Short Fanfic BugLug

Title: BugLug Interview
Author: Hikari Ogata a.k.a Eri Tonooka
Genre: cukup bisa bikin anda mati garing di depan layar monitor

Notes: font color warna merah buat reporter doang. Dan sekali lagi ini HANYA FIKSI. Tak ada fakta yang terlibat.

***
Akhirnya BugLug berkesempatan untuk diinterview juga setelah sekian lama menunggu dari kemaren subuh..

Reporter: “selamat siang. Terima kasih sudah bersabar untuk menunggu interview kali ini”
ALL: “no problem”
Reporter: “Langsung saja, untuk maxi single kalian yang sebentar lagi rilis ini, apa yang ingin anda sampaikan kepada para penggemar kalian di luar sana?”
Issei: “oh yea, untuk HicchakaXMecchaka, kami akan membuatnnya sedikit berbeda dengan maxi single sebelumnya. Yah,, sejauh ini masih rahasia. Dan kalau mau tau isinya ya beli dong”
Reporter: “iya memang harus begitu” *dasar lo!*. “dan kesibukan kalian masing-masing apa nih?”
Issei: “gue lagi sibuk cari referensi hairstyle buat next episode”
Masaumi: “lagi giat-giatnya besarin bisep nih” *nunjukin bisepnya yang udah mulai bentuk*
Tsubame: “berlatih soal-soal sbmptn karena saya gak mau jadi visual baka lagi”
Yuu: “mengerjakan sesuatu yang berguna saja”
Kazuki: “menjadi suami siaga bagi author”
Reporter: “jadi istri anda adalah author fic ini?” *natap nista*
Kazuki: “jelas dong, semua orang juga tahu”
ALL: *menatap tak percaya*
Reporter: “Untuk acara label kalian, Resistar Records, apa perasaan anda setelah melaksanakan sport test kemarin?”
Yuu: “gue ngerasa lebih muda sepuluh tahun”
Masaumi: “mengenang kejayaan gue jadi yankee selama masa SMA”
Issei: “agak njengkelin sih karena gue pernah kalah dan harus makan anak lebah njijiki iku”
Kazuki: “hmm,, gue jadi kayak Ouji super bisa. Karena masuk 7 besar mulu”
Tsubame: “menjadi yang sering ditertawakan itu menyebalkan”
Reporter: “ahahaha Tsubame-kun jangan bersedih hati begitu. Masih ada  yang lebih menderita lagi kok dari anda” *ngelirik Mike yang juga lagi interview di sebelah*
Mike: “apaan lo reporter somplak! Mau ngatain gue?!”
Reporter: “ah, tidak tidak!! Silakan lanjutkan interviewnya lagi mas, sono sono!! Hush hush!” *ngusir Mike* “Karena ini interview untuk majalah pembaca wanita, maka pertanyaannya akan menyingginggung soal wanita. Boleh, kan?”
Yuu: “boleh saja, asalkan jangan tanya soal siklus mens sama gue. Gue gak tau”
Reporter: “tentu saja tidak, Yuu-san..ehehehe..” *goblok bener Yuu* “ehm,, lanjut pertanyaannya, apa saja sih tipe wanita atau cewek idaman kalian?”
Kazuki: “seperti author fic ini” *author tewas bayangin kalo King beneran ngomong gini*
Issei: “yah, kurang lebih mirip Taylor Swift lah”
Yuu: “Erika Sawajiri”
Tsubame: “yang penting dia baik dan gak pernah ketawain saya” *pasrah amat*
Masaumi: “pokoknya dia harus punya bisep gede. Keliatan seksi gitu!” *pacarin aja Ade Rai, sono*
Reporter: “ahahaha,, selera kalian ternyata menarik *apalagi Masaumi*. Itu tadi tipe kalian, lalu tipe apa yang tidak kalian sukai dari seorang perempuan?
Tsubame: “yang ketawain saya pas Sport Test!” *ngomong berapi-api. Author merasa bersalah*
Kazuki: “hmm, mungkin cewek yang gak tau sopan santun”
Masaumi: “cewek yang gak suka olahraga dan drum”
Yuu: “gue paling gak suka cewek yang benci musik Rock!”
Issei: “cewek gila. Mana ada yang mau sama cewek gila?! Ah, mbak reporter ini ada-ada saja”
Reporter: “maaf kalau begitu Issei-san” *kenapa jadi gue yang dimarain?* “lanjut. Apakah dulu semasa sekolah kalian pernah menembak cewek atau justru kalian yang ditembak?”
Masaumi: “iya pernah. Waktu SMP gue pernah ditembak cewek, paling cantik satu sekolah lagi. Tapi dua hari kemudian gue putusin dia karena satu hal..”
ALL: “apa itu?” *tampang ingin tau*
Masaumi: “gue baru tau kalo dia kencingnya berdiri”
ALL: *jawdrop*
Yuu: “gue juga sama”
Reporter: “sama punya cewek jadi-jadian?”
Yuu: “bukan!! Gue juga sama pernah ditembak cewek. Waktu itu kelas lima SD, cara nembaknya juga romantis. Dia sering kirimin makanan ke rumah. Tapi kami pacaran Cuma tiga minggu”
Reporter: “kenapa Yuu-san?”
Yuu: “dia gak sanggup LDR karena sehari setelah dia nembak, dia pindah ke Indonesia” *ngarang berlebihan*
ALL: “oohh..” *mulai mewek, berasa denger cerita sedih*
Kazuki: “selama gue sekolah, gak kehitung sih sudah berapa orang yang nembak gue” *pamer banget sih ini Ouji satu*
Yuu: “tapi gak ada satupun yang dia terima”
Reporter: “kenapa lagi itu?” *pengen tau banget*
Kazuki: “karena yang nembak semuanya cowok!! Puas lo!!” *gak tahan pengen ngakak. Muka udah jadi biru*
Tsubame: “kalau saya sih, saya yang nembak cewek. Namanya (disensor), dia cinta pertama saya. Saya yang ngasih dia bunga mawar” *ngomong sendiri malu sendiri*
Reporter: “kalau boleh tau sejak kapan?”
Tsubame: “tahun pertama saya masuk TK”
ALL: *sweatdrop*
Reporter: “nah kalau Issei-san sendiri bagaimana pengalamannya?”
Issei: “gue benci mengingat itu, mbak. Karena itulah gue gak doyan cewek”
Reporter: “memang ada hal apa yang terjadi?” *bahasanya baku suer*
Issei: “kelas satu SMA, gue pernah ditembak cewek gila!!! Bayangin mbak, CEWEK GILA!!!”
ALL: lol
Reporter: “kasihan sekali Issei-san ini” *masihngakak* “oke, pertanyaan selanjutnya.. jika kalian saat ini sedang ditembak cewek, apa yang ingin kalian katakan padanya?”
Issei: “gue akan bilang, ‘kamu gak gila, kan?’”
Reporter: “itu cukup kejam bagi cewek yang gak tau, Issei-san”
Issei: “gue trauma, mbak!!”
Reporter: “baiklah, saya maklumi. Bagaimana dengan Masaumi-san?”
Masaumi: “aku akan bertanya dulu padanya, ‘apa kau suka drum?’”
Reporter: “itu cukup keren untuk anda. Untuk Kazuki-san yang sudah milik author *lebe*, bagaimana reaksi anda?”
Kazuki: “ ‘aku akan senang menerimamu asalkan istriku ini menyetujuinya’ ”
Reporter: “ahahaha *ketawa maksa*.. anda adalah suami yang baik untuk author. Salut salut *emangnya gery*. Yak, kalau Tsubame kun?”
Tsubame: “hai’! saya akan menjawabnya dengan, ‘terimakasih. Kau sangat imut’”
Reporter: “kyaa,, Tsubame kun baik sekali”
Yuu: “gue perkirakan kalau mereka jadi, anaknya bakal kecil-kecil semua”
Tsubame: “urusai!!!”
Reporter: “Yuu-san, apa yang ingin anda katakan”
Yuu: “hmm.. gue mungkin akan bilang gini, ‘maaf, tapi aku sudah punya orang lain’”
Reporter: “wow, Yuu-san. Apakah kau memang sudah punya pacar sekarang ini?”
Yuu: “keliatannya?” *tampang sok cool*
ALL: “SIAPA??!!!”
Yuu: “...Bassist tetangga sebelah”
ALL: “HAAAAAAAAAAAAAAAAAAAH?!!!” *bau jengkol menyebar tiba-tiba*
Semua pada mikir, bassist tetangga sebelah siapakah itu?
Issei: “siapa? Haku BB? Reita Gajet? Tetchu Laruku?” *makin ke kanan makin ngawur*
Kazuki: “Saga arisu?”
Masaumi: “Totchi Diru?”
Tsubame: “Koichi Mejibray?”
Reporter: “jangan-jangan Mei DOG”
Yuu: “wah, mbak reporter ini cerdas sekali!”
ALL: “UUWAAPAAHHHHHHHHHH????” *sekarang bau kakus yang nyebar. Itu mulut apa WC?*
Keempat memba BugLug menembaki Yuu dengan beragam pertanyaan. Bagaimana bisa seorang gitaris garang macam Yuu bisa pacaran sama Mei bassist melambai tetangga sebelah? Hanya Yuu, Mei, dan author istri King yang tau.
Reporter: “yak sekian untuk interview kali ini. Mereka sepertinya sudah tidak peduli lagi dengan saya. Dan akhirnya saya harus pamit dengan membawa interview yang menarik. Siap-siap saja di majalah (sensor) besok akan ada berita utama dengan judul: SKANDAL GITARIS BUGLUG DENGAN BASSIST DOG. Jyaa!!!

Owari

Gue: garing ya?
Yuu: kenapa harus sama Mei? Si baka Ouji itu. Yes, i know he’s pretty. But...
Gue: tapi apaan? Gak terima? Gak gue bikinin fic BugLug lagi baru tau rasa!
Issei+King+Tsubame+Masaumi: *siap-siap deathglare Yuu*
Yuu: iye iye! Lain kali harus cerita yang bagus!
Gue: oke oke, cerita mendatang adalah: gue bakal bikin Yuu jadi anaknya Issei! Bwahahahahahaha!!!!
Yuu: kampret lo!!!! *udah kejar-kejaran kek pelem indiahe*
Gue: *kibar bendera kemenangan*