Tuesday, November 8, 2011

Fanfic Basketball (Alice Nine)


⎾無条件幸福論⏌
Anata ijou no hito ga ita to shitemo
Atashi wa anata o aisu no desho
Dakara koso wagamama wa mono iwanai kara
Sore jaa koko de bye bye…
__SuG__


Title                            : Basketball
Author                       : Hikari Ogata a.k.a Eri Tonooka
Fandom/Pairing         : Alice Nine, ScReW(Manabu)/only ToraXShou
Genre                          : Sport, Romance
Rating                                     : PG (masih normal)
Chapter                      : 1/3
A/N                            : penpic pertama dengan pairing ToraXShou…. Hihihi, agak geli dikit bayangin nih pair ^^)

Basketball
“huh~~~ panas sekali sih hari ini! Aku mau minum lagi tapi uangku habis..” keluh Shou yang berjalan pulang ke rumahnya sehabis sekolah sambil meminum sekaleng soda. Ini adalah soda dingin kedua yang ia minum.
“ah, gak ada tempat sampah di sini.. adanya di sana tadi. Kenapa sudah melewati tempat sampah malah baru habis sodanya. Huhhh~~~” ia mencari-cari tempat sampah yang ada di sekitarnya, yang ada tempat sampah di jalan sebelumnya. Karena malas, ia coba melemparnya, dan HUP ia berhasil memasukkanya. Padahal jarak tempat sampah dan dia cukup jauh
Guru olahraga Shou yang kebetulan lewat daerah situ, tak sengaja melihat apa yang barusan dilakukan Shou. Ia lalu menghampirinya.
“Shou!!” panggil guru olahraga itu sambil terus berlari ke arah Shou
“ah, sensei Manabu? Kenapa di sini?” tanya Shou bingung melihat guru yang bernama Manabu itu ngos-ngosan berada dihadapannya
“aku memang lewat sini kalau pulang. Dan apa yang kau lakukan barusan?” tanya sensei Manabu antusias
“apa??” ia mengingat sejenak, “hanya memasukkan kaleng soda ke tempat sampah, memangnya kenapa sensei?” Shou langsung menjawab spontan
“itu dia! Kau punya bakat, nak!!” ucap sang guru senang sambil menepuk kedua bahu Shou
“haaa???? Bakat? Bakat apaan? Bakat melempar kaleng soda ke tempat sampah?” Shou makin bingung
“bukan,, bukan yang itu. Tapi, lemparanmu itu sangat jitu. Apalagi ditambah lenganmu yang panjang. Kau cocok sekali!” sang sensei itu kembali memegang bahu Shou dengan senang
“sensei bicara apa sih? Saya masih bingung?”
“hmmm… kau kujadikan shooter basket tim sekolah kita”
“HAAAAAAAAAAAAAA????!!!!!!!!!!!!” Shou teriak plus melongo gak percaya
“iya, besok temui saya di aula lapangan basket. Saya pergi dulu. Jyaa matta~~” dan sang guru itupun pergi entah kemana
Masih dalam keadaan tak percaya dengan ucapan gurunya itu tadi, ia tetap berdiri disitu dan melongo, hampir tak berkedip. Pikirannya ke mana-mana, karena selama ini ia sama sekali gak bakat olahraga, apalagi basket. Dia sama sekali gak ngerti aturan main basket walaupun sudah berulang kali diajarin, dan saat ini ia harus menerima kenyataan kalau ia harus menjadi seorang shooter di tim basket sekolahnya—Fuurin Gakuen—.


~0~
“sensei,,, saya gak bisa main basket. Kenapa sensei milih saya?” Shou memelas kepada Manabu sensei sambil menarik-narik kaos olahraga sang sensei
“Shou, aku ini guru olahraga yang tau di mana bakat-bakat anak didiknya. Dan aku tau bakatmu itu adalah seorang pelempar yang handal”
“tapi, sensei… kan sensei sudah tau sendiri kalau saya paling gak bisa olahraga, apalagi basket”
“makanya itu, nanti saya ajarkan. Atau kau mau nilai olahragamu selalu C-?”
“tt…tidakk…”
“makanya itu, kau harus menurut”
“huh~~~” Shou hanya bisa menghela napas panjang, tanda kepasrahannya
Dan hari itu merupakan hari yang paling menyebalkan, karena Shou harus berlatih basket dengan Manabu sensei. Padahal seperti biasanya di saat jam-jam seperti ini ia sedang asyik mengobrol dengan teman-temannya di kelas, biasalah, hal-hal yang tak penting sama sekali juga mereka bahas. Namun hari ini atau bahkan seterusnya adalah pengecualian.


~Shou’s POV~
Menyebalkan sekali Manabu sensei, seenaknya saja mencomot orang begitu saja untuk latihan dengannya. Aduh, badanku jadi sakit semua rasanya. Bisa kurasakan sepertinya tulangku remuk-agak berlebihan sih-, tapi memang ini benar-benar sakit. Huft, aku jadi teringat Tora.. “kirim e-mail ke dia ah~”
From : Shou
To : My Beloved Tora
To-kun, hari ini kau sibuk tidak? Kalau tidak, aku ingin curhat padamu. Bisa kan?

Tak berapa lama ada pesan masuk, ternyata Tora membalas e-mailku
From : My Beloved Tora
To : Shou
Tidak kok, memangnya kau mau curhat apa sayang?

Langsung saja kujawab begini : “tadi guru olahragaku menunjukku sebagai shooter di tim basket sekolah. Karena baru pertama kali aku jadi gelagapan sendiri. Dan tadi pagi aku terus berlatih. Kau tau, ini sangat melelahkan dan ini membuat tubuhku sakit semua~~~”
Ia membalas lagi : “oh, benarkah? Wah, kau hebat sekali sayang. Khukhukhu, tidak apa-apa, nanti pasti kau akan terbiasa kok. Yang sabar, ya.. hihihi”
“kenapa tertawa! Huh, kau sama saja. )”0”(”
“hehe, maaf..maaf.. Cuma heran aja, kenapa kau bisa jadi anggota tim basket sekolahmu? Umm, memangnya kau dapat posisi apa?”
“Shooter. Katanya Manabu sensei, dia lihat aku punya bakat pada lemparan. Tapi aku gak tau juga sih”
“wow,,, hebat! Baru masuk saja sudah dapat posisi shooter! Keren!!”
“ah, kau bisa saja.. aku sendiri juga tak yakin sih.. umm, kalau boleh kau mau tidak mengajariku… bermain basket?”
“um, boleh… maunya kapan?”
“besok kau tidak ada tugas kan dari sekolahmu?”
“ah, tidak kok. Aku besok banyak waktu luang, jam 3 ya di gedung olahraga”
“Ok. C U my love~~~”
Kuakhiri e-mailku padanya. Menutup ponselku dan beranjak tidur. Tapi,, sebelumnya aku ingin memberitahumu tentang Tora. Ummm,, dia itu orang yang sudah mencuri hatiku dengan apa yang dilakukannya terhadapku empat bulan lalu di stasiun kereta. Waktu itu aku pulang sekolah juga, namun aku ingin sekali-kali naik kereta. Aku pun duduk bersandar sambil menyalakan ipod warna biru kesayanganku dan mendengarkan lagu-lagu Muse, ah senang sekali rasanya karena memang saat itu kereta sedang sepi. Namun kesenanganku tak berlangsung lama, tepat di sebelahku datang seorang laki-laki yang sepertinya mabuk dan berbicara ngawur padaku. Tampilannya yang urakan itu membuatku hampir tak usah mempedulikannya bahkan pura-pura tak mendengar. Sialnya, aku malah dipalak olehnya sambil ia menodongkan pisau ke arah leherku. Aku tak bisa berbuat apapun, orang yang melihatku hanya bisa melihat ketakutan.’oh Tuhan, kenapa orang lain tak menolongku?’ jeritku dalam hati. Aku pun pasrah dan menyerahkan ipod dan sisa uang yang kupunya di dalam tas. Sebelum aku berhasil menyerahkan harta bendaku pada orang itu, ada sebuah tangan terjulur yang sedang dalam posisi mencengkeram tangan pemalak itu tadi. Kutengoklah pandanganku ke arah sumber sang pemilik tangan, dan Oh My God, dia tampaaannn sekali. Wajahnya seperti orang dewasa dengan rambut yang agak cepak. Kulihat penampilan dan pakaiannya, aku tidak pernah kenal dengan seragam yang ia pakai itu, dan benar dia bukan berasal dari sekolah yang sama denganku, dia berasal dari sekolah yang bernama Gekkou Gakuen dengan sebuah identitas nama yang terpampang jelas terletak di bagian dada kirinya. Tora Amano, yah.. dia yang sekarang ini sudah menjadi kekasihku selama hampir empat bulan ini. Dan aku sangat menyayanginya.. sangat sangat menyayanginya..

~To Be Continue~

No comments:

Post a Comment