Sunday, September 11, 2011

Fanfic the GazettE ‘The Ghost Of You’ chapter 2


Title                 : The Ghost Of You
Author                         : Hikari Ogata a.k.a Eri Tonooka
Fandom           : the GazettE
Chapter            : 2/3
Pair                  : ReitaXRuki, UruhaXReita
Genre               : Romance, Mystery, Drama, Murder, Horror
Summary         : Ruki menunjuk arah kamar mandi dengan rasa ketakutannya
Songs               : Chizuru (the GazettE)


HOAHHMM
“ah sudah pagi, waktunya mandi. Tapi aku mau lihat-lihat isi apato ini lagi, siapa tau ada yang menarik” Ruki bangun pagi dan langsung membuka jendela dan menuju ke balkon
“wah, udaranya segar sekali. Pemandangan dari atas sini juga bagus”
“eh? Kok ada bunga lili di sini? Heemm, wangi” ia melihat di sampingnya sudah terdapat beberapa tangkai bunga lili yang diletakkan di sebuah pot plastik bening, sehingga air tanamannya dapat terlihat
“lebih baik ku simpan saja di dalam, sebagai penghias ruangan” ia menuju ke arah ruang tengah dan meletakkannya di meja tamu. Lalu ia kembali lagi ke balkon untuk menikmati suasana sekitar apato yang indah
Hingga tiba-tiba,  BRUKK
“eh? Apa itu?!” Ruki terlonjak kaget, secara spontan ia menengok ke arah sumber suara yang berasal dari ruang tengah. Di sana ia menemukan bunga lili yang ia taruh jatuh secara tiba-tiba
“kenapa bisa jatuh? Masa’ angin? Gak mungkin banget, dari tadi anginnya hanya sepoi-sepoi saja kok” Ruki pun kembali lagi ke dalam untuk membersihkan air bunganya yang tumpah dan meletakkannya kembali seperti semula
Waktu Ruki berdiri, ia sangat terkejut karena tiba-tiba muncullah sosok Reita tepat dihadapannya
“ASTAGA!!”
“kenapa? kaget?” tanya Reita dengan ekspresi wajah yang polos
“ya iyalah! Kau hampir membuat jantungku copot, tau!” ucap Ruki agak marah
“gomen..”
“dari mana kau datang?” Ruki masih dengan rasa ketakutannya karena Reita datang seperti hantu
“pintu depan. Kau tak menguncinya semalam?”
“gak! Aku sudah menguncinya kok!” elak Ruki
“buktinya aku bisa masuk” ucapnya santai
“terserah deh. Duduk dulu, Rei. Kau mau minum apa?” tawar Ruki, mencoba menghilangkan rasa ketakutannya tadi
“air putih saja” Ruki pun ke dapur dan kembali dengan membawa segelas air putih dingin pesanan Reita
“Nih, kau ke sini mau ngapain?”
“bertemu denganmu”
“he??? Kita kan baru kemarin bertemu”
“dan aku ingin kita bertemu lagi. Aku mau mengajakmu jalan-jalan, kau mau?”
Anggukan kecil Ruki menandakan ia setuju
“tapi aku harus mandi dulu, soalnya aku baru bangun tidur”
“hahaha, ya udah. Mandi sana”
***
“Rei, kau tinggal di mana?” celetuk Ruki mengedarkan lamunan Reita
“di apato sebelah, dan kebetulan nomor kita sama. No. 666” jawabnya santai
“waa, kebetulan sekali. Kapan-kapan aku boleh main ke apatomu kan?”
“tapi jangan sekarang, ataupun seminggu ini” jawab Reita sigap
“kenapa?” mata Ruki membesar karena ingin tau jawaban Reita
“tidak boleh saja” ujar Reita seraya mengembangkan senyumnya
“huh, alasan yang aneh!” Ruki menggembungkan pipinya dan membuat Reita tampak terkekeh dengan bentuk muka Ruki yang mirip anak kecil
“malah tertawa! Memangnya aku badut!”
“Ruki, aku ingin kau tau. Aku menyukaimu sejak kita bertemu kemarin”
“NANDA YO!!  kau bilang apa tadi?!” Ruki bertanya lagi, hanya ingin memperjelas saja apakah Reita benar menyukainya
“aku… menyukaimu..”
“…” hening cukup lam
“bagaimana?”
“aku juga menyukaimu” ucap Ruki malu-malu
“benarkah? Kau mau kan jadi pacarku?” tanya Reita sekali lagi
“iya. Aku mau”
Setelah kejadian itu mereka sudah bisa dikatakan sebagai pasangan kekasih, hari-hari mereka lalui dengan kebahagiaan hingga sampai hari ke enam mereka pacaran ada sesuatu yang mengganjal dialami Ruki. Seperti hari Jum’at yang lalu, Ruki yang saat itu sedang mengambil air di keran tiba-tiba air yang mengalir bukanlah air putih pada umumnya, melainkan darah segar yang terus mengguyur wastafelnya. Degup jantung Ruki saat itu sedang naik turun dengan cepat, karena ia takut, Ruki pun langsung menutup matanya agar apa yang dilihatnya menghilang. Dan benar, setelah beberapa detik kemudian, darah segar yang tadi keluar berubah lagi menjadi air keran biasa. Semakin hari Ruki benar-benar merasakan ada kejanggalan yang terjadi di apato no. 666 nya. Ruki seperti mendengar ada seseorang yang bernyanyi di waktu malam, pancuran di kamar mandi tiba-tiba menyala sendiri, dan yang lebih parah lagi, ia melihat sosok perempuan berbaju putih dan berrambut panjang seperti Sadako di lorong apato ketika malam hari. Dari beberapa insiden itu, Ruki terlihat frustasi dan ingin cepat-cepat pergi meninggalkan apato setan ini

To Be Continued

Foot Note : Ruki oh Ruki…. Chibbi ku yang imut-imut harus rela menjadi Uke-nya Reita seumur hidup*ditabok*

No comments:

Post a Comment