Thursday, December 22, 2011

Cerita Seorang Gazerock episode Flu Burung

Cerita Seorang Gazerock
#episode : Flu Burung
Di sekolahan Eri sekarang ini sedang ada upacara, dan setelah selesai pak Kepsek memberikan pengumuman. Entah pengumuman apa itu, mari kita dengarkan bersama…
Kepsek : “murid-muridku yang saya cintai dan saya banggakan serta para guru yang saya hormati, saat ini sedang marak-maraknya kasus virus Flu Burung. Untuk itu saya menghimbau agar mulai besok kita bisa mengenakan masker hidung dan mulut. Bagi yang tidak punya, maka sekolah akan memberikannya Cuma-Cuma. Terimakasih.”
Murid2 : “baik, Pak!!!”
Dan upacara pun berakhir, seluruh siswa boleh pulang (?) ralat!! Maksudnya boleh bubar, bukan pulang
….
Esok harinya…
Upin : “hei, lihat.. maskerku bagus kan? Mirip masker ninjanya Kakashi!!” pamer Upin kepada temannya si Ipin
Ipin : “bagusan aku, nih lihat. Masker spiderman,hahaha *maksud loh??!! Topeng kaleee!!* si Ipin jugag gag mau kalah
Eri : “punya kalian murahan semua. Nih lihat masker gw, keren kan?! Limited edition gitu loh!” dengan bangganya Eri menunjuk-nunjuk masker yang menutupi hanya hidungnya saja itu
Upin+Ipin : “WOOIII!! ITU MAH BUKAN MASKER!! ITU NOSBANDNYA REITA GAZETTE NGAPAIN LU PAKE!! BIAR LU PAKE SAMPE KIAMAT, TETEP AJE LU BAKALAN KENA FLU BURUNG!!”
Dan Eri pun memasang wajah innocentnya sekali lagi.

Cerita Seorang Gazerock episode di ruang Biologi

Cerita Seorang Gazerock
#episode : di ruang Biologi

Seorang Gazerock bernama Eri dan teman-temannya sedang belajar di sekolah, lebih tepatnya sekarang ini ia sedang belajar pelajaran Biologi di ruang Biologi tentunya. Simak saja ceritanya..
Guru : “anak-anak, hari ini kita akan membahas tentang STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN. Nah, dari tampang-tampangnya kalian ini sudah belajar, jadi saya lewatkan saja.”
Murid : *duduk anteng sambil pasang muka sok serius. Padahal gak ngerti*
Guru : “lanjut ke organ tumbuhan. Organ-organnya meliputi akar, batang, daun, bunga, biji, dan buah. Siapa yang tahu apa saja penyusun untuk akar. Angkat tangan”
Ternyata hanya ada satu orang murid saja yang angkat tangan saudara-saudara. Anggap aja namanya Upin. Mungkin dia udah belajar.
Upin: “Epidermis, Endodermis, Stele…. Sama apa lagi ya?” Dia garuk-garuk kepala
Guru : “terimakasih, nak Upin. Silakan yang mau menambahkan”
Secara tak sengaja atau tidak tau, si Eri yang duduk di pojok belakang mengangkat tangannya tinggi-tinggi. Sampai kursi juga mau diangkatnya. Tapi tangan yang dia angkat membentuk simbol \m/

Eri : VORTEX!!!!! YEAH!!!! \m/\m/”

Guru : “kamu pintar, Eri!! Yang betul itu KORTEKS, bukan VORTEX!!! Dasar murid Goblok!!!” sang Guru pun misuh-misuh sendiri *dengan nada pelan supaya gak kedengeran murid* karena sudah capek punya murid keak Eri
Eri : “ha? Ada apa sih?” *pasang muka se-innocent mungkin
Ternyata dari tadi itu dia ngedengerin musik lewat hape pake handsfree. Dan lagu yang dia dengerin lagunya GazettE yang VORTEX.
Akhirnya Eri pun di hukum suruh nyapu seluruh ruangan di sekolahan.

(Drabble Fic) HOW DIFICCULT TO BE A SINGLE PERSON


無条件幸福論
Anata ijou no hito ga ita to shitemo
Atashi wa anata o aisu no desho
Dakara koso wagamama wa mono iwanai kara
Sore jaa koko de bye bye…
__SuG__

Title : How dificcult to be a single person
Author : Hikari Ogata a.k.a Eri Tonooka
Fandom : random (up to readers)
Genre : drama, little bit angst maybe my opinion
Summary : Menjadi orang yang sudah sendiri itu sangat tidak mengenakkan, seharusnya mereka sadar akan hal itu
A/N : this is first drabble fict who I make. So, comment and critics please. And enjoy it.

Semua berawal dari kepulangannya yang tiba-tiba. Dia yang menjadi pasanganku dan bersumpah setia sehidup semati nyatanya telah pergi mendahuluiku. Sakit memang ditinggal ia begitu ceat, tapi takdir kematian tak bisa ditunda. Kepergiannya membuat posisiku kosong sekarang ini, tak ada yang memilikiku seutuhnya. Aku sendiri di sini.
Ketika kau datang di saat ku seperti ini, mulanya aku biasa. Namun kau memberikan sinyal padaku bahwa kau sangat mencintaiku dan memintaku menjadi pasanganmu. Aku tak berani mengatakan ya, dan aku juga takut menolakmu. Karena aku tau kau sudah ada yang memiliki, dan aku juga masih tak mau melanggar sumpah setiaku dengan dia. Ekspresimu yang memohon itu memang  jelas kau benar-benar mencintaiku. Sampai pasanganmu sendiri menyaksikan pengakuanmu tentang betapa cintanya dirimu padaku, aku benar-benar takut, takut akan dicap sebagai apalah namanya yang mungkin akan menjatuhkan batin dan harga diriku sebagai seorang yang berstatus ‘sendiri’. Benar saja, tiap hari aku mendapat lahapan cacian dan bisikan yang negatif tentangku. Hatiku sakit, lebih sakit dari luka baru yang dibasuh air garam. Menjadi orang yang sudah sendiri itu sangat tidak mengenakkan, seharusnya mereka sadar akan hal itu.
Sampai sekarang kau masih bersama pasanganmu, entah kau nyaman atau tidak, aku tak mau memikirkannya karena itu pribadimu. Aku pun juga masih sendiri, menghadapi semua omongan mereka padaku. Seharusnya pasanganmu berterimakasih padaku, karena jika di saat itu aku menerimamu, mungkin kau sudah berpisah darinya. Namun aku tak sejahat itu, perasaan belas kasihan dariku untuk pasanganmu cukup membuatmu terus bertahan dengannya. Karena aku tak ingin kalian berpisah, dan cukup aku saja yang merasakan how difficult to be a single person.
__OWARI__


Curcol yang diadaptasi dari true story seseorang……

Di skolahan gw ada yang miriiiippppp beuuddd sama SAGA!!!!!!


OH MY GACKTTTTTTT!!!!! Ternyata di skolaan gw ada yg mrip beud sama Saga! Dia bukan cowok, tapi cewek! Kalian tau sendiri kan kalo Saga itu cantik, cewek d skolaan gw itu jugag cantik. Dia masih kelas satu sih, tapi…. Keaknya gw mulai gag waras deh, secara kalo gw ngeliat tuh anak, bener-bener jantung nih rasanya mo copot. Serasa Saga tuh ada di depan mata gw!!!! OH TIDAAKKK, ampunilah dosa hamba-Mu ini ya Alloh. Gw masih STRAIGHT!!! Dan gw gag Yuri!! Apa ini hukum karma gara-gara gw sering bikin en baca penpic Yaoi ya??? Aduhhh,, mudahan jangan deh~~~~

Tau gak? *nanya gaje*, ternyata sekolaan gw itu sekolaannnya para artis. Mo bukti? Dateng aja ke skolaan gw.. hahaha*gak ding, tp kalo yg mo berminat ya dateng aja*
Sekian deh dari gw.. daaaggg *langsung kabur gaje, gag pake salam*

Thursday, December 15, 2011

WTS!!!! (WHAT THE SMUT???!!!!)

Hiruchi-ku yang paling kusayang…. Pemilikmu ini sepertinya dengan terpaksa akan membuat fanfic dengan genre SMUT *WHAT THE SMUT??*
soalnya saiia kan angst lover yah dan sudah banyak menulis serta membaca yang angst, jadinya saiia pengen ngebuat proyek ff kali ini dengan yang ada smutnya *dikasih gula aja, mbak.. biar semut pada nemplok* *kicked*
Sebenarnya gw gak mau melanggar perjanjian kita Hiruchi, tapi apa daya tangan tak sampai.. *loh??* gw tetap harus membuatnya, selama proyek ini dikerjakan, saya akan terus berusaha membuat smut yang dahsyat*astaghfirulloh*. Eh, bukan,.. maksudnya smut yang fresh dan  gak garing… *emang ada smut yang fresh????*
Gini aja sudah, InsyaAlloh fanfic smut nya nanti adalah yang pertama dan terakhir, amin… jadi doakan saya saja supaya fanficnya bagus..
Kukasih bayangan yah, fanficnya itu pairing ReitaXRukiXWataruXTora… in short, mereka terlibat cinta segiempat (bujur sangkar)…
Oke sekian dulu announcementnya, sekian terimakasih. Wassalam…. *loh, apalagi nui?*

Drabble ToraXSaga Maple In Love


Title : Maple in Love
Author : Hikari Ogata a.k.a Eri Tonooka
Pair : ToraXSaga
Fandom : Alice Nine
A/N : this is shortest fanfic whom I write and for the title, I doubt it. =,=’
Disclaimer : Saga dan Tora punya orang tua mereka (yaiyalah)*kicked* tapi mereka jugag punya author *kicked boom*

‘Tora,,, aku rindu padamu’ ucap Saga dalam hati. Di kursi taman itu ia sendirian, ‘menunggu’ seseorang dari siang sampai sunset menjelang. Perlahan ia keluarkan selembar foto dari saku celananya, membetulkannya sehingga tak ada lagi lipatan-lipatan kecil yang menghiasi foto ‘indah’ miliknya itu.
“kapan kau pulang?”
Ia menghela nafas, cukup panjang. Mungkin terlalu banyak beban yang ia tahan selama ini, termasuk ‘menunggu’ seseorang bernama Tora itu.
Matanya menuju ke arah pohon maple yang berdiri kokoh tepat di depannya, menorehkan lagi cerita kenangannya dulu bersama Tora. Ia tahu saat ini ia sedang menangis, melihat gugurnya daun-daun maple yang sudah mulai menguning kecokelatan.
Setahun memang cukup lama untuk ditinggal orang terkasih, apalagi sekarang ini, tepat setahun Tora pergi meninggalkan Saga. Bukan tanpa alasan, Tora harus belajar dan sekolah di Amerika—kampung halaman kakeknya—. Orang tuanya lah yang menyuruh ia sekolah di sana, dengan alasan jika ia sekolah di Jepang ia pasti akan jadi anak berandalan, melihat teman-teman Tora yang beringas semua. Apa mau dikata, Tora tak bisa melawan mereka. Walau berat melepas Saga, Tora yakin ini bukan akhir semuanya. Dengan begini Tora pasti bisa menjadi lebih baik, begitu juga dengan saga.
“I’m falling down to the dark..
But I can’ to say goodbye to you..”
Sebuah lirihan keluar dari mulut Saga, hampir tak terdengar. Ia masih menahan isakannya, sambil melihat foto tadi kembali.
“cepatlah pulang, Tora…”
..
..
..
“Saga”
Perlahan Saga menoleh ke belakang, ke arah sumber suara yang memanggilnya.
“Hai..”
Orang itu menyapa dengan lembut, suara dan senyumannya sangat tak asing bagi Saga. Ia dapat merasakan tubuhnya kini bak tangki kosong yang telah diisi penuh oleh air. Ia membelalakkan matanya tak percaya apa yang dilihatnya. Sosok yang ia tunggu sejak tadi, tanpa tahu seseorang itu akan datang atau tidak, kini hadir tepat dihadapannya. Air matanya pun tak dapat dibendung lagi.
“ahaaha… Saga, kau masih seperti yang dulu” Saga memeluk Tora dengan cepatnya, seakan Tora bisa pergi lagi
“hikss.. kenapa kau lama sekali…hiks” ia benamkan wajahnya di dada Tora dan sesekali memukulnya pelan
“ya begitulah, dan oh, kenapa kau sendirian di sini?”
“kau pasti tak akan percaya. Setiap hari aku menunggumu di sini, berharap kau segera pulang”
“Saga, apa kau masih mencintaiku?”
“tentu saja, bodoh.. lalu, kau?”
“jangan tanyakan itu. Aku tak akan pernah meninggalkanmu, selamanya”
“aku senang kau kembali”
“aku juga”
Tora makin mempererat pelukannya, mengeliminasi jarak antara mereka. Tora menatap mata coklat indah milik Saga itu lekat-lekat, perlahan dan hati-hati ia majukan kepalanya ke arah Saga yang masih sedikit  terkejut dengan kehadiran Tora. Saga menerima ciuman hangat dari Tora dengan senang hati. Ia menikmatinya, menikmati setiap sentuhan yang diberikan Tora padanya. Ciuman yang hambar, namun penuh rasa. Mereka sangat menikmatinya, membiarkan angin senja menerpa kedua tubuh mereka dan membiarkan sunset terus saja menghilang dari lukisan angkasa.
“kau masih seperti dulu” ucap Tora di pemberhentian ciuman lembutnya
“kau juga”
“aku mencintaimu, Saga…” suaranya yang berat membuat Saga makin luluh dan sulit untuk tak memberikan senyumannya kepada Tora
“dan aku sangat mencintaimu. Jangan pergi lagi, ya..”
“aku janji”

_OWARI_
Author said : Tuh ‘kan pendek banget…. Kalo gak ada halangan, gw mo bikin versi panjangnya. Ceritanya mo bikin sekuel,, doakan semoga berhasil..