Sunday, September 11, 2011

Fanfic the GazettE ‘The Ghost Of You’ chapter 3


Title                 : The Ghost Of You ~end~
Author                         : Hikari Ogata a.k.a Eri Tonooka
Fandom           : the GazettE
Chapter            : 3/3
Pair                  : ReitaXRuki, UruhaXReita
Genre               : Romance, Mystery, Drama, Murder, Horror
Summary         : Tapi Ruki melihat ada sebuah kalung salib tergeletak di kasur bekas Reita tidur tadi
Songs               : Chizuru (the GazettE)



“Moshi moshi, Reita! Ke apato ku sekarang! Aku melihat hantu di sini!” jam tiga pagi Ruki menelepon Reita karena ia sudah tak tahan dengan gangguan hantu itu
“ya, aku segera ke sana!” tak ada dua menit, Reita datang ke apato Ruki bak secepat kilat
“Rei.. aku takut” Ruki langsung memeluk tubuh Reita agar ia dapat terlindungi
“tenang ya,, tadi kau lihat hantu di mana?”
“dd..ddii..ddissana” Ruki menunjuk arah kamar mandi dengan rasa ketakutannya
“aku ke sana dulu”
“jangan pergi!! Jangan tinggalkan aku di sini sendiri.. aku takut”  Ruki makin mempererat pelukannya
“sekarang kau tidur dulu, aku yang akan menjagamu”
“lalu kau tak tidur?” tanya Ruki khawatir
“tidak. Aku tak akan tidur karena aku akan menjagamu”
“ya sudah, tapi jangan pergi ya”
“iya” Ruki pun terlelap dalam tidurnya karena selama tiap malam, ia bahkan tak bisa tidur dengan hadirnya sosok perempuan yang selalu menghantuinya
Reita memastikan apakah Ruki benar-benar sudah tidur apa belum, karena Reita akan ke kamar mandi untuk melihat hantu yang dimaksud Ruki
“Uruha, keluarlah” panggil Reita di depan kamar mandi, ia bermaksud memanggil seseorang yang bernama Uruha dan keluarlah secara perlahan sosok perempuan berrambut panjang yang ternyata adalah sosok hantu yang dimaksud Ruki
‘Rei.. kenapa kau berrubah wujud jadi manusia lagi?” hantu yang bernama Uruha itu membuka mulutnya dan berbicara, wajahnya terlihat pucat dan poni rambutnya yang panjang menutupi bagian mata sampai hidungnya
“ini hakku, dan kenapa kau mengganggu Ruki?” Reita malah membentak si hantu
‘aku tak suka kau bersamanya! Kau tau Rei, aku yang lebih dulu mengenal dan mencintaimu. Kau jahat Reita!’ sosok hantu itu terlihat benar-benar marah, terlihat dari matanya yang tiba-tiba muncul dan semakin lama semakin membesar
“memang benar kau dulu pacarku, tapi pacar apa namanya yang tega membunuh pacarnya sendiri?!!” Reita sangat marah dan merasa alasan yang diberikan Uruha tak membuatnya puas
‘aku tak sengaja waktu itu. Kumohon maafkan aku… itu semua karena aku sayang padamu, Rei’
“aku sudah tak peduli lagi denganmu, sekarang kau pergi dan jangan pernah ganggu Ruki lagi!”
‘REITA!!! Kau benar-benar—’
Dan sosok menyeramkan itu perlahan hilang bersamaan dengan fajar yang menyingsing
“Reita..?” Ruki tiba-tiba terbangun
“aku di sini”
“kau tadi bicara dengan siapa?” tanya Ruki dengan mata yang masih mengantuk
“tidak dengan siapa-siapa”
“hantunya sudah pergi kan? Sekarang kau harus tidur. Aku memaksa”
“ya, aku akan tidur”
TOK TOK TOK
“ya? Sebentar. Rei, kau tidur dulu, aku keluar sebentar”
Ruki pun keluar dan membuka pintu apatonya, dan yang bertamu ialah Aoi
“Ruki, ada apa di dalam? Seperti ribut-ribut. Kau bersama siapa di dalam?”
“tidak ada apa-apa kok di dalam. Tapi di dalam ada pacarku yang sedang tidur. Soalnya sejak tadi malam Reita menjagaku dari gangguan hantu di sini”
“Apa? Kau bilang siapa tadi? Reita?!” Aoi terkejut dengan nama Reita yang diucapkan Ruki
“iya, Reita. Dia pacarku. Kenapa dengannya? kau mengenalnya?”
“pacarmu?! Maksudmu Reita Suzuki?” Aoi makin penasaran dengan nama Reita, seperti Reita yang pernah ia kenal sebelumnya
“iya, kok tau sih? Ada apa dengannya?”
“Kau tau Ruki, pacarmu yang bernama REITA SUZUKI sudah meninggal enam bulan lalu di kamar apato yang sekarang kau huni ini!!” ucap Aoi dengan penuh emosi, memberitahukan yang sebenarnya tentang siapa itu Reita dan rahasia di balik apato nomor 666 ini
“kau bercanda Aoi! Itu gak mungkin! Sekarang dia benar-benar tidur di kamar, sini aku lihatkan!” segera Ruki menarik tangan Aoi , menggiringnya menuju kamar di mana Reita sedang tidur
“mana, Ruki? Tak ada siapa-siapa di sini!!” Aoi dan Ruki melihat kamarnya dengan seksama, namun Reita tak nampak di manapun. Tapi Ruki melihat ada sebuah kalung salib tergeletak di kasur bekas Reita tidur tadi. Warnanya perak dan berkilau
“Aoi, ini punya siapa?” tanya Ruki bingung
“Ya Tuhan!! Ini punya Reita, kalung ini benda terakhir yang ditemukan polisi setelah kematian Reita dan Uruha! Kenapa bisa ada di sini? Harusnya benda ini sudah di simpan di markas polisi sebagai barang bukti” jelas Reita yang membuat bulu kuduk Ruki meninggi
“Aoi!! Ceritakan padaku tentang Reita dan apato ini!! Aku ingin tau!” paksa Ruki
“semua berawal dari sekitar tujuh bulan yang lalu, aku memang tinggal duluan di apato ini sebelum Reita. Aku dan Reita semenjak jadi tetangga sudah menjadi sahabat yang baik. Dan yang aku tau, Reita memiliki pacar yang bernama Uruha. Mereka sangat-sangat serasi, kemanapun mereka jalan berdua, pasti penuh dengan kemesraan. Hingga sebulan kemudian, Uruha datang ke apato Reita dan menemukan Reita tengah berduaan bersama seorang wanita lain di ruang tengah. Padahal itu semua hanyalah kesalah pahaman. Wanita yang dikira Uruha sebagai selingkuhan Reita merupakan sepupu jauh Reita. Dan Uruha yang kalap waktu itu langsung pergi ke dapur dan mengambil pisau untuk ditancapkannya ke dada Reita. Akhirnya Reita meninggal di tempat karena kehabisan darah, sementara sepupu Reita kabur dan melaporkan kejadian itu ke polisi. Uruha menyesal telah membunuh Reita, karena hanya api cemburu yang dapat membutakan pikirannya. Tanpa pikir panjang, Uruha menyusul Reita dengan cara memutus urat nadi tangannya sendiri. Jadi sepasang kekasih itu tewas bersama-sama di apato 666 ini. Sekarang mayat mereka sudah dikubur dipekuburan umum dua blok dari sini. Kau mau aku antar ke sana?” Aoi menjelaskan panjang lebar
“iya, tapi aku ingin tau dulu soal apato sebelah. Reita pernah bilang padaku kalau dia tinggal di apato sebelah dengan nomor 666 yang sama denganku”
“apato sebelah? Maksudmu apato yang itu?” Aoi menunjuk dari arah jendela ke sebuah apato yang lumayan besar di seberang jalan
“iya” ucapnya yakin
“apa kau tak melihatnya Ruki? Apato itu sudah tak berpenghuni karena kebakaran sejak tiga bulan lalu” jelas Aoi lagi dengan penuh antusias
“hiks..hiks.. Reita…”
“jangan menangis Ruki, sekarang kita ke makam mereka saja. Agar mereka tenang di sana” Aoi mengajak Ruki untuk segera pergi ke makam Reita dan Uruha
Tampak yang dilihat Ruki adalah dua makam yang berdampingan dan terawat dengan rapi. Di ujung makam terdapat tugu batu yang bertuliskan,
R.I.P REITA SUZUKI
R.I.P URUHA TAKASHIMA
Hati Aoi benar-benar miris melihat kisah cinta antara Ruki dan Reita, kisah cinta antara manusia dan makhluk dari alam lain.
“Aoi, aku akan tetap tinggal di apato itu. Dengan kau sebagai tetangga dan sahabatku yang baik, dan juga pemilik apato yang aneh, hehhe. Mohon bantuannya ya” ucap Ruki pelan, terlihat jelas matanya sembab dan wajahnya sudah berantakan dengan air mata
“yah. Aku senang dengan sikapmu. Udah siang nih, pulang yuk” ajak Aoi sambil merangkul pundak Ruki
“ayo. Aku akan memasakkan sup daging lagi untukmu” perlahan Ruki mengembangkan senyumnya. Senyum antara terharu dan rasa puas
“sankyuu Ruki”
Mereka pun meninggalkan makam Reita dan Uruha, mereka berharap Reita dan Uruha tak hadir lagi di dunia nyata. Dan semoga arwahnya bisa tenang di surga
‘Reita, terima kasih karena sudah menemani hari-hariku di sini. Walau kau bukan lagi milikku dan kau sudah tiada aku tetap selalu menyayangimu.. Sayonara’
Angin yang berhembus deras mengantarkan kepergian arwah Reita dan Uruha ke surga untuk selamanya.

OWARI

Foot Note : penpic pertama dengan tema yang serem-serem, padahal sama sekali gak serem en gak greget.

Fanfic the GazettE ‘The Ghost Of You’ chapter 2


Title                 : The Ghost Of You
Author                         : Hikari Ogata a.k.a Eri Tonooka
Fandom           : the GazettE
Chapter            : 2/3
Pair                  : ReitaXRuki, UruhaXReita
Genre               : Romance, Mystery, Drama, Murder, Horror
Summary         : Ruki menunjuk arah kamar mandi dengan rasa ketakutannya
Songs               : Chizuru (the GazettE)


HOAHHMM
“ah sudah pagi, waktunya mandi. Tapi aku mau lihat-lihat isi apato ini lagi, siapa tau ada yang menarik” Ruki bangun pagi dan langsung membuka jendela dan menuju ke balkon
“wah, udaranya segar sekali. Pemandangan dari atas sini juga bagus”
“eh? Kok ada bunga lili di sini? Heemm, wangi” ia melihat di sampingnya sudah terdapat beberapa tangkai bunga lili yang diletakkan di sebuah pot plastik bening, sehingga air tanamannya dapat terlihat
“lebih baik ku simpan saja di dalam, sebagai penghias ruangan” ia menuju ke arah ruang tengah dan meletakkannya di meja tamu. Lalu ia kembali lagi ke balkon untuk menikmati suasana sekitar apato yang indah
Hingga tiba-tiba,  BRUKK
“eh? Apa itu?!” Ruki terlonjak kaget, secara spontan ia menengok ke arah sumber suara yang berasal dari ruang tengah. Di sana ia menemukan bunga lili yang ia taruh jatuh secara tiba-tiba
“kenapa bisa jatuh? Masa’ angin? Gak mungkin banget, dari tadi anginnya hanya sepoi-sepoi saja kok” Ruki pun kembali lagi ke dalam untuk membersihkan air bunganya yang tumpah dan meletakkannya kembali seperti semula
Waktu Ruki berdiri, ia sangat terkejut karena tiba-tiba muncullah sosok Reita tepat dihadapannya
“ASTAGA!!”
“kenapa? kaget?” tanya Reita dengan ekspresi wajah yang polos
“ya iyalah! Kau hampir membuat jantungku copot, tau!” ucap Ruki agak marah
“gomen..”
“dari mana kau datang?” Ruki masih dengan rasa ketakutannya karena Reita datang seperti hantu
“pintu depan. Kau tak menguncinya semalam?”
“gak! Aku sudah menguncinya kok!” elak Ruki
“buktinya aku bisa masuk” ucapnya santai
“terserah deh. Duduk dulu, Rei. Kau mau minum apa?” tawar Ruki, mencoba menghilangkan rasa ketakutannya tadi
“air putih saja” Ruki pun ke dapur dan kembali dengan membawa segelas air putih dingin pesanan Reita
“Nih, kau ke sini mau ngapain?”
“bertemu denganmu”
“he??? Kita kan baru kemarin bertemu”
“dan aku ingin kita bertemu lagi. Aku mau mengajakmu jalan-jalan, kau mau?”
Anggukan kecil Ruki menandakan ia setuju
“tapi aku harus mandi dulu, soalnya aku baru bangun tidur”
“hahaha, ya udah. Mandi sana”
***
“Rei, kau tinggal di mana?” celetuk Ruki mengedarkan lamunan Reita
“di apato sebelah, dan kebetulan nomor kita sama. No. 666” jawabnya santai
“waa, kebetulan sekali. Kapan-kapan aku boleh main ke apatomu kan?”
“tapi jangan sekarang, ataupun seminggu ini” jawab Reita sigap
“kenapa?” mata Ruki membesar karena ingin tau jawaban Reita
“tidak boleh saja” ujar Reita seraya mengembangkan senyumnya
“huh, alasan yang aneh!” Ruki menggembungkan pipinya dan membuat Reita tampak terkekeh dengan bentuk muka Ruki yang mirip anak kecil
“malah tertawa! Memangnya aku badut!”
“Ruki, aku ingin kau tau. Aku menyukaimu sejak kita bertemu kemarin”
“NANDA YO!!  kau bilang apa tadi?!” Ruki bertanya lagi, hanya ingin memperjelas saja apakah Reita benar menyukainya
“aku… menyukaimu..”
“…” hening cukup lam
“bagaimana?”
“aku juga menyukaimu” ucap Ruki malu-malu
“benarkah? Kau mau kan jadi pacarku?” tanya Reita sekali lagi
“iya. Aku mau”
Setelah kejadian itu mereka sudah bisa dikatakan sebagai pasangan kekasih, hari-hari mereka lalui dengan kebahagiaan hingga sampai hari ke enam mereka pacaran ada sesuatu yang mengganjal dialami Ruki. Seperti hari Jum’at yang lalu, Ruki yang saat itu sedang mengambil air di keran tiba-tiba air yang mengalir bukanlah air putih pada umumnya, melainkan darah segar yang terus mengguyur wastafelnya. Degup jantung Ruki saat itu sedang naik turun dengan cepat, karena ia takut, Ruki pun langsung menutup matanya agar apa yang dilihatnya menghilang. Dan benar, setelah beberapa detik kemudian, darah segar yang tadi keluar berubah lagi menjadi air keran biasa. Semakin hari Ruki benar-benar merasakan ada kejanggalan yang terjadi di apato no. 666 nya. Ruki seperti mendengar ada seseorang yang bernyanyi di waktu malam, pancuran di kamar mandi tiba-tiba menyala sendiri, dan yang lebih parah lagi, ia melihat sosok perempuan berbaju putih dan berrambut panjang seperti Sadako di lorong apato ketika malam hari. Dari beberapa insiden itu, Ruki terlihat frustasi dan ingin cepat-cepat pergi meninggalkan apato setan ini

To Be Continued

Foot Note : Ruki oh Ruki…. Chibbi ku yang imut-imut harus rela menjadi Uke-nya Reita seumur hidup*ditabok*

Fanfic the GazettE ‘The Ghost Of You’ chapter 1


Title                 : The Ghost Of You
Author              : Hikari Ogata a.k.a Eri Tonooka
Fandom           : the GazettE
Chapter            : 1/3
Pair                  : ReitaXRuki, UruhaXReita
Genre               : Romance, Mystery, Drama, Murder
Summary         : “semoga Ruki tak mengalami hal yang aneh selama tinggal di situ”
Songs               : Chizuru (the GazettE)

The Ghost of You

“ini kunci apato anda. Semoga nyaman dengan fasilitas dan pelayanan kami” Ucap seorang yang bernama Kai, dialah pemilik apato yang akan Ruki tinggali selama beberapa bulan ke depan
“arigatou gozaimasu” Ruki pun segera mengambil kunci dan mengemasi barang-barangnya menuju ke ruang apato yang bernomorkan 666
“wah, tempatnya lumayan besar ya. Bersih dan terawat juga. Mudahan aku betah di sini” ujarnya ketika melihat ruangan, kamar tidur, dapur, dan kamar mandi yang sangat rapi dan bersih
“sekarang simpan baju di lemari dan bersih-bersih. Setelah itu baru mandi deh” ia mengeluarkan semua pakaian dan barang-barang yang dibawanya dari dalam koper dan tas. Memasukkan semua barang sesuai tempatnya. Ia nampak senang sekali tinggal di situ, namun siapa yang mengira justru dia akan mengalami hal buruk selama tinggal di apato nomor 666 itu
“akhirnya selesai sudah, sekarang waktunya aku harus mandi” Ruki melangkahkan kakinya ke kamar mandi, dan melepas semua pakaian lalu mengguyur seluruh badannya dengan air. Selama ia mandi, tak ada hal aneh yang ia rasakan, namun beberapa saat kemudian Ruki mendengar seperti suara orang di seret yang semakin lama semakin terdengar jelas. Cepat-cepat ia selesaikan mandinya dan memakai pakaian, kemudian ia keluar dengan perlahan sambil menajamkan matanya untuk mengetahui dari manakah suara aneh itu berasal. Hingga ia benar-benar keluar dari kamar mandi dan membuka pintu apatonya dan ia benar-benar kaget ternyata ada orang yang sedang berdiri di seberang pintu. Ruki melihat orang itu membawa saputangan yang sangat familiar, karena memang itulah saputangan miliknya
“permisi, apa ini punyamu?” ia menjulurkan saputangan Ruki kearahnya. Orang itu terlihat sangat sopan dan ramah
“iya, ini punyaku. Dari mana kau dapat ini dan bagaimana kau tau ini punyaku?”
“aku melihatmu datang ke apato dengan membawa saputangan ini. Dan akhirnya saputanganmu jatuh dan kau buru-buru masuk ke kamar no.666 ini.” Jelas orang itu
“ah, terima kasih banyak. Kau mau masuk dulu?” tawar Ruki
“tidak terima kasih, aku harus pulang sekarang. Sampai jumpa”
“hei tunggu,, namamu siapa?” tanya Ruki hampir berteriak karena orang itu sudah agak jauh darinya
“Reita desu. Kamu?” jawab orang yang bernama Reita itu
“Ruki desu. Arigatou Reita-kun”
“yosh! Dou itashimashita”
Ruki pun masuk ke kamar dan mencium saputangannya tadi dalam-dalam. Ia merasakan parfum milik Reita bercampur dengan wangi parfum miliknya di satu saputangannya itu. Ruki benar-benar senang karena di hari pertamanya tinggal di apato, ia sudah mengenal dengan orang yang baru disukainya. Ya, Ruki menyukai Reita sejak saat insiden itu
“waktu memang tak terasa ya, tau-tau sudah malam dan waktunya makan malam. Aku masak apa ya?” ucap Ruki sambil melihat waktu di arlojinya. Ia langsung menuju dapur dan membuka kulkas untuk sekedar melihat-lihat isinya, walaupun memang tak mungkin apato yang sudah lama tak ditinggali dapurnya masih menyimpan makanan segar. Tapi siapa sangka, Ruki malah melihat berbagai macam bahan makanan yang masih sangat layak untuk dimakan. Ia sempat berpikir, dari mana datangnya makanan ini semua? Ada sayur, daging, susu, buah, dan makanan ringan lainnya. Kondisinya seperti baru saja dibeli dan langsung dimasukkan ke kulkas
“ah, bodo amat. Yang penting aku bisa masak malam ini” tanpa basa basi, Ruki langsung menyalakan kompor dan memanaskan air kemudian memasak daging dan sayur yang telah tersedia
“TARAAa… sup daging ala chef  Ruki sudah jadi, sebagian kasih ke tetangga sebelah dan pemilik apato ini. Mudahan mereka suka” ia sisihkan sup dagingnya ke dalam dua mangkuk agak besar lalu ia mengantarnya ke tetangga dan pemilik apatonya
“permisi,, ini masakan saya sebagai tanda perkenalan. Saya Ruki yang tinggal di nomor 666. Onegai shimasu”
“wah, terima kasih ya. Saya Aoi, saya tinggal di sini sudah hampir satu tahun, semoga bisa betah ya di sini” orang yang bernama Aoi itu menerima masakan Ruki dengan senang hati. Bicaranya sangat sopan, seperti senior yang berbicara dengan Juniornya
“iya. Semoga begitu. Kalau begitu saya ke rumah Kai-sama dulu, dan saya harap anda menikmati masakan saya.”
“sekali lagi terima kasih ya”
Setelah cukup jauh Ruki meninggalkan kamar Aoi,ternyata Aoi baru sadar, Ruki telah tinggal di nomor 666. Sebuah kamar apato yang paling menyeramkan dia antara kamar lainnya. Karena Aoi merupakan salah satu saksi dari kejadian mengapa ditutupnya kamar 666 sejak enam bulan silam dan baru dibuka kembali tiga hari yang lalu oleh Kai, sang pemilik apato
“semoga Ruki tak mengalami hal yang aneh selama tinggal di situ” ucap Aoi khawatir
Sementara itu..
“Kai-sama, ini hasil masakan saya untuk anda. Ini sebagai tanda perkenalan dan kekeluargaan. Semoga anda menikmatinya” Ruki menyodorkan semangkuk sup daging lainnya ke arah Kai
“terima kasih, wow sup daging? Kamu belanja di mana bahan-bahannya? Seingatku tadi kamu tak membawa bahan makanan apapun ke sini”
“loh, bukannya anda yang sudah mengisi penuh kulkas di dapur saya dengan bahan makanan yang sangat lengkap dan segar?” Ruki sangat bingung dengan pertanyaan Kai
“aku tak pernah memasukkan apapun ke kulkas setelah enam bulan lalu. Dan aku bahkan sebelumnya sama sekali tak pernah memasuki kamar yang kau huni sekarang ini” jelas Kai dengan nada keyakinan
“jadi, yang memasukkan makanan itu siapa?” tanya Ruki makin bingung
“sejujurnya memang aku tak tau apa-apa. Tapi terima kasih atas pemberiannya ya”
“iya, saya pamit ke kamar saya dulu” Ruki meninggalkan Kai dengan beberapa pertanyaan dari mana asal muasal bahan makanan itu datang
‘masa’ hantu? Ah, jaman millenium seperti sekarang mana ada hantu? Aneh-aneh aja’ ucap Ruki dalam hati
“mungkin ini pemberian Tuhan padaku. Karena aku anak yang baik. Hahaha” Ruki pun ber positive thinking bahwa tak ada hal yang patut ia takuti di sini
Ia kembali menengok dapur untuk memeriksa isi kulkas. Dan makanan-makanan itu masih ada bahkan dalam keadaan utuh, seperti tidak ada yang berkurang. Padahal seperempat dari bahan makanan itu sudah ia pakai tadi untuk memasak sup daging
“loh. Kok utuh lagi? Padahal kan—ah sudah lah..” ia buru-buru menutup pintu kulkas dan beralih menuju kamarnya untuk tidur. Ia ingin tidur dengan nyenyak, berharap Reita muncul dalam mimpinya.

To Be Continued

Foot Note : fanfic yang terisnspirasi dari PV Chizuru Apato version. Jadi harap maklum kalo rada aneh.