Title : Super Visual
Battle Royale
Author : Hikari Ogata a.k.a Eri Tonooka
Chapter : 1/1 –OneShoot-
Pair : ShouXHiroto (Shoupon)
A/N : This is fact about Shou n’ Hiroto yang aku bumbuin dgn beberapa fiksi supaya bisa dijadikan cerita yang nyambung.
Author : Hikari Ogata a.k.a Eri Tonooka
Chapter : 1/1 –OneShoot-
Pair : ShouXHiroto (Shoupon)
A/N : This is fact about Shou n’ Hiroto yang aku bumbuin dgn beberapa fiksi supaya bisa dijadikan cerita yang nyambung.
Super Visual Battle Royale
Tidak kurang dari
sepuluh menit setelah berakhirnya acara Battle Super itu, Hiroto sengaja
memisah dari Shou. Ia berjalan duluan menuju ke belakang panggung, dengan
sebelumnya mengambil kacamata yang ia titipkan di meja host-Shou dan Tora
menjadi hostnya-. Ia berjalan nyaris berlari, sibuk sendiri mencari tas yang ia
lupa tadi letakkan di mana. Di sudut meja rias sana, terlihat sedikit bentuk
tas Hiroto dari bentuk mata kecilnya.
Segera ia ambil dan
menggantungkannya di bahu kanan. Begitu ia kembali ke pintu depan, tiba-tiba
Nao menubruknya cukup keras.
“ouch!!”
“ee?? Gomen na,
Hiroto-kun” ucap Nao membungkuk dalam lalu memegang tangan Hiroto yang ia
tabrak tadi.
“iie, daijoubu” hiroto
melepaskan pegangan Nao “Nao-san, kalau Shou cari aku jangan beritahu dia ya”
pinta Hiroto “lho? Memangnya kau mau ke mana?”
“aku mau pulang. Capek”
ucapnya tersenyum kecil
“baiklah. Memang sepertinya kau butuh istirahat”
“baiklah. Memang sepertinya kau butuh istirahat”
Hiroto mengangguk dan
meninggalkan Nao-dan teman-temannya yang lain- di belakang panggung.
***
“Tora? Apa kau lihat
Hiroto?” tanya Shou bingung mencari teman kecilnya itu tidak ada di manapun.
“tidak. Tanya Saga atau Nao saja”
“tidak. Tanya Saga atau Nao saja”
Shou menghampiri Saga
dan nao yang duduk bersama dua member SCREW seperti sedang mengobrolkan
sesuatu.
“maaf menganggu. Apa
kalian lihat Hiroto?”
Semua saling pandang
kecuali Nao. Sepertinya ia lupa akan janjinya tadi pada Hiroto agar tak
memberitahu Shou tentang keberadaannya.
“dia pulang
barusan--ups--”spontan ia menutup mulutnya sendiri. Ia sudah melanggar janji
dan takut kalau Hiroto akan marah nantinya.
“oh, sankyuu Nao-san”
***
Shou memencet bel apartemen
Hiroto. Sekali, dua kali, tiga kali tak kunjung ia mendapat sambutan dari dalam
sana. Ia coba putar kenop pintunya, namun terkunci. Menelepon pun percuma, tak
tersambung.
Akhirnya ia menunggu di
depan pintu apartemen Hiroto sampai sang penghuni apartemen itu menampakkan
sedikit bagian tubuhnya kepada Shou.
“ngapain kamu di sini?”
suara berat Hiroto menyadarkan Shou yang sedari tadi terus menatap langsung
pintu di depannya.
Shou berbalik badan dan
melihat Hiroto memakan sebatang pocky yang sebungkus lagi ia genggam di tangan
kirinya.
“kenapa pulang
buru-buru? Gak nungguin aku juga..” ucap Shou khawatir
“memangnya kenapa?” tanyanya tanpa ekspresi, masih mengemut pocky-nya
“kamu kan pacarku”
“ohh..”
“ekspresi macam apa itu?”
Hiroto melewati Shou dan
membuka pintu dengan sikap biasa.
“aku lupa kalau aku
pacarmu, Shou”
“he?!!” Shou mendelikkan
matanya
“kita kan laki-laki,
satu band pula. Jadi terkadang aku lupa, masa’ laki-laki bisa berpacaran dengan
laki-laki?”
“kamu ngomong apa sih?”
“benar juga, menerima
pelukan bantuan saja malu, bagaimana kita deep kiss di atas panggung? Pasti
tidak mau” Hiroto menohok Shou dengan fakta yang ia alami tadi
“kamu gak suka dengan
responku tadi?”
“padahal sudah dibantu,
tapi memelukku saja rasanya enggan. Hmm, sepertinya benar kata Tora ya... kamu
gak suka digitukan”
“Hiroto, maaf. Aku
melakukannya agar orang lain tak tau hubungan kita. Kalau mereka tau, aku tak
bisa bayangkan kejadian apa yang bakal terjadi setelahnya”
Hiroto menganggukkan
kepalanya mengerti. Mengerti kalau Shou sudah berbeda dari yang dulu.
“kamu gak pulang ke apartemenmu?” tanya Hiroto acuh
“oke, aku salah. Maafkan
aku. Kejadian tadi aku tak bermaksud untuk tak mau membalas pelukanmu, tapi—”
“tapi memang kamu gak
mau melakukannya”
“sudah sana pulang!! Aku
butuh istirahat!!” seru Hiroto tepat di depan wajah Shou. Ia mendorongnya
sampai keluar pintu, dan menutupnya cukup keras.
Ini salah Shou sendiri
karena sudah membuat Hiroto marah. Akhirnya Shou pulang dengan terpaksa, dan
tanpa ia ketahui di dalam kamar Hiroto sedang menangis atas insiden di panggung
tadi.
***
n.b : oke, ini adalah
moment yang paling bikin gw gak bisa tidur semalaman. Ekspresi mpon yang mau
megang tangannya Shou, aihh malu-malu kucing gitu O>///<O... trus si Shou
juga keknya mau meluk mpon tapi ga jadi... wiii kawaii... ///w///
Noh, liat aja poto2 yg ku save dari videonya
Noh, liat aja poto2 yg ku save dari videonya
No comments:
Post a Comment