaomi. Lihatlah, Xiaomi ada di belakangnya”
Kakek tidak begitu
melihat ada Xiaomi di situ, “ah maaf, kakek tidak melihatmu”
Xiaomi mengomel dalam
hati, ‘ini diskriminasi, diskriminasi
yang serius!’
“Kakek, halo, nama saya
Yan Yan. Kelihatannya Kakek sangat senang memenangkan uang ini”
“banyak yang tidak
menang juga, kok. Hanya 20 kali”. Kakek tersenyum lebih lebar
“Hanya 20 kali Kakek
sudah merasa senang”, Su Xiaomi terkejut pada kakeknya yang terdengar sombong.
Yan Yan kemudian mengeluarkan setumpuk uang dari dompetnya, “Saya tidak membawa
hadiah untuk kakek dan nenek. Saya harap kakek dan nenek mau menerimanya”
“uangnya banyak sekali,
kami tidak bisa..”
“tidak banyak kok. Maksud
saya, jika anda tidak menerimanya, saya akan sungkan tinggal di sini”
Yan Yan mengucapkannya
dengan ramah. Kedua orang tua itu pun menerima uang pemberian Yan Yan. Yan Yan
yang baik benar-benar membuat Su Xiaomi yang ada di sampingnya menjerit dalam
hati, ‘apa-apaan itu? Terlihat seperti
uang suap! Ini bukan pernyataan serius, itu hanya sanjungan dari iblis’
Setelah makan malam,
Xiaomi pergi merebus air untuk dipakai ia mandi bersama Yan Yan. Xiaomi melihat
kabut asap dari air panas yang menguap di jendela, Xiaomi berkata pada Yan Yan:
“malam ini begitu dingin, tak ada makanan enak, biarkan aku mandi dulu. Aku tak
bisa memikirkannya, ah..aku terkejut ada tempat kecil yang begitu jauh dan
terbelakang di dunia ini..pedesaan ah pedesaan..”
“Bukankah kau juga dari
desa ini?”
“Jangan menyela
pembicaraan orang” ucap Xiaomi kesal. Ia memecah suasana dengan mendesah dan
mengibaskan rambutnya. Saat nenek Xiaomi memanggilnya untuk mandi, Xiaomi
justru menyuruh Yan Yan untuk segera mandi: “kau pergilah mandi. Cepat kembali
dan lanjutkan pembicaraan kita jika aku nanti tidak jadi mandi”
Yan Yan tidak begitu
peduli dengan perkataan Xiaomi. Xiaomi yang membawakan pakaiannya telah menggiringnya
ke dalam kamar mandi. Setelah setengah jam, Yan Yan kembali. Ia terlihat tenang
sambil menyeka tetesan air yang membasahi rambutnya. Su Xiaomi pun bertanya,
“apa kau tidak kedinginan?”
“tidak, tapi akan dingin
saat kau tak pakai baju. Maka mandilah saat tubuhmu panas.” ucap Yan Yan acuh
tak acuh.
Xiaomi hanya menatapYan
Yan dengan wajah datar, ia tidak melihat ada yang aneh pada Yan Yan. Akhirnya setelah
mengenakan pakaian dan pergi ke kamar meninggalkan Xiaomi, Yan Yan mengomel: “sial,
dingin sekali!”. Setelah selesai ia pun segera pergi tidur.
Sementara itu, Xiaomi sedang
mencampurkan air panas dan air dingin. Ia mulai dengan memakai sampo, dan mensugesti
diri sendiri untuk membuat pikirannya nyaman: “Yan Yan bilang tidak dingin, Yan
Yan bilang tidak dingin, Yan Yan bilang tidak dingin”
Sambil menunggu air
mandinya siap, Xiaomi mulai menanggalkan pakaiannya. Ia menggigil kedinginan
dan terus berbicara sendiri. Saat ia menyiramkan sedikit air ke tubuhnya,
seketika juga ada angin yang berhembus mengenainya. Xiaomi pun berteriak
kencang kedinginan: “sialan, ini dingin sekali! Kenapa Yan Yan bilang tidak
merasa dingin?!” tapi tubuh Xiaomi sudah terlanjur basah, ia harus menelan pil
pahit. Bibirnya membiru karena terlalu dingin, ia pun cepat-cepat menyelesaikan
mandinya dan bergegas menuju kamar mengambil selimut. Tubuh Yan Yan yang tadi
sedingin balok es kini mulai menghangat, namun ia tersentak karena tubuhnya
seperti terkena AC. Ia kemudian membuka selimutnya dan menemukan Xiaomi di sana
sedang memeluknya: “pergilah, tubuh dinginmu membuatku mati”
“tidak masalah, Yan. Biarkan
orang ini berpelukan” Xiaomi makin mengeratkan pelukannya seperti gurita, Yan
Yan hampir mati kehabisan napas karenanya. Bahkan Yan Yan ingin pindah pun tak
bisa bergerak.
“Yan, lain kali aku
lebih dulu yang mandi, saat kau mandi kau tidak merasa dingin. Kau tahu tidak
aku sangat kedinginan waktu mandi tadi. Kau selalu saja beruntung.” Xiaomi
berkata dengan marah sambil menarik pakaian Yan Yan.
Yan Yan tidak
berbicara.
Sekarang yang menjadi
masalah adalah tempat tidur mereka, asalkan mereka bergerak dengan wajar dan
tidak menimbulkan decitan maka akan baik-baik saja. Tempat tidur ini sangat
kuno, hanya beberapa potong kayu yang disambung bersama dan agak keras. Ini pertama
kalinya Yan Yan tidur di tempat tidur seperti itu, dan ia sangat tidak nyaman.
Ia pun menyalakan rokoknya: “kulihat tempat tidur ini, tubuhku hampir jadi
satu”
Su Xiaomi makin
menempel erat pada Yan Yan, ia mengiyakan perkataan Yan Yan: “memang begini,
tidak ada cara lain, dan kita akan di sini untuk beberapa waktu”
Yan Yan kemudian
mematikan rokoknya dan kembali pada Xiaomi: “jadi kau bisa mengurus titik tuan kecil ini?”
Su Xiaomi sangat
sensitif dengan kalimat seperti itu. Ia tahu maksud Yan Yan, wajahnya pun jadi
merona. Yan Yan menciumi leher Xiaomi, semakin naik dan melumat bibir Xiaomi.
Ciuman Yan Yan yang penuh gairah membuat bibir Xiaomi berdarah. Mereka kembali
berciuman kali ini saling memainkan lidah. Yan Yan membantu Xiaomi menanggalkan
pakaian dan menciuminya lagi. Saat Xiaomi duduk di tubuh Yan Yan, tiba-tiba
tempat tidurnya berdecit lagi, Yan Yan cemberut: “kakek nenekmu tidak akan
mendengar, kan?”
Xiaomi melanjutkan
membuka pakaian Yan Yan: “tidak, pendengaran mereka begitu buruk, mereka tidak
akan mendengar sampai sejauh ini”. Setelah melepas pakaian Yan Yan, Xiaomi
mulai mencium mata, bibir, dan tubuh Yan Yan yang hangat, lalu perlahan
bergerak ke arah bagian bawah tubuh dan menghisap milik Yan Yan. Dengan samar, Xiaomi melihat wajah Yan Yan yang
menyeringai sambil menyentuh Xiaomi.
Dengan ukuran milik Yan
Yan yang makin membesar di dalam mulut Xiaomi, bahkan Xiaomi sendiri sudah
tidak sanggup menahannya. Yan Yan kemudian menarik Xiaomi dan menekan tubuhnya.
Yan Yan juga membalikkan tubuh Xiaomi dan memberikan minyak pelumas di bagian
belakang tubuh Xiaomi hingga ke bagian dadanya. Su Xiaomi merasa apa yang ia
lakukan sudah cukup lama mengikuti Yan Yan. Tubuhnya kini ingin didesak oleh
Yan Yan: “Nah, Ah..”
Jari Yan Yan yang
lembut memasuki bagian belakang Xiaomi yang sudah basah. Membuat tubuh Xiaomi
semakin rendah. “Woh, Yan, ah, ah sakit..”
Yan Yan semakin menekan
Xiaomi: “di mana yang sakit?”
“Ah, ah,, mereka ingin kau memasuki ku” ucapan
Xiaomi yang eksplisit membuat wajahnya makin memerah.
Akhirnya, saat Su Xiaomi masih menahannya, Yan Yan
kemudian memasukkan miliknya ke bagian belakang Xiaomi, membuat Xiaomi merasa
nyaman dan mendesah “ah, uh, uh, ah, Yan, aku ingin,, aku mau,,”
Tempat tidur mereka berbunyi
lagi, tapi mereka tidak mempedulikannya. Xiaomi terus merangkak dengan tangan,
kaki, dan pinggangnya: “lebih tekan sedikit, ah, ah, ke, keras”. Sementara
mereka berdua masih dalam kondisi penuh gairah, tiba-tiba saja tempat tidur
mereka berbunyi untuk yang terakhir kali, dan semuanya pun jatuh berantakan. Su
Xiaomi berteriak, mereka berdua jatuh ke lantai bersama dengan tempat tidurnya.
Yan Yan lalu berdiri dan melihat semuanya berantakan, ia pun mengeluarkan rokok
dan menyalakannya. Sementara Xiaomi masih terduduk tak bereaksi apapun di
sebelah tempat tidur yang sudah rusak. Nampaknya dia terkejut karena kecelakaan
yang tiba-tiba itu.
Yan Yan menyindir
nakal: “kenapa kau harus membuatnya sulit.. bagus, kau sudah membuat tempat tidur ini rusak”
Su Xiaomi melihat ada
sebuah lubang di dekatnya, ia menggigit bibir bawahnya malu “di situlah kita akan
tidur malam ini, ah”
“kita bisa tidur di
lantai” Yan Yan memerintah Xiaomi agar meletakkan selimut di lantai, kemudian
mereka berbaring di sana. Xiaomi tidak bisa bangun, ia menempel pada Yan Yan
yang tubuhnya mulai dingin. Xiaomi membungkuk dan berkata di telinga Yan Yan:
“seharusnya ini bukan menjadi masalah, tapi kita terpaksa melakukannya”
“akhirnya tiba juga, ah?”
“lebih baik dengan selimut”
***
*chapter ini lebih
sulit,, uughh… mandarinnya syusyah~~
ini dimana aku bisa baca chapter 1 nya ya? ^^
ReplyDeleteKebetulan dari chapter 1 sengaja ga diupload. Tapi kamu bisa baca di wattpad kok https://www.wattpad.com/153278276-i-want-to-be-your-man-bahasa-vers-boyxboy-chapter (yang di wattpad bukan terjemahanku, tp punya Reiichunnie) enjoy reading :)
Delete