Title : Kioku no
Ame~Remember the Rain~
Author : Hikari Ogata a.k.a Eri Tonooka
Pair : ToraXSaga
Genre : standar ah, cuman kisu doang *gak tau nulis genre yang baik dan benar*
A/N : Yosha,, ini adalah drable yang dibuat hari Sabtu 5 Januari 2013, dan sedikit ngambil true story (lagi???!!). Dan kenapa kalo gw bikin pair ToSa kebanyakan drable,bukannya penpic. Mungkin gw gak bisa bikin smut dan turunannya, padahal umur udah 18+.
Author : Hikari Ogata a.k.a Eri Tonooka
Pair : ToraXSaga
Genre : standar ah, cuman kisu doang *gak tau nulis genre yang baik dan benar*
A/N : Yosha,, ini adalah drable yang dibuat hari Sabtu 5 Januari 2013, dan sedikit ngambil true story (lagi???!!). Dan kenapa kalo gw bikin pair ToSa kebanyakan drable,bukannya penpic. Mungkin gw gak bisa bikin smut dan turunannya, padahal umur udah 18+.
Kioku no Ame~Remember the Rain~
‘bahkan aku
pergi pun kau tak tau..’ batin Saga sangat sedih mengingat betapa sibuknya Tora
sekarang ini.
Ia duduk di
kursi belakang mobil dan terus menatap ke arah luar jendela. Kaca jendela yang
kini sudah tergambar butiran-butiran air hujan yang terus merembes. Rintikan
yang tertabrak kaca seakan mengetuk ingin masuk. Menemani hati Saga yang sama
dinginnya dengan hujan ini.
Tak jelas ia
merutuki dirinya yang selalu tak berani bilang pada Tora, atau lebih memarahi Tora
yang tak bisa sejenak mendengarkan Saga berbicara.
Tapi semua sudah
terlambat. Saga akan pergi ke Sapporo tanpa adanya Tora yang mengucapkan
perpisahan sebelumnya.
‘Tora...’
CKIITTT
Lamunannya
tentang Tora buyar seketika, saat mobil yang sedang membawanya berhenti
tiba-tiba dan sukses membuat kepalanya terbentur jok kursi di depannya.
“ada apa,
Ayabe-san?” tanya Saga pada sang supir sambil memijit dahinya yang sakit.
“ada seseorang
tiba-tiba mencegat mobil ini di depan. Akan kumarahi dia!” begitu kata sang
supir. Sementara Saga tak begitu mempedulikan orang pengacau yang membuat
dahinya harus merasakan sakitnya terbentur benda keras.
“hei! Cari mati,
ya!??” sang supir Ayabe dari dalam mobil memarahi sang pembuat onar.
“dahiku...
sakitnya..” rintih Saga sambil memejamkan sebelah matanya, namun tanpa ia
sadari seseorang menarik tangannya untuk keluar.
“Tt...Tora..!!”
Saga kaget
melihat Tora dengan keadaan basah kuyup sedang memegang tangannya erat.
“kumohon keluar
sebentar”
Tanpa
berlama-lama, Saga menuruti perintah Tora. Tak memakai payung ataupun pelindung
dari hujan, mereka sudah di luar mobil. Membiarkan hujan membasahi mereka.
“nani?”
“gomen.. aku..”
“kenapa?
Lagipula kau seharusnya tak di sini. Hiroto pasti mencarim—”
Belum sempat Saga
menyelesaikan ucapannya, lebih dulu Tora mengunci bibir Saga dengan menciumnya.
Dengan memegang bahu Saga, Tora memejamkan matanya. Merasakan bibir Saga yang
sudah terbasahi oleh air hujan, dan juga air mata Saga yang tanpa ia sadari
sudah meluncur deras dari pelupuk matanya.
Tora bisa
merasakan bibirnya sudah terasa asin, dan ia pun membuka matanya perlahan,
melihat orang yang diciumnya itu juga terpejam namun dengan air wajah yang
begitu menyakitkan bagi Tora.
Selama ini Tora
mengira ia bahwa perasaannya terhadap Saga adalah perasaan yang wajar sebagai
teman, namun ia salah. Ia benar-benar sangat merindukan Saga saat tak sedang
bersamanya.
“aku berjanji
akan selalu memerhatikanmu,,” ucap Tora bersungguh-sungguh. “karena aku baru
tahu, aku sangat takut kehilanganmu..”
Tora tau Saga
menangis, walaupun air matanya sudah bercampur dengan air hujan. Semakin tak
sampai hati menyakiti Saga lebih dalam lagi.
“aku pegang
janjimu..”
The end
No comments:
Post a Comment