Title : Cintaku
Nyangkut di Sekolah Cowok
Author : Hikari Ogata a.k.a Eri Tonooka
Pair : Lihat saja sendiri...kishishsishishi..*ketawa ala Moria*
Chapter : 1 (entah sampai berapa chapter lagi)
Warning : Abal, Not too serious, just for fun, KOKOM (KOplak KOMedi), adegan jangan ditiru!
A/N : Sebagian besar saya mencoba fic ini untuk tetap serius. Tapi karena melihat tampang begonya Reita *DUESH*, saya mengganti tema fic ini jadi kokom. Terimakasih banyak.
Author : Hikari Ogata a.k.a Eri Tonooka
Pair : Lihat saja sendiri...kishishsishishi..*ketawa ala Moria*
Chapter : 1 (entah sampai berapa chapter lagi)
Warning : Abal, Not too serious, just for fun, KOKOM (KOplak KOMedi), adegan jangan ditiru!
A/N : Sebagian besar saya mencoba fic ini untuk tetap serius. Tapi karena melihat tampang begonya Reita *DUESH*, saya mengganti tema fic ini jadi kokom. Terimakasih banyak.
Apa jadinya kalau tiga
murid berandalan tiba-tiba jatuh cinta
pada tiga bocah laki-laki murid sekolah sebelah? Dan apa yang akan
dilakukan ketiga murid berandalan itu untuk bisa mendapatkan hati sang idola
masing-masing?
Dikisahkan
di sebuah sekolah umum –sebut saja namanya Kurogakuen- di Jepang tepatnya di
daerah agak pelosok, terdapat sebuah kelas yang dihuni oleh murid-murid
berandalan. Dan kelas itu adalah kelas 3D (ini bukan cerita Gokusen). Di antara
sejumlah murid yang beringas itulah, ada sekelompok murid yang paling menonjol
di antara teman-temannya, dan mereka ini sangat dihormati karena kesusksesan
mereka yang sudah sering mengalahkan beberapa murid sekolah lain dengan mudah.
Walaupun Cuma tiga biji, mereka tetaplah yang terkuat di sini.
Sebut
saja dua orang teman sang ketua, yang pertama adalah Shou. Dia sering banget
bawa kucing piaraannya dia ke sekolah karena dengan bawa Chirori-nama tuh
kucing-, acara menghajar lawan bisa selesai lebih cepat karena Shou nyuruh itu
kucing buat nyakar-nyakar musuhnya. Dia merupakan pimpinan yankee bagian
selatan sekolah. Jadi kalau ada yang berani macam-macam sama dia dan kelasnya,
maka ia tak segan-segan akan mengeluarkan jurus pamungkasnya (hebat, Shou jadi
jantan di fic ini*DUAGH*). Nah, yang kedua adalah Reita. Makhluk tinggi sok
keren dengan hidung yang terus ditutupin karena dia sensitif banget dengan bulu
kucing yang sering dibawa Shou ke sekolahan. Dia merupakan pimpinan yankee
bagian Timur sekolahan. Dan yang terakhir adalah pimpinan yankee sekolah yang
menangani bagian Barat dan Utara. Namanya Tora. Sesuai namanya, dia adalah yang
paling buas di sini, jadi tak ada satupun yang berani melawan dia.
Cukup
perkenalannya. Sekarang kita ke cerita di mana mereka bertiga berada di kelas.
Seperti
biasa suasana bak di taman hiburan, ruaaammee tenan. Ketiga yankee itu sedang
berleha-leha di atas meja. Dengan Shou yang asik baca majalah tiiiittt, dan
Reita yang lagi mecahin kaca jendela kelas. Sedangkan Tora tidak terlihat sibuk
apapun. Dia malah ingin menenangkan diri dan mencoba untuk...... TIDUR.
“Hoi
bos!” panggil Reita yang sangat membuat Tora marah karena udah dikagetin.
“apa
kampret! Gak liat gua mau tidur”
“Woles
bro.. jam segini udah mau tidur.. ck, gimana nih rencana kita buat nyerang
sekolah cowok tetangga sebelah noh! Gua udah gak sabar nih, mau nonjok
cowok-cowok melambai di sana! Ahahahaha!!” ujarnya bersemangat sambil ngayunkan
tongkat baseballnya kesana kemari.
“pulang
sekolah gimana?”
Reita
kaget “ha? Hari ini?”. Tora memutar bola matanya dan mengendus keras “yaiyalah
pesek! Nunggu besok?! Kelamaan...” ucapnya emosi
“oke..oke..
BTW, itu si belok tau gak rencana kita?”
“tsk...
woii Shouuuu!!! Cepat ke sini!” teriak Tora kayak macan gak kebagian jatah
makan.
Dan
Shou pun dengan malasnya menghentikan aktifitas membaca majalah tiiiiittt dan
pergi menuju Tora dan Reita.
“apa
bos?”
“pulang
sekolah nanti kita bakal nyerang sekolah sebelah. Siapkan alat tempurnya!” ucap
Tora dengan gagahnya *kyaaaaaaaa*
“ano,
maksudnya sekolah SMP SMA khusus cowok itu bos?”
“iyalah. Emangnya sekolah apaan lagi. Cepat siapkan alat tempurnya sekarang!”
“oke bos! Siap laksanakan”
“iyalah. Emangnya sekolah apaan lagi. Cepat siapkan alat tempurnya sekarang!”
“oke bos! Siap laksanakan”
Seperti
yang sudah direncanakan, mereka akhirnya sudah bersiap-siap dengan segala
bazooka, TNT, granat dan ranjau darat di tangan. Dengan atribut ala tentara militer
yang wajib perang, mereka segera meluncur ke SMP&SMA Shirogakuen.
Mereka
sudah tiba di depan gerbang sekolah khusus cowok tersebut, menanti jam pulang
sekolah itu. Menurut data yang didapat Reita, ada seorang pemimpin di seklah
itu yang sudah terkenal karena keberanian, kecerdasan, dan kegantengannya. Kalo
gak salah namanya Takashi. Yah, itu dia.
Bel
pulang pun terdengar sangat keras, dan seluruh siswa di sana sudah mulai
berhamburan keluar gedung. Beberapa di antaranya ada yang ditarik paksa oleh
Tora dkk buat minta info lebih jelas lagi mengenai orang yang konon katanya
kuat itu.
“he
bocah, apa kau tau orang yang bernama Takashi itu, ha?!” tanya Reita yang lebih
terdengar ke pemaksaan.
“Takashi
ss..siapa? Di sini banyak yang namanya Takashi... (Takashi arisu, Takashi
Kameleo, Takashi VelBet, de el el)” ucap bocah SMP itu takut-takut.
“Takashi
yang terkenal di sekolah ini” sambung Shou
Anak
itu berpikir sambil mengingat-ingat “ettoo.. maksudnya Takashi Sakamoto
senpai?”
“ya,
mungkin itu kali bos” ucap Shou yang hanya mendapat anggukan sekenanya dari
Tora.
“kalau
Takashi senpai, dia masih di dalam”
Tanpa
berterima kasih, Reita melepaskan anak itu dan mulai mengambil TOA mesjid buat
manggil itu orang yang namanya Takashi. Sampai di tengah lapangan, Reita pun
bekoar-koar kagak jelas.
“WOII,, TAKASHI SAKAMOTO! KELUAR KAU SEKARANG! KAMI MENANTANGMU BERDUEL DI SINI! CEPAT KELUAR!!!” suara Reita mampu membuat kaca-kaca jendela retak dan urat lehernya pun mau keluar dari lehernya.
Tak
lama seorang pun dengan pengawalnya yang banyak di belakangya muncul dan
mendekat ke arah Reita dkk. Namun Tora saja yang gak liat, soalnya dia mau
pamer nanti kalo sudah mau tempur. Biar dikata orang keren gitulah.
“ada
apa ini? Membuat keributan di sekolah kami?” tanya seorang murid SMP yang ada
di belakang orang yang keliatannya kuat itu.
“apa kau yang bernama Takashi Sakamoto?” tanya Reita masih dengan nada ngecenya.
“apa kau yang bernama Takashi Sakamoto?” tanya Reita masih dengan nada ngecenya.
“kalau
iya kenapa? Ada perlu apa kalian ke sini. Kalian bukan dari sekolah ini, kan?”
ujarnya marah.
“kami
menantangmu berduel dengan ketua kami. Bos, keluarkan kemampuanmu!” suruh Shou
yang dengan segera melepas almameter sekolah Kurogakuen dari badan Tora. Waktu
Tora berbalik, dia sebenarnya dari tadi udah siap dengan kacamata item. Nah,
sekarang dia buka tuh kacamata dengan slow motion biar dibilang keren. Ternyata
eh ternyata, waktu Tora bener-bener liat orang yang namanya Takashi itu, dia
mematung seketika. Banyak bunga kamboja pada rontok di sekitar Tora dengan efek
kipas angin yang entah datang dari mana. Dia gak bisa ngomong apa-apa lagi,
matanya gak berkedip liat makhluk seperti Takashi di depannya..
Gimana
gak coba, Takashi Sakamoto itu udah tinggi, putih, idungnya mancung (gak
kayak Reita), matanya bagus, bibirnya kecil, langsing pulak. Siapapun tak
akan tahan melihat pemandangan manusia indah itu (termasuk saya).
“Bos..
bos kenapa? Kerasukan jin sekolah ini, ya?” Shou mengguncang-guncang tubuh Tora
yang tak bergeming dan tak ada respon.
“iya
nih. Kenapa bos kita ini? bukannya duel malah kerasukan” tambah Reita yang
sekarang nabokin pipinya Tora biar sadar.
“hei
kalian berdua! Kurang ajar ya! Sini gua kasih tau!” dan akhirnya Tora sadar dan
mengajak Reita beserta Shou ke belakang sebentar buat rapat pleno mendadak.
“gw
gak bisa duel sama orang kayak dia. Dia terlalu cantik, dan gw gak mungkin
nonjok wajah cantiknya dia itu!”
Reita
dan Shou kaget seketika. “weitzzz!! Bos! Dia itu laki-laki sama kayak kita.
Masa’ bos jeruk makan jeruk sih bos! Malu sama pangkat, bos!!” protes Shou yang
lagi-lagi diamini Reita.
“terserah
deh bos mau suka sama tuh laki-laki. Yang penting duel tetap berlanjut. Kalo
gak, sekolah kita bakal turun pamornya cuman gegara hal kecil gini doang!”
“sekali
gak tetap gak! Gw buat pengecualian sama tuh cowok, dan sebagai gantinya gw mau
ngajak dia keliling desa pake sepeda bareng gw. Gimana? Romantis gak tuh?”
“romantis
kentutmu harum! Bos, ingat bos apa kata emak bos di rumah...” Reita makin
geregetan sama ketuanya yang sarap itu. Sementara Takashi udah gak sabar buat
duel sama Tora.
“hei
kalian! Aku terima tantanganmu. Dan jangan menangis kalau aku sudah mengalahkan
kalian!” tantang Takashi dengan lengan baju yang sudah ia naikkan dan
membunyikan jari-jemari tangannya. Pertanda dia sudah siap untuk bertarung.
“heeee?!!!”
ketiga orang baka itu pun kaget karena mereka belum bersiap-siap.
Takashi
pun mengambil ancang-ancang untuk memukul Tora, namun seseorang dari jauh
berlari ke arah Takashi dan menubruknya sampai jatuh ke tanah. Sukses
perkelahian itu pun ditunda sebentar.
“akhh..
itte!! Aduh,, siapa sih?” rintih Takashi sambil mengusap-usap bokongnya yang
sakit.
“Takashi
onii-san, jangan berkelahi kumohon...” ternyata yang menubruk Takashi adalah
seorang bocah SMP yang kelihatannya sangat dekat dengan Takashi. Anak itu
seperti bukan anak orang Jepang. Rambutnya pirang mencolok seperti orang Eropa
saja.
“ah
kau Hiroto. Tidak apa-apa, aku yang akan bertanggung jawab soal ini” ucap
Takashi menenangkan anak itu sambil mengusap puncak kepala si pirang tadi.
“jangan
onii-san.. Nanti onii-san masuk ruang pengadilan. Aku tidak mau onii-san masuk
ke situ” rengek bocah itu lagi
Dan
apa yang bisa kalian tebak pada ketiga bakahito di seberang sana, selama kedua
orang di depannya tengah beragumen. Yak, Reita geleng-geleng kepala, Tora
kesenengan liat wajah cantiknya Takashi, dan Shou..... Shou ternyata punya
gejala poling in lop sama itu bocah pirang. Karena si pirang itu punya semua
kriteria tipe idaman Shou (ngarang beudd).
“ehh?
Itu siapa tadi namanya? Hiro..to? waa,,,, manisnya~~~~” ucap Shou tak sadar,
yang kesemuanya di dengar oleh kedua temannya itu.
“haaa??
Shou? Kamu ngomong apa barusan? Anak pirang itu elu bilang manis?” kaget Reita
begitu mendengar pengakuan Shou “ingat Shou, ingat! Baru aja bos Tora yang
begitu, sekarang napa elu malah ikut-ikutan?! Kalian itu cowok, mereka juga
cowok. Cowok ketemu cowok ya, kiamat sudah dekat namanya” sambungnya lagi penuh
emosi.
“elu
gak bakal bisa ngerasain gimana rasanya jatuh cinta Rei.. coba elu liat
deh..manis banget itu bocah”
“akhhh!!
Kalian gak waras semua! Gw gak mau ikut-ikut lagi! Gw keluar dari tiga macan
(loh?)” belum sempet Reita pergi, ia keduluan sama orang yang lebih dulu megang
tangannya dari belakang.
“ano,
permisi.. apa kau senpai dari Kurogakuen?” tanya orang itu sopan. Dan Reita pun
menoleh sambil dengan berkata kasar seperti biasa.
“kalo
iya kenap....pa..” ucapannya terhenti saat melihat makhluk imut nan kawaii
sedang menatapnya.
“aku
hanya ingin memberikan ini. Lusa ada pameran robotik di sini. Kami mengundang
setiap sekolah untuk berpartisipasi” anak itu memberikan selebaran undangan
pada Reita. “Kami tunggu jam delapan di aula. Terima kasih senpai” dan anak
kecil imut itu pun pergi dari hadapan Reita.
Sial
bagi Reita karena belum sempat menanyakan nama anak itu, karena diam-diam dia
juga mulai suka sama itu anak..
Kembali
ke ToraShou &TakashiHiroto..
“baiklah,
aku tak akan berkelahi dengan mereka. Tapi jangan halangi aku kalau mereka
melawan duluan” kata Takashi pada bocah di depannya-Hiroto-. Dan anak itu pun
hanya mengangguk layaknya kucing yang minta makan ama majikannya.
“hei
kalian! Cepat pergi dari sini, atau guru-guru kami yang akan bertindak” Takashi
mengeluarkan aura-aura pembunuh yang membuat kedua orang baka itu segera
menyeret Reita untuk cepat-cepat pergi dari sekolah itu.
Mereka
kabur, kembali ke rumahnya masing-masing. Tapi sebelum itu, mereka mampir dulu
ke warteg Pak Nao seperti biasa.
“selamat
datang, murid-murid Kurogakuen yang ganteng-ganteng ini. Mau makan nasi kucing
lagi?” sambut sang pemilik warteg, Pak Nao begitu langganan tetapnya datang
kembali ke warungnya.
“gak
pak. Kami cuman mau es teh 3 sama tempe gorengnya 3 juga” pesan Reita
“eh?
Gak biasanya nih”
“biasalah
pak. Anak SMA gini kalo gak di kasih uang jajan ya pada bokek” timpal Shou
“oh
begitu rupanya. Baiklah sebentar saya ambilkan di belakang” pak Nao yang punya
warteg pun ke belakang buat ngambil semua pesenannya Reita. Sementara itu
mereka mulai ngobrolin tentang anak-anak yang ada di Shirogakuen tadi.
“pokoknya
besok gw musti ke sana lagi. Yak, harus itu!” Tora ngomong sendiri di depan
kaca spion motor orang yang di parkir di sebelahnya.
“iya
bos. Gw juga mau ke sana besok. Pengen liat itu mahluk unyu-unyu..” Shou
mengiyakan sambil ngikut ngaca juga di spion yang satunya.
Ngedenger
itu, Reita jadi teringat selebaran yang di kasih sama bocah SMP tadi. “eh, tadi
gw sempet dapat ini dari salah satu murid SMP di sana. Nih, coba liat” Reita
menunjukkan selembar kertas itu di meja.
“apaan
nih? Undangan? Elu mo kawinan Rei? Sama sapa?” Tora nyerocos aja pas waktu liat
ada tulisan ‘UNDANGAN’ di kertas itu.
“bukan
lah bos. Itu undangan dari Shirogakuen. Katanya itu anak, lusa bakal ada
pameran robotik. Nah, sekolah kita diundang juga buat partisipasi” jelas Reita
memaklumi kebodohan sang ketua.
“terus
masalahnya ada di mana?” Shou ikut-ikutan
“pake
nanya lagi?! Sudah jelas kan, kalo kita ikut partisipasi, pasti kudu
menampilkan robot dari sekolah kita. Sekarang, sekolahan kita punya robot
kagak? Enggak, kan?” Reita kembali frustasi di samping ia tadi gak sempet
kenalan sama itu anak imut, dan sekarang ia harus terus bersabar menghadapi
temannya yang kurang se’on itu.
“iya
juga sih. Hmm, gimana kalo kita suruh orang kaya di sekolah kita buat beli
robot. Kan lumayan, dia yang beli tapi kita yang terkenal.. apalagi di depan
orang yang kita taksir.. wuaaa.. gak kebayang gimana rasanya” Shou ketawa-tawa
sendiri dah bayangin gitu.
“pinter
juga lu! Tumben... hahahaha..” ejek Tora. “itu tugas lu ya Rei. Cari orang yang
namanya Kai kelas 2B. Dia anak orang kaya, palakin aja. Elu kan hebat malakin
orang macem dia” suruh Tora dengan ngasih pujian biar Reitanya mau.
“ah
yang bener gw hebat! Waa,, oke deh bos! Besok akan segera gw lakuin”
‘hahaha...mau aja
dikibulin ini bocah..’
batin Tora puas.
Gak
lama pak Nao pun datang membawa pesenan Reita. Entah mereka lapar apa memang
rakus, mereka makan dan minum kayak orang gak dikasih makan sebulan. Makanan
datang, langsung aja diserbu, padahal itu tempe goreng baru di angkat dari
penggorengan.
“pokoknya
lusa kita harus bisa dapetin itu hati mereka. Tapi...” Shou tak melanjutkan
ucapannya.
“tapi apaan?”tanya Reita ..“Tapi kalo mereka udah punya pacar, gimana?”
“tapi apaan?”tanya Reita ..“Tapi kalo mereka udah punya pacar, gimana?”
“kita
buat mereka putus (dahsyat banget maruknya eh). Kalo mereka gak terima, kita
bunuh aja pacarnya! Setuju??!!” keputusan Tora memang tak ada duanya.
“SETUJU
BOS!!!!!!!!!!!!!”
Dan
karena hari itu mereka lagi bokek, mereka pun minta ijin sama pak Nao buat
ngutang dulu. Besok barulah mereka bayar, dan tentu saja pakai uangnya Kai, si
anak orang kaya.
Seperti
yang diminta Tora, Reita hari ini harus malakin Kai buat beliin robot buat
mereka. Sekali gertakan saja, Kai udah siapin cek dan langsung nulis jumlah
nominal uang yang harus dia keluarin buat mereka.
“makasih
ya Kai.. kebaikanmu tak akan kami lupakan.. daaag~~~” Reita langsung pergi
ninggalin Kai yang nelongso sambil ngibar-ngibarin cek itu di atas kepalanya.
Tora
dan Shou yang lagi makan cimol di kelas tiba-tiba dikagetkan oleh Reita yang
datang sambil menunjukkan kertas cek.
“dengan
ini kita juga bisa makan enak bos! Hahaha”
“bagus
Rei. Dan sepulang sekolah, cepat elu cairin ini cek dan langsung pergi ke toko
robot (emang ada). Beli yang paling canggih” suruh Tora lagi dengan seenak
jidatnya dia.
“yodah
deh bos. Demi bisa ketemu anak itu lagi..”
ToraByoCakep
No comments:
Post a Comment