***
Sebelum
akhirnya tanggal 15 tiba (baca: dua minggu lagi), gue sempetkan ke warnet
langganan untuk memposting ini. Ya, inilah derita gue dan seluruh siswa SMA
tahun ketiga angkatan gue. Derita di mana format ujian tahun ini jauh berbeda
dibanding tahun sebelumnya. Soal-soalnya akan dipersulit dengan tingkatan 10%
mudah, 70% sedang, dan 20% sukar. Dan jika soal yang didapat salah cetak atau
cacat, itu harus ditukar dan kalo lupa nukar maka harus ngulang dari awal tanpa
adanya waktu tambahan. Damn it.
Ujian
yang akan dihelat selama empat hari itu mungkin akan menjadi hari-hari
pendidihan otak gue, tapi semoga aja migren gue gak tiba-tiba muncul di saat
gue ngerjain soal-soal kampret itu. Dari enam pelajaran yang disuguhkan, gue
paling ragu sama ability Fisika gue. Bukan karena gue bego atau apa, tapi
pengajaran yang dikasih sama guru Fisika gue itu yang jadi masalah. Males juga
lagi orangnya, dongkol bener gue dapet guru macam begitu. Heuh,,, memang susah
sih Fisika dibanding pelajaran lainnya. Bener kata orang kalo Kimia jauh lebih
mudah dibanding Fisika. Tapi ya gue berharap semua pelajaran yang diujikan gue
bisa ngerjakan dan dapat hasil yang muasin hati gue.
Berbekal
lembaran soal UN tahun lalu yang sekarang dikumpulkan sudah setebal buku
ensiklopedia, dan beberapa buku tips&trik menjawab soal UN, gue wajib siap
menunggu kedatangan teror UN (kayak didatangin pocong aja). Menteri Pendidikan
sangatlah baik untuk tahun 2013 ini. Bapak Menteri dan anak buah mau meluangkan
waktunya untuk membuatkan soal sebanyak 20 paket dan yang sama sekali berbeda
(jadi atu ruangan soalnya gak ada yang sama). Saran saya nih, pak, sebaiknya
Bapak gak usah bikin soal banyak-banyak deh, kan nanti ngoreksinya juga repot.
Pasti Bapak nanti capek, ya kan? (dilempar bakiak sebelum ngomong gitu ke
Menteri).
Ini
benar-benar keterlaluan! Kenapa selalu tahun angkatan gue yang jadi sapi (?) percobaan?!
Kenapa? Kenapa ini bisa terjadi? *nanya sama ayam piaraan*. Gue jengah! Gue
muak! Gue kebelet boker! (loh?).
Katanya
sih kenapa tahun angkatan gue ini paket soal UN dibikin 20 adalah, karena
banyak terjadi kecurangan di tahun-tahun sebelumnya (yang setahun lalu itu baru
5 paket). Lebih tepatnya sih, karena banyak yang ketauan nyontek waktu kerjakan
soal UN (dan masalahnya PERBUATAN ITU KETANGKAP KAMERA METRO TV !!). Jadi
itulah penyebab kenapa Pak Menteri mau-maunya bikin soal 20 paket. Sekalian aja
tahun depan satu sekolah soalnya gak ada yang sama! Bengkak dah itu tangan
bikin soal 192 paket. Marak’e emosi ae!
Sebenarnya
inti dari semua inti pembuatan 20 paket soal UN adalah, supaya kita bisa
terbebas dari yang namanya ‘mencuri’ tingkat pelajar a.k.a menyontek. Tapi itu
gak adil! Jangan lihat dari sekolah di kota dong, pak! Lihatlah mereka,
saudara-saudara kita yang ada di pelosok desa, yang hanya punya murid enam
belas. Apakah Bapak yakin masih ingin membuatkan soal dua puluh paket? Padahal
muridnya hanya enam belas, pak! Seharusnya Bapak bisa mengerti. Dan apakah
Bapak tega membiarkan empat paket yang tersisa nantinya akan dikerjakan oleh
sang pengawas? Kan kasihan pak, mereka yang dengan uban putih dirambutnya harus
berpikir keras menyelesaikan Ujian SMA untuk yang kedua kali. Gak bisa
ngebayangin gue seandainya yang ngawas itu adalah nenek gue dan teman-teman
veterannya.
Kalo
sudah melewati hari-hari di neraka (baca: Ujian Negara), gue berasa kayak
sehelai kapas yang diterbangkan angin sampai ke padang bunga berwarna-warni dan
ditemani kupu-kupu yang sedang terbang sambil ngupil. BEBAS BANGET!!! Dunia
serasa milik gue dan burung-burung yang lagi ngupil itu. Apalagi kalo sudah tau
hasilnya dan gue dinyatakan Lulus tanpa syarat (kayak keluar penjara aja).
Widihh,,, si burung pun gak ngupil lagi, tapi boker.
Sejenak
gue ngerasakan betapa singkatnya gue berada di SMA. Betapa mudahnya gue masuk
waktu itu (tanpa test, hebat kan gue?). Dan betapa cepatnya teman-teman baru
gue menjadi sekumpulan orang-orang gak waras (termasuk gue). Mulai dari yang
suka gosip sampe yang suka bernapas di dalam aer (yang ini bohong).
Semua
orang yang ada di kelas IPA 1 (tak terkecuali wali kelasnya), adalah
orang-orang terpilih karena bakatnya yang luar biasa dalam hal Koplak Mengoplak
(apaan tuh?). Jauh sebelum Hawa tercipta untuk Adam, gue sudah tau bahwa hidup
di SMA itu cukup tiga tahun, gak lebih! (sekolahnya Mpu Gandring juga tiga
tahun). Tiga tahun di SMA cukup membuat otak gue rada semrawut. Yang dulunya
bulu kaki gue lurus, berubah jadi kriting gantung gini (?). Dan tinggi gue yang
dulunya setinggi pohon jambu cangkok’an, sekarang......masih sama. Mengingat
temen-temen gue adalah orang-orang unik, jadi mari gue perkenalkan satu-satu,
dan mungkin perkenalan ini akan selesai sampai akhir tahun 2080.
Sarif.
Orang yang sering kami panggil dengan Sarap eh salah,, Sarip. Lelaki dengan
tampang lumayan di kelas. Hobi gambar dan nonton anime (belakangan ini
diketahui dia sering nonton anime hentai).
Gintta.
Orang yang suka tidur pada saat jam pelajaran berlangsung. Tipe orang yang
seperti: kalo-gue-males-ngomong-sama-lo-lebih-baik-gue-tinggal.
Kropon.
Weits, ini bukan nama sebenarnya. Nama asilnya Ayu. Orang yang hobi berhijab
aneh-aneh dan sudah menjadi rahasia umum bahwa setelah lulus dia akan menikah dengan
sang pujaan hati.
Bimbi.
Orang yang terlalu heboh sendiri dan hobinya suka bikin puisi (yang isi
puisinya cukup membuat gue merinding karena membacanya dengan aksen vibrato).
Nindi.
Cewek tinggi yang dikenal karena kebaikannya menolong teman-temannya dan
bersedia menumpas kejahatan di bumi bersama Satria Baja Hitam.
Erin.
Orang yang gampang ketawa walaupun apa yang diketawain hanyalah sebatas Sugondo
(tukang parkir sekolah) melajukan motornya di belakang kelas.
Eva.
Tapi kami sering manggil dia Epa. Orang
yang sabar karena sering dihina-hina. Hobinya adalah internetan dan cari cowok
ganteng.
Hanif
atau biasa kami panggil Hanip. Lelaki berjanggut (walaupun masih SMA) yang
ketenarannya sudah melanglang buana sampai ke dasar lubang buaya karena
kepiawaiannya bermain gitar sambil ngelawak. (bisa bayangin gak lo, sambil
metik gitar dia langsung ketawa-ketawa gak jelas).
Febri
atau Pebri. Salah satu manusia terkecil di kelas gue yang otaknya rada encer
lah, tidak berbanding lurus sama gue (apa mungkin karena kebiasaan gue yang
sering ngumpet di freezer?). Paling hebat kalo sudah ngolokin orang. *ngelus
dada*
Ferina
atau Ina. Temen sebelah gue yang sabar banget karena sering dihina-hina. Tanpa
adanya perlawanan, karena dia malas melawan. Yang ada hanyalah sebuah kutukan
mematikan dari mulutnya saat ia dihina.
Ice
(baca: I-C-E). Orang timor yang gak punya kulit kayak orang Zimbabwe berjemur
di padang mahsyar kebanyakan. Hobinya nyanyi dan itu kebukti dari suaranya yang
gak sefals suara gue.
Indri.
Cewek penjual krim penghilang daki di kelas yang sering merajuk kalo dijahilin.
Akhir-akhir ini dia jadi keranjingan nonton anime.
Isnawati
(kalo kurang berkenan, Wati nya bisa dicoret, kok). Orang terkecil di kelas gue
dengan badan yang cukup semok. Paling gak bisa diem untuk menghina kalo udah
ketemu sama guru Seni kelas gue.
Nenek
Karin. Udah kurus, ceking, item, hidup pula! Orang yang hobi cari cowok ganteng
dan nangis tiap malam sambil meratapi cowoknya sambil bernyanyi ‘betapa kejamnya kau pada diriku~~’
Laila.
Makhluk pucat (sampe gue pernah ngira dia itu kunti berseragam putih abu-abu)
yang sering mengklaim dirinya adalah vampire. Hobi berlama-lama di warnet
sambil melakukan hal yang lain (misalnya masak nasi dan cuci piring).
Mayke
atau Mike. Orang yang suka bergosip dengan gue di pojok kelas. Sangat
mencerminkan sekali dari diri seorang ibu RT tukang gosip.
Gede.
Sesuai dengan namanya, badannya juga gede. Hobi nonton film dan dia ini
termasuk orang ter update di kelas. Jadi kalo ada info apapun, gue gak akan
buka internet, karena internet gue adalah dia.
Tika.
Orang yang cerewet pada hal apapun. Mengubah kenyataan menjadi sesuatu hal yang
bisa bikin gue ketawa. Entah karena (gue dasarnya) gila atau apa, gue bisa aja
ketawa gara-gara dia ngomong.
Nova
atau Nopa. Orang dengan badan besar namun berhati sensitif. Suka ngeremehin
orang dan tingkahnya yang sering buat annoying gue.
Novi
atau Nopi (sodara kembarnya Nopa). Gak ding, ngarang. Yang paling cakep di
kelas gue, secakep (pembantunya) Arumi Bachsin. Namun terkadang cerewetnya bisa
kambuh setiap saat.
Rahma
atau panggilan akrabnya adalah Madam. Jauh banget, sumpah. Dialah tukang jaga
duit di kelas gue dan addictednya sama kayak gue. Suka warna merah. Walaupun
sama-sama suka warna merah, tapi kenapa otak gue gak seencer dia??!!! *meratapi
nasib di WC*
Dika.
Nama panjangnya Rini Hardika. Tukang bikin heboh di kelas, apalagi tempat
duduknya yang strategis (yakni TEPAT DI DEPAN GUE!) jadi memudahkan dia untuk
membuat konsentrasi gue pecah ketika sedang khusyuk ngerjain soal.
Eres.
Makhluk terlebai yang pernah Tuhan ciptakan di muka bumi ini. Sampai-sampai
kelebai-an nya itu bisa membuat ayam gue di rumah bisa kejang-kejang karena dia
sudah berjoget ria tak tau tempat.
Zuni
atau Juni. Orang berkulit putih (ngalah-ngalahin Laila) yang sering bikin
kelakuan aneh. Sedang belajar giat agar kelak cita-citanya tercapai jadi
seorang istri tentara.
Santi.
Makhluk pendiem yang sekali ngomong bisa melumpuhkan beberapa pasukan densus 88
ketika sedang menggrebek pelaku bom. Bukan karena omongannya, tapi karena dia
bawa bom atom buat di lempar ke itu densus.
Sarifa
atau Ipeh. Anak kecil paling kecil di kelas. Cerewet dan sering berdialog
dengan bahasa Jawa. Hobinya menonton Dunia Lain, Dua Dunia dan acara-acara
sebangsanya.
Shella.
Salah satu atlet hockey yang terobsesi banget sama Avril Lavigne (penyanyi
keroncong tempo dulu).
Aji.
Lelaki terakhir yang ada di kelas gue. Kebiasaannya adalah pake kaus kutang di
kelas sehabis pelajaran olahraga (menunjukkan ke khalayak umum betapa
kerempengnya dia).
Tias.
Manusia yang sama kecilnya kayak Pebri namun agak berwarna. (jangan lo bayangin
warna badannya dia polkadot warna-warni). Hobinya beli barang-barang di Sophie
Martin.
Yenni.
Informan di kelas gue yang sering sms info buat kelas (kalo ada sms gratis
tentunya).
Eka
atau sering dipanggil Jebe. Ahli waris Pincuk United yang gak bisa diam (namun
semenjak di kelas tiga ini dia sedikit lebih diam. Alhamdulillah).
Sekarang
giliran gue memperkenalkan diri. Apa? Gak boleh? Damn it,.. padahal ini kan blog
gue.. *ngacir ke ketek bang Juki*. Pokoknya gue harus dapat bagian. Ehmm, gue
adalah manusia bumi berwujud tuyul yang hobi blogging dan nulis cerita-cerita
aneh nan vulgar. Ya, itulah gue. Dan yang tadi itu temen-temen gue,
numpang lewat aja mereka.
Gue
jadi gak sabar pengen cepat-cepat lulus dari sekolah ini. Gue pengen menyebut kuliah
dengan sebutan Ngampus, dan tidak lagi dengan sebutan Ngekolah (maksa banget
kedengarannya).
What
ever lah, yang penting gue lulus (dgn nilai bagus) dan cepet-cepet liburan tiba..
otak gue ini udah meronta-ronta minta di refresh secepatnya.
Minna,
temen-temen seperjuangan gue, senpai-senpai yang terhormat, kohai-kohai gue
yang ganteng dan cantik, temen-temen author, temen-temen sesama Gazerock Sixthgun,
temen-temen Cosplayer, temen-temen Number Six, dan para reader setia
fanfic-fanfic gue di mana pun kalian berada, gue minta do’anya supaya gue lulus
UN tahun ini. ArigaTora~~~~*tebar menyan*
***