Friday, August 28, 2015

Destination Trip 2: Malang


Sesuai janji kemarin, gw bakal nulis ulasan trip gw ke tiga kota selanjutnya. Gw ga langsung masukin tiga tiga nya sekaligus, jadi satu satu dulu karena banyak banget yang mau gw certain. Yah, biar ga bosen yang baca XP.


Kota kedua yang kami kunjungi adalah Malang, tapi sebenarnya yang paling banyak dikunjungi ada di Batu (jelas, secara Batu kota wisata xD). Kenapa kami milih Malang sebagai trip? karena berdasarkan buku petunjuk online (baca: google), Malang itu terkenal sama tempat wisatanya. Tempat wisatanya memang ga ada di kota gw btw, dan dipilihlah Malang sebagai tujuan kedua (berhubung dekat juga dari Pare).

Tapi sebelum ke cari penginapan, kami ke Bromo dulu lihat sunrise. Dari Pare sekitar pukul 10 malam, butuh waktu empat sampai lima jam ke Bromo.  Pukul 3.40 pagi kami sudah tiba di lereng gunung (tempat pemukiman suku tengger untuk mengganti kendaraan travel ke mobil jeep). Selama di rumah penduduk, hawa dinginnnya sudah nusuk tulang banget. Temen-temen gw yang sudah berlapis-lapis masih kedinginan apalagi gw yang waktu itu cuma pakai piyama dilapisi jaket selembar >”<. Butuh setengah jam nungguin mobil jeep datang, dan pukul 4 pagi kami pergi ke puncak dan itu cukup lama sekitar 45 menitan. Jeep pun berhenti tapi ga sampai puncak, kami pun diturunkan di sana dan kata supirnya kalau mau sampai puncak bisa jalan kaki atau naik motor. Dan beneran pas kami turun dari mobil, udah banyak banget tukang ojek yang nawarin. Berhubung juga kami semua cewek (yang cowok cuma satu), banyak yang milih naik motor. Kami pun naik motor bonceng tiga dengan tariff 20ribu per orang (ini lebih mahal daripada naik motor ke gunung Kelud btw). Sampai kami diturunin pun ternyata itu belum puncaknya pemirsa, kami harus naik tangga lagi ke spot sunrise. Jam menunjukkan pukul 5 pagi, dan kami duduk-duduk di sana bareng sama turis lokal dan mancanegara sambil nunggu matahari terbit. Sulit banget pas mau mengabadikan sunrise yang bagus, karena apa? Karena banyak bule yang badannya tinggi-tinggi udah dapat tempat aja di depan. Gw mah udah kecil mau loncat-loncat juga percuma ><. Tapi gw sih ga ambil foto, gw hanya menikmati indahnya sunrise dengan mata telanjang. Sumpah indah banget, dingin dingin liat sunrise jadi feel warm banget. Pukul 6 kami udah harus ke jeep lagi buat “tour” ke spot Bromo yang lain. Bapak supir ngantar kami ke pasir berbisik, padang savanna, dan kawah gunung Bromo. Yang jelas si bapak Cuma ngantar sampe bawah kawah, kalau mau naik bisa jalan kaki atau naik kuda. Well, karena gw lagi ngirit dan pengen ngerasain gimana mendaki itu, gw sama yang lain pun milih untuk jalan kaki. Gw ga nyangka juga gw yang paling pertama nyampe sampe di kawah (walaupun gw nyaris kehabisan oksigen dan agak pusing hirup belerangnya xD). Foto-foto sign request pun dimulai, dan gw cukup puas udah bisa sampai puncak Bromo (next hiking ke Merbabu ye!).
One pic sunrise at Mount Bromo
sorry miss, mister, keikut poto dah
ini belum naik tangga ke puncak loh
Selesai dengan Bromo, kami lanjut ke Malang yaitu ke wisata kebun apel. Biaya masuk 20 ribu rupiah udah bisa sepuasnya metik sendiri dan dimakan ditempat. Kalau mau bawa pulang ya bayar lagi~. Karena apelnya masih kecil-kecil pas kami datang, jadi kami makan ditempat aja, ga dibawa pulang. Lanjut perjalanan kami nyari penginapan, untung bapak supir travelnya nyaranin di dekat BNS, jadi kami setuju aja karena udah mau magrib dan capek banget. Lokasi penginapan ada di jalan Oro Oro Ombo, Batu,  cukup strategis dari tempat wisata. Kami nginap di sana hanya tiga hari, dengan biaya permalam 48 ribu udah dapat sarapan susu sapi segar (terjangkau, kan?). Ditambah penginapannya itu memang rumah asli, lengkap sofa, tv, kasur king size dua kamar, kamar mandi shower, dan dapur kecil. Recommend banget lah penginapan satu ini (kalau mau tanya-tanya lebih lanjut boleh xD). Mas yang punya penginapan juga menyewakan motor perhari 20 ribu, lumayan buat jalan-jalan ke Malang kota sesuka hati.

Esok harinya (12/07/2015), kami putusin ke museum angkut. Tempat yang wajib dikunjungi kalau ke Malang, karena tempatnya yang WOW banget, berasa di luar negeri lah kalau foto-foto di sana. Gw excited banget pas ke bagian “Inggris”, karena gw suka banget Negara itu dan apapun yang gw lihat sama persis yang sering gw lihat di tv. Semua miniature Negara ada di sana, Inggris, Perancis, Italia, Jepang dll. Satu hari itu kami habisin di sana aja, dan rasanya pun masih belum cukup XD. Oh ya, tiket masuk (karena kami ke sana pas hari kerja) harganya 60 ribu, dan untuk weekend 80 ribu
at Gangster Town #abaikan sandalnya xD
HEAVEN !!!!!!
Pulang dari museum angkut, kami cari makan di sekitar situ. Pengennya sih makan nasi, tapi sepanjang jalan cuma lihat berjejer warung bakso malang. Iye sih, tapi ya masa gw makan bakso mulu tiap hari. Dan untungnya gw nemu warung nasi di simpang tiga. Kami pun pulang ke penginapan, dan agenda selanjutnya adalah ke BNS. BNS singkatan dari Batu Night Spectacular. Tiket parkir motor 2 ribu seperti biasa, tiket masuk wahana 35 ribu (kalau mau main di wahana harus bayar lagi, tiap wahana beda harga). Kebetulan di sana ada Tricky 3D art, dan itu tempat yang paling pengen gw kunjungin. Banyak lukisan 3D yang kalau kita foto di depan lukisan itu kelihatan realistic. Kayak gini nih: 
tangan kanan gw ga pas ><
Tiket masuk ke Tricky 3D art 15 ribu, standar lah ya. Next dari sana, kami keluar buat cobain wahana lain yang lumayan bikin sport jantung. Kami putusin naik sejenis kora-kora (gw lupa namanya) dengan harga tiket 15 ribu, kami naik di kapal yang bergoyang maju mundur belok kiri kanan ya begitulah pokoknya xDDD. Kami datang berlima tapi yang naik cuma berempat, yang satu ga ikut dengan alasan standar: “gw ga mau sakit perut naik begituan” XDDD. Habis naik itu, lanjut ke Mega Max (tiket 20 ribu), wahananya berbentuk lingkaran dan kami duduk di pinggirnya, di awal sih cuma naik turun dan barulah kami kayak dilempar ke kanan kiri sampai terbalik. Pas kepala gw di bawah, duh rasanya makanan yang baru gw makan mau keluar saat itu juga. Tapi gw menikmati itu semua, di mana temen gw yang pada teriak takut jatoh, gw merem diem aja, biarin  lah badan gw mau terbang situ terserah :v. Pukul 10 malam kami pun pulang untuk istirahat. 

Besok paginya, kami berencana ke Jatim Park 2. Kami start jam 10 pagi naik motor, bayar tiket 2 ribu perak, dan kami ambil paket wisata Batu Secret Zoo + Eco Green Park (semuanya 85 ribu) udah bisa ngelilingin semua tempat. Kami mulai dari Eco Green Park dan langsung disuguhi kolam ikan koi dan candi prambanan versi mini. Lanjut ke museum kupu-kupu dan insect, di sini banyak spot yang bagus buat foto bareng kupu-kupu cantik.
tampang gw plisss -_-
Keluar museum, masuklah kami di area walking bird.
WELCOME !
Hampir semua jenis burung besar di dunia ada di sini. Tempat ini cocok banget buat tempat rekreasi keluarga sekaligus jadi sarana edukasi untuk anak-anak. Area nya lumayan luas dan cukup melelahkan tapi seketika hilang saat melihat burung-burung cantik itu beraktifitas. Sepanjang perjalanan mengikuti rute, ada burung hias yang sengaja dilepas penjaganya untuk foto bersama pengunjung. Berbekal pisang raja di tangan, burung pun berdatangan dan hinggap di tangan gw. Lucu-lucu banget burungnya (untuk yang ini ga gw kasih gambar, fotonya masih ada di hape temen xD). Ga Cuma burung terbang yang bisa diajak foto, ada tiga ekor merak jantan yang pas banget lagi mekarin ekornya. Cuantikkk banget,, warnanya bukan yang hijau, tapi yang putih. Sumpeh deh, cantik pake banget nget nget nget xDD>. 

Lanjut ke peternakan domba, budidaya buah dan bunga, pengolahan madu dan susu, serta sampailah kami di rumah terbalik ! (gw sengaja skip ke sini karena rute di sana buanyaakk banget dang a bisa gw ulas satu per satu). Sebelum masuk, kami nemu kedai es krim di sana. Sebagai penambah tenaga, maka terbeli lah satu cone ice cream strawberry seharga 5 ribu rupiah. Soal rasa, sebelas duabelas lah sama es krim Mc*D wkwk. Karena masuk ke rumah terbalik ga boleh bawa makanan, gw cepetin tuh makan es krimnya. Begitu masuk rumah terbalik (yang memang bener-bener terbalik semua property di dalamnya), ada artikel yang di pajang di bagian ruangan depan. Gw baca ternyata artikel tentang rumah terbalik ini, dituliskan bahwa rumah terbalik memang benar-benar ada di Amerika akibat bencana alam tornado. Rumah pun terbawa angin dan mendarat terbalik, dan di situlah inspirasi terbentuknya bangunan ini. Cool, isn’t it?

Rumah terbalik ini adalah rute terakhir di Eco Green Park, dan kami kembali ke gerbang depan Batu Secret Zoo. Sesuai namanya, hampir semua jenis hewan darat, air, maupun udara ada di sini. Area nya lebih luas dari Eco Green Park, dan butuh waktu 2 jam buat keliling sampai ketemu pintu keluar. Ga Cuma sampai di situ aja, ada lagi museum satwa yang bentuknya mirip gedung di film “Night at the Museum”. Kalau di Eco Green Park dan Batu Secret Zoo menampilkan hewan hidup, di museum satwa kami bisa melihat hewan yang diawetkan dan yang sudah punah. Asli mirip hewan hidup banget, dan beberapa kali gw sempat speechless karena saking kerennya hewan-hewan ini.

Waktu udah menunjukkan pukul 5 sore dan waktunya untuk pulang. Tapi sebelumnya kami bagi tugas, ada yang beli makan, ada yang beli air gallon isi ulang. Gw pun ikut “kubu” beli makan, dan itu susah banget nyari yang namanya NASI. Seperti yang gw bilang tadi, sepanjang jalan gw Cuma lihat warung bakso malang. Saking sulitnya nyari nasi, kami pun sampe keluar Batu, masuk ke Malang kota #yaelah xD. Dan akhirnya kami balik ke arah BNS dan nemu juga pedagang kaki lima jual nasi campur *sujud sukur*. Dengan harga 10 ribu pas, porsinya ga main-main. Satu kotak Styrofoam yang biasa buat nasi goring ukuran medium sampe ga muat buat masukin nasi, ayam, dan lalapannya. Sambalnya juara lah, enak banget. 

Pulang ke rumah penginapan, kami semua tepar. Simpan tenaga buat besok ke Malang kota. Pagi berikutnya, kami start pukul 10 dan butuh satu jam untuk sampai di Malang kota. Tujuan pertama kami ke stasiun kereta api, liat-liat aja sih sekalian mau ngecek harga tiket. That was the first time I see train station (tapi gw ga norak2 amat liatnya xD), di Borneo ga ada kereta api sih..plislah~. Dan kebetulan depan stasiun ada yang jual bapao, pas banget gw lagi laper. Bapao nya unik, rasanya buah-buahan semua, warna juga rainbow gitu macem2. Rasanya enak, beda sama bapao yang dijual di Samarinda. Sambil bawa bungkusan bapao, kami jalan kaki ke taman depan stasiun. Bukan waktu yang tepat kami ke sana pas pagi hari, karena taman bakal rame pas malam hari. But it’s okay, kami cuma sebentar di sana dan jalan lagi naik motor ke tujuan selanjutnya. Yak, kami ke tempat makan bernama Recheese Factory. Tempatnya mirip di KF*C, tapi menu hidangannya ditambah saus keju. Berhubung gw ga suka keju, gw cuma makan pake sambel khasnya doang. Terbukti pedas padahal sambelnya level 3 doang. Ayamnya juga enak, ditemani ice mango tea favorit gw~yumyum >w<. 

Kenyang habis makan, lanjut ke toko Oen (Jl. Basuki Rakhmad No.5 Malang). Gw pingin banget ke sini karena toko Oen ini merupakan tempat es krim yang historical banget. Di bangun pas jaman Belanda tahun 1930. Konsepnya tempoe doeloe, pelayannya pakai kostum seragam jaman kolonial. Keren deh. Walaupun es krim dan makanan di sini terbilang mahal, tapii rasa emang ga bisa bohong. Gw sama satu temen gw patungan buat beli satu tutti fruti Ice cream seharga 33 ribu. Pas es krimnya datang ternyata sepiring kecil satu scoop medium es krim coklat. Ini tutti fruti darimananya ?!! terserahlah, yang penting gw nyicip es krim toko Oen wkwkw XDDD. 
This photo has uploaded at ma friend instagram. Sorry guys, bc we just once took a photo.
Cuman satu hal yang gw sayangkan dari tempat bagus kek gitu, toiletnya tolong dong…. Belanda sih Belanda, tapi masa Cuma pake tisu doang? Ini masih di Indonesia loh. Sama agak lebih bersih dikit lagi, itu aja sih saran dari gw selaku pelanggan. 

Pukul 2 siang, kami ke mie setan berkat saran temen gw. Katanya sih kalo ke Malang, ga sah kalo belum nyobain mie setan karena mie setan katanya juga pelopor mie pedas di Malang. Pas banget gw yang doyan pedes. Temen gw bilang level satu yang pake 12 cabe udah pedes banget (padahal dia doyan pedes juga kayak gw). Dikasih warning gitu dari dia ya, gw mah ngikut aja pake level satu. Dan ternyata level satu pedesnya standar. Coba tau gitu gw pesen level 2 deh yang pake 24 cabe =_=. FYI, yang punya mie setan ini masih kuliahan loh. Pegawainya teman-temannya sendiri, salut deh, young entrepreneur banget. Menu andalan selain mie setan ada dim sum sushi, es genderuwo, es kuntilanak, dan es tuyul. Nah, es genderuwo ini terdiri dari beberapa macam buah dan jelly yang dicampur susu, sirup dan es. Ukuran gelasnya paling gede daripada yang lain, dan itu bikin kenyang banget apalagi habis makan mie setan. Gw pun ga sempet habisin satu gelas es genderuwo itu karena  udah saking kenyangnya. Untuk es kuntilanak (yang katanya istrinya si es genderuwo wkwkwk xD), racikannya es sirup tanpa susu, ditambah buah segar dan lemon. Bikin siang lo makin seger ! ukuran gelasnya tinggi ramping (kayak bodi cewek gitu #plak). Sedangkan es tuyul merupakan bentuk mini dari es genderuwo, cuman beda gelas doang pake yang kecil (ukurannya pas buat anak-anak). 
This photo also from my friend instagram
 Harganya ? satu porsi mie setan 9 ribu rupiah, es genderuwo juga 9 ribu, es kuntilanak 8 ribu, kalau es tuyul lupa berapa harganya, kayanya 6 ribu CMIIW. 

Puas makan siang di mie setan kami pun mau beranjak pulang, tapi sebelumnya kami ke alun-alun kota Batu. Gw sama tiga temen gw ke sana Cuma tertarik buat naik ferris wheel doang. Habis naik, ya udah pulang xD. Tiket naik hanya 3 ribu perak sekali naik. Harga yang sangat terjangkau untuk melihat kota Malang dari atas.
And this photo has already uploaded in my instagram
 After that, finally we came home and take a rest bc the day after that whe should go to Denpasar for the next our trip. Yap, destinasi kami selanjutnya adalah ke Bali. See ya di postingan selanjutnya ! 

Nb: mau tanya-tanya lebih silakan tulis di kolom komentar ya, pasti dijawab kok ^_^.

Thursday, August 27, 2015

Destination Trip 1: Pare, Kediri


Trip gw selama sebulan kemarin (24/07-24/08) bener-bener melelahkan tapi terbayarkan dengan semua kota wisata yang gw kunjungi. Gw touchdown di Pare tanggal 24 Juli 2015. Niat awal gw liburan yaitu belajar English di Kampung Inggris, Pare, Kediri. Tapi sebelum gw mulai belajar di sana, gw nyobain ngetrip “kecil-kecilan” ke Simpang Lima Gumul (yang kita kenal dengan bangunan little Parisnya itu loh o(>w<)o), dan mendaki ke gunung Kelud. Seharian buat menjelajah di sana dan gw puas banget dengan semua view yang ada. Satu kejadian yang bikin gw ga bisa lupain waktu ke Gunung Kelud yaitu pas mau nanjak pake mobil (you know mobil avanza di isi 10 orang), bener-bener ga kuat dan ga sanggup nanjak. Alhasil kami semua kecuali yang nyetir turun semua dan dibantu sama bapak-bapak yang mau nanjak juga ke atas. Katanya si bapak, memang tiap hari harus ada satu mobil yang ga kuat nanjak di tempat itu (bahasa kasarnya sih buat jadi korban #seremamat). Tapi syukurlah ga ada yang kenapa-napa, dan pas udah jalan kaki nanjak ke punacak, waktu lagi asik-asiknya duduk-duduk berfoto ria, temen-temen gw ngerasain getaran kuat dari tanah (dan ternyata itu gempa pemirsahh). Mereka bilang kuat banget, tapi kok gw ga ngerasain apa-apa ye ? apa gw bediri jadi ga ngerasa ? seketika itu juga temen-temen gw pada lari kabur turun dan cepet-cepet balik ke mobil.

belum nyampe puncak. jangan tanya gw yang mana ><
ini gw di little Paris dengan segala apa yang ada #apasih
let's take a grupie ! *nyaman pake gopro*
 Hari kedua di sana gw sama yang lain masih sempatin ngetrip “kecil-kecilan” pake sepeda (di malam sebelumnya gw sewa sepeda dan kejadian, gw bareng yang lain ditipu sama bapak” tukang sewa sepeda *banting kursi*). Okay lanjut, rame-rame kami ke taman Kilisuci. Taman ini rame banget apalagi tiap sore, ada taman buat bermain anak-anak, jejeran warung makan, dan tepat di sebelahnya ada masjid besar yang keren banget (biar habis main di taman kagak lupa sholat xD). Parkir sepeda buat sepuluh orang cuma 10 rebu. Lanjut dari sana habis sholat maghrib, kami pergi ke café sekadar nongki-nongki ga jelas. Café yang kami datangi namanya Pride Coffee (gw lupa nnama jalannya) tapi tempatnya ada di jejeran ruko gitu. Tempatnya asik, konsepnya gw suka banget dan minumannya juga enak-enak. Tapi sayang pas gw datang, dessertnya habis semua (padahal gw pengen makan muffin coklat T^T). harganya sekitar 12ribuan keatas.

Back to English Village, as you know kalau di Kampung Inggris merupakan sebuah tempat di bagian Pare, Kediri yang udah terkenal banget dengan kursus bahasa Inggrisnya yang high level di Indonesia (dan banyak juga orang luar yang belajar English di sini). Planning awal sih, gw bakal belajar di course bernama Kresna tapi ga jadi karena berhubung di sana baru buka ajaran baru tanggal 3 Agustus, sedangkan gw nyari yang tanggal 24an. Gw bareng temen-temen gw pun cari les dan ketemulah sebuah course bernama Peace (Jl. Brawijaya), yah walaupun agak jauh dari kos-kosan but is okay karenaada sepeda. Gw pun les di sana selama dua minggu, karena dua minggu setelahnya planning kami adalah ngetrip ke 3 kota lain. Dua minggu pun Alhamdulillah berjalan lancar, tutor di sana juga baik-baik loh (dan gw pun ketemu jodoh juga di sana wkwkwk xDD). Sertifikat pun dapat di hari setelah akhir pertemuan, Alhamdulillah juga nilainya bagus-bagus semua >w<.

Btw, gw dari Samarinda Cuma bawa uang 5 juta (ga termasuk tiket berangkat, tapi udah termasuk tiket pulang) plus tambahan 4ratus rebu uang THR :D, dan jadilah uang 5juta 4ratus rebu ada di dompet buluk gw. Gw sengaja ga gunakan atm karena akan lebih sulit nyari mesin atm di tempat yang sama sekali belum gw kunjungin, apalagi kebiasaan narik-narik duit di atm bikin gw jadi nganggap “uang bakalan ada terus tanpa gw nyari lagi karena ada bokap or nyokap yang ngirim gw duit”, dan itu malah bikin gw sulit jaga keuangan gw sendiri. Well, selama di Pare terutama gw yang paling hemat di antara yang lain (sombong dikit ah XD), karena gw Cuma makan sehari dua kali dan itupun milih makanan yang paling murah di sana. Dan, tau gak kalo di Pare itu makanannya rata-rata 5-10 ribuan doang udah dapet nasi bungkus lengkap ! gw sempet ngucap “murah banget!”, beda sama di Samarinda yang paling murah 9 ribu (itupun ga lengkap dan ga bikin kenyang L). Jus buah pun kena harga 3 ribu buat gelas medium dan 6 ribu buat gelas jumbo, rasa buahnya juga fresh banget. Trus es blender coklat (pokoknya itu lah bentuknya xD) di Pare, ukuran gelas jumbo harganya 7 ribu udah dapet serutan coklat di atasnya dan rasa coklatnya beuuuhhhhhh *ngiler*. Gw jadi pengen balik lagi ke Pare…. Makanannya enak-enak trus murah lagi nikmat lah hidup xDDD.

Oh ya, gw nge kos di sana di jalan Veteran, nama kosnya Violet House. Sesuai namanya, warna boarding house nya ungu violet gitu. Asli di sana nyaman banget hidup lo, ibu kosnya baikkkkkk bangetttt,, cantikk lagi. Sejahtera lah pokoknya hidup gw di sana. Satu bulan ngekos di sana kena tariff Cuma 150ribu per kepala, dengan fasilitas 3 kasur dan 5 loker. Berhubung kami ada 9 orang, jadi per kamar ada 3 orang dan tinggal di lantai atas. Semua kamar mandi luar, dan gw baru ngerasain air di sana jernih dan dingiiiinnnn bangett.. awal-awalnya juga gw masih bingun nentuin waktu, karena di WIB lebih cepat sejam dibanding WITA. Jadi sholat subuh jam setengah 6 itu udah telat banget, gw kebiasaan di Samarinda jam segitu sih sholat subuhnya xD.

Kalau mau ke tempat kursus walaupun jauh tapi arah jalan dari kos gw Cuma belok kiri, udah terus aja sampe ketemu tempat kursusnya. Ngomongin oleh-oleh, gw cukup banyak beli oleh-oleh di sana. Tempat yang kudu lo datangin kalo di Pare buat belanja oleh-oleh gw saranin di Pareholic, Endemic, G-Snack, dan Mr. Pare. Di Pareholic (Jl. Brawijaya) ngejual barang-barang distro asli made by Pare people. Tas totebag dan sejenisnya kena harga 65 ribu (contohnya kek gini nih, gw beli 65 ribu dengan bahan yang bagus).

totebag ransel <= sembarangan ngasih nama
Untuk kaosnya tiap size selisih harga 10 ribu, size S: 50ribu, M:60ribu, L:70ribu dst. Gw pun juga beli kaos dari Pareholic karena kata-kata di gambarnya keren-keren.
sengaja milih yang ada sepedanya, biar inget Pare terus
Ga Cuma kaos, kemeja, sama tas doang, di sana juga jual miniatur kendaraan dari kayu, gelang, gantungan kunci khas Pareholic. Gantungin kunci dihargain 15 ribu perbuah, cukup mahal tapi kualitasnya memang bagus dan ga pasaran. Di Endemic (Jl. Anyelir) khusus menjual kaos distro, juga asli made by Endemic. Bedanya, di Endemic harganya lebih murah tapi tetap dengan kualitas yang bagus. Nah, untuk oleh-oleh makanan tempatnya ada di G-Snack (Jl. Brawijaya). Semua makanan kering+basah khas Jawa Timur ada di sini, harganya juga murah-murah. Kalau ga salah ingat, kripik ubi Cuma 7ribu (gw lupa berapa gram, tapi lumayan banyak lah isinya). Mulai dari brem suling, sampai bubuk kunir putih pun dijual. Dan satu tempat oleh-oleh lagi ada di Mr. Pare (Jl. Anyelir ujung), di sana tempat khusus oleh-oleh cinderamata, mulai dari tas rajut handmade sampai mug-mug khas kampung Inggris. Di Mr. Pare gw Cuma beli gantungan kunci sama gelang oleh2 buat temen gw.
Danbo made in Pare, English Village. btw, ini buat oleh2 u_u
Dijamin keren dan kalau kalian pergi ke Pare harus ke tempat-tempat itu yak #ceritanyaendorse xD.

Kalau ditanya tempat makan recommended ? sebenernya buanyak banget tempat makan plus tempat nongkrong di Pare, tinggal pilih aja sih. Kemarin gw juga gitu, pilih-pilih acak eh nemu tempat makan yang memang enak banget. Kalo makan siang baren-bareng gw prefer ke rumah makan An-Nuur, di samping makanannya makanan rumahan banget, prasmanan, murah, kalo kurang kembalian 500 perak bisa ambil buah lagi. Dan kebanyakan kami patungan 500 perak sampe 2 ribu atau 3 ribu Cuma buat beli buah doang. Murah banget soalnya, dapat potongan buah yang ga pelit Cuma kena harga 500 perak :D. tempat nongki asik buat makan es krim dan crepes ada di Sweet Berry (Jl. Anyelir), walaupun tempatnya kecil tapi konsep sama suasananya kekinian banget, tempatnya adem dan menunya enyak-enyak plus cukup murah (8 ribuan keatas). Tempat makan enak lain ada di OploStar, Pare Corner, Kumala dan masih banyak lagi. Kalau kaki lima gw saranin di Nasi Goreng Chelsea (Jl. Anyelir), sumpeh nasi gorengnya enak banget, dan Cuma buka di malam hari (harganya 10 ribu udah porsi kuli, makan rame-rame enak banget).

Mungkin segini aja gw cerita soal liburan di Pare (gw lupa beberapa karena saking banyaknya gw ngebolang di sana wkwkwk). Next post gw cerita tentang liburan+cost gw di tiga kota lain. See ya ! Mau tanya-tanya, gw siap menjawab xD.

Wednesday, August 26, 2015

[Introduce] Chinese BL Drama web series: Counterattack



Helawwww, ada yang kangen gue gak ? yak, nampaknya ga ada -_- well, ini entry pertama gw setelah gw baru balik dari luar kota selama sebulan. So, kali ini gw mau bahas drama web series dari China yang baru aja tayang di YouTube (jadi ini masih anget banget), dan web series ini bukan web series biasa, tapi bertemakan Boys Love ! yap, B-O-Y-S L-O-V-E. gw nemu web series ini juga ga sengaja trailernya nongol di YouTube, dan gw cukup tertarik sama actor-aktornya yang cukup unik. Ok, daritadi keknya gw belom sebut judulnya ya ? haha *dilempar, jadi web series ini berjudul Counterattack a.k.a Strike Back. Ini dia posternya, ga keliatan humu kan ye ?

Karakter utama Counterattack adalah Chi Cheng (seme) dan Wu Suo Wei (uke). Tapi gak Cuma pasangan itu doang, ada pasangan lain yaitu Guo Chengyu (seme) dan Jiang Xiaoshuai (uke). Counterattack berceritakan seorang cowok miskin (Wu Suo Wei) yang udah pacaran selama 7 tahun dengan seorang cewek lumayan cantik (Yue Yu), tapi si Yue Yu ini mutusin Wu Suo Wei karena si cewek pengen hidup yang lebih mapan dan makin keliatan good-looking. Yue Yu pun pergi ke bar buat nyari cowok yang dikenal sebagai playboy nomor 1 di kota bernama Chi Cheng. Mereka pun pacaran, tapi sebenarnya  Chi Cheng ga suka sama Yue Yu. Kembali ke Wu Suo Wei, ia yang masih patah hati mencoba nyari kerjaan buat bisa buktiiin ke Yue Yu kalau dia bisa kaya. Berkat saran sahabatnya yang seorang dokter (Jiang Xiaoshuai), Wu Suo Wei pun bekerja sebagai penjual bubur di jalan. Dan pada saat menjual bubur itulah Wu Suo Wei bertemu dengan Chi Cheng dengan kejadian yang tidak terduga. Karena tau Chi Cheng lah yang menjadi pacar Yue Yu sekarang, Wu Suo Wei pun bertekad untuk ‘merebut’ Chi Cheng dari Yue Yu (ini apadah, plot yang lucu menurut gw xD). Kisah cinta mereka pun dimulai. 

Feng Jianyu as Wu Suo Wei (uke) and Wang Qing as Chi Cheng (seme)

With Yue Yu 


 Some pics bout their relationship

BDSM coegg !! *elap nusblit*

Talk about the other couple, menceritakan sahabat Wu Suo Wei bernama Jiang Xiaoshuai yang merupakan seorang dokter, ia bertemu dengan Guo Chengyu yang ternyata sahabatnya Chi Cheng juga dengan kejadian yang ga enak. Jiang ini punya face yang imut kaya cewek (kalo gw bilang mah mirip  Sagacchi xD), dan karena wajahnya yang unyu itu Guo Chengyu naksir sama doski. Tiap hari Guo Chengyu ke tempat praktik Jiang dengan alasan luka ini itu, padahal Cuma buat ketemu Jiang. Tapi karena Jiang yang cuek dan ga peduli sama dia, Guo Chengyu makin penasaran dan makin jatuh cinta sama Jiang. Dan makin lama akhirnya Jiang nyerah, dia pun mulai suka sama Guo Chengyu.

Chen Qiushi as Jiang Xiaoshuai (uke) and Cai Zhao as Guo Chengyu (seme)
Some pics about them~

Tambahan pic si dokter unyu mirip Sagacchi >////<
siyaalll,, canteeeekkk bangett duhh masss >////<
Other characters:

Zang Jiexi as Yue Yu
Gang Zi and Li Wang
 (Gang Zi ini kaki tangannya Chi Cheng, sementara Li Wang kaki tangannya Guo Chengyu. Kayanya sih yang jadi seme Li Wang xD pas banget, lumayan cakep juga lah)

Counterattack mulai tayang secara online tanggal 9 Agustus 2015 kemarin, dan masih siaran sampai sekarang. Gw masih nunggu episode 7 dst, gimana endingnya mereka. Buat fujoshi, jangan sampai ketinggalan, dijamin bikin kalian gregetan xD~