Friday, August 28, 2015

Destination Trip 2: Malang


Sesuai janji kemarin, gw bakal nulis ulasan trip gw ke tiga kota selanjutnya. Gw ga langsung masukin tiga tiga nya sekaligus, jadi satu satu dulu karena banyak banget yang mau gw certain. Yah, biar ga bosen yang baca XP.


Kota kedua yang kami kunjungi adalah Malang, tapi sebenarnya yang paling banyak dikunjungi ada di Batu (jelas, secara Batu kota wisata xD). Kenapa kami milih Malang sebagai trip? karena berdasarkan buku petunjuk online (baca: google), Malang itu terkenal sama tempat wisatanya. Tempat wisatanya memang ga ada di kota gw btw, dan dipilihlah Malang sebagai tujuan kedua (berhubung dekat juga dari Pare).

Tapi sebelum ke cari penginapan, kami ke Bromo dulu lihat sunrise. Dari Pare sekitar pukul 10 malam, butuh waktu empat sampai lima jam ke Bromo.  Pukul 3.40 pagi kami sudah tiba di lereng gunung (tempat pemukiman suku tengger untuk mengganti kendaraan travel ke mobil jeep). Selama di rumah penduduk, hawa dinginnnya sudah nusuk tulang banget. Temen-temen gw yang sudah berlapis-lapis masih kedinginan apalagi gw yang waktu itu cuma pakai piyama dilapisi jaket selembar >”<. Butuh setengah jam nungguin mobil jeep datang, dan pukul 4 pagi kami pergi ke puncak dan itu cukup lama sekitar 45 menitan. Jeep pun berhenti tapi ga sampai puncak, kami pun diturunkan di sana dan kata supirnya kalau mau sampai puncak bisa jalan kaki atau naik motor. Dan beneran pas kami turun dari mobil, udah banyak banget tukang ojek yang nawarin. Berhubung juga kami semua cewek (yang cowok cuma satu), banyak yang milih naik motor. Kami pun naik motor bonceng tiga dengan tariff 20ribu per orang (ini lebih mahal daripada naik motor ke gunung Kelud btw). Sampai kami diturunin pun ternyata itu belum puncaknya pemirsa, kami harus naik tangga lagi ke spot sunrise. Jam menunjukkan pukul 5 pagi, dan kami duduk-duduk di sana bareng sama turis lokal dan mancanegara sambil nunggu matahari terbit. Sulit banget pas mau mengabadikan sunrise yang bagus, karena apa? Karena banyak bule yang badannya tinggi-tinggi udah dapat tempat aja di depan. Gw mah udah kecil mau loncat-loncat juga percuma ><. Tapi gw sih ga ambil foto, gw hanya menikmati indahnya sunrise dengan mata telanjang. Sumpah indah banget, dingin dingin liat sunrise jadi feel warm banget. Pukul 6 kami udah harus ke jeep lagi buat “tour” ke spot Bromo yang lain. Bapak supir ngantar kami ke pasir berbisik, padang savanna, dan kawah gunung Bromo. Yang jelas si bapak Cuma ngantar sampe bawah kawah, kalau mau naik bisa jalan kaki atau naik kuda. Well, karena gw lagi ngirit dan pengen ngerasain gimana mendaki itu, gw sama yang lain pun milih untuk jalan kaki. Gw ga nyangka juga gw yang paling pertama nyampe sampe di kawah (walaupun gw nyaris kehabisan oksigen dan agak pusing hirup belerangnya xD). Foto-foto sign request pun dimulai, dan gw cukup puas udah bisa sampai puncak Bromo (next hiking ke Merbabu ye!).
One pic sunrise at Mount Bromo
sorry miss, mister, keikut poto dah
ini belum naik tangga ke puncak loh
Selesai dengan Bromo, kami lanjut ke Malang yaitu ke wisata kebun apel. Biaya masuk 20 ribu rupiah udah bisa sepuasnya metik sendiri dan dimakan ditempat. Kalau mau bawa pulang ya bayar lagi~. Karena apelnya masih kecil-kecil pas kami datang, jadi kami makan ditempat aja, ga dibawa pulang. Lanjut perjalanan kami nyari penginapan, untung bapak supir travelnya nyaranin di dekat BNS, jadi kami setuju aja karena udah mau magrib dan capek banget. Lokasi penginapan ada di jalan Oro Oro Ombo, Batu,  cukup strategis dari tempat wisata. Kami nginap di sana hanya tiga hari, dengan biaya permalam 48 ribu udah dapat sarapan susu sapi segar (terjangkau, kan?). Ditambah penginapannya itu memang rumah asli, lengkap sofa, tv, kasur king size dua kamar, kamar mandi shower, dan dapur kecil. Recommend banget lah penginapan satu ini (kalau mau tanya-tanya lebih lanjut boleh xD). Mas yang punya penginapan juga menyewakan motor perhari 20 ribu, lumayan buat jalan-jalan ke Malang kota sesuka hati.

Esok harinya (12/07/2015), kami putusin ke museum angkut. Tempat yang wajib dikunjungi kalau ke Malang, karena tempatnya yang WOW banget, berasa di luar negeri lah kalau foto-foto di sana. Gw excited banget pas ke bagian “Inggris”, karena gw suka banget Negara itu dan apapun yang gw lihat sama persis yang sering gw lihat di tv. Semua miniature Negara ada di sana, Inggris, Perancis, Italia, Jepang dll. Satu hari itu kami habisin di sana aja, dan rasanya pun masih belum cukup XD. Oh ya, tiket masuk (karena kami ke sana pas hari kerja) harganya 60 ribu, dan untuk weekend 80 ribu
at Gangster Town #abaikan sandalnya xD
HEAVEN !!!!!!
Pulang dari museum angkut, kami cari makan di sekitar situ. Pengennya sih makan nasi, tapi sepanjang jalan cuma lihat berjejer warung bakso malang. Iye sih, tapi ya masa gw makan bakso mulu tiap hari. Dan untungnya gw nemu warung nasi di simpang tiga. Kami pun pulang ke penginapan, dan agenda selanjutnya adalah ke BNS. BNS singkatan dari Batu Night Spectacular. Tiket parkir motor 2 ribu seperti biasa, tiket masuk wahana 35 ribu (kalau mau main di wahana harus bayar lagi, tiap wahana beda harga). Kebetulan di sana ada Tricky 3D art, dan itu tempat yang paling pengen gw kunjungin. Banyak lukisan 3D yang kalau kita foto di depan lukisan itu kelihatan realistic. Kayak gini nih: 
tangan kanan gw ga pas ><
Tiket masuk ke Tricky 3D art 15 ribu, standar lah ya. Next dari sana, kami keluar buat cobain wahana lain yang lumayan bikin sport jantung. Kami putusin naik sejenis kora-kora (gw lupa namanya) dengan harga tiket 15 ribu, kami naik di kapal yang bergoyang maju mundur belok kiri kanan ya begitulah pokoknya xDDD. Kami datang berlima tapi yang naik cuma berempat, yang satu ga ikut dengan alasan standar: “gw ga mau sakit perut naik begituan” XDDD. Habis naik itu, lanjut ke Mega Max (tiket 20 ribu), wahananya berbentuk lingkaran dan kami duduk di pinggirnya, di awal sih cuma naik turun dan barulah kami kayak dilempar ke kanan kiri sampai terbalik. Pas kepala gw di bawah, duh rasanya makanan yang baru gw makan mau keluar saat itu juga. Tapi gw menikmati itu semua, di mana temen gw yang pada teriak takut jatoh, gw merem diem aja, biarin  lah badan gw mau terbang situ terserah :v. Pukul 10 malam kami pun pulang untuk istirahat. 

Besok paginya, kami berencana ke Jatim Park 2. Kami start jam 10 pagi naik motor, bayar tiket 2 ribu perak, dan kami ambil paket wisata Batu Secret Zoo + Eco Green Park (semuanya 85 ribu) udah bisa ngelilingin semua tempat. Kami mulai dari Eco Green Park dan langsung disuguhi kolam ikan koi dan candi prambanan versi mini. Lanjut ke museum kupu-kupu dan insect, di sini banyak spot yang bagus buat foto bareng kupu-kupu cantik.
tampang gw plisss -_-
Keluar museum, masuklah kami di area walking bird.
WELCOME !
Hampir semua jenis burung besar di dunia ada di sini. Tempat ini cocok banget buat tempat rekreasi keluarga sekaligus jadi sarana edukasi untuk anak-anak. Area nya lumayan luas dan cukup melelahkan tapi seketika hilang saat melihat burung-burung cantik itu beraktifitas. Sepanjang perjalanan mengikuti rute, ada burung hias yang sengaja dilepas penjaganya untuk foto bersama pengunjung. Berbekal pisang raja di tangan, burung pun berdatangan dan hinggap di tangan gw. Lucu-lucu banget burungnya (untuk yang ini ga gw kasih gambar, fotonya masih ada di hape temen xD). Ga Cuma burung terbang yang bisa diajak foto, ada tiga ekor merak jantan yang pas banget lagi mekarin ekornya. Cuantikkk banget,, warnanya bukan yang hijau, tapi yang putih. Sumpeh deh, cantik pake banget nget nget nget xDD>. 

Lanjut ke peternakan domba, budidaya buah dan bunga, pengolahan madu dan susu, serta sampailah kami di rumah terbalik ! (gw sengaja skip ke sini karena rute di sana buanyaakk banget dang a bisa gw ulas satu per satu). Sebelum masuk, kami nemu kedai es krim di sana. Sebagai penambah tenaga, maka terbeli lah satu cone ice cream strawberry seharga 5 ribu rupiah. Soal rasa, sebelas duabelas lah sama es krim Mc*D wkwk. Karena masuk ke rumah terbalik ga boleh bawa makanan, gw cepetin tuh makan es krimnya. Begitu masuk rumah terbalik (yang memang bener-bener terbalik semua property di dalamnya), ada artikel yang di pajang di bagian ruangan depan. Gw baca ternyata artikel tentang rumah terbalik ini, dituliskan bahwa rumah terbalik memang benar-benar ada di Amerika akibat bencana alam tornado. Rumah pun terbawa angin dan mendarat terbalik, dan di situlah inspirasi terbentuknya bangunan ini. Cool, isn’t it?

Rumah terbalik ini adalah rute terakhir di Eco Green Park, dan kami kembali ke gerbang depan Batu Secret Zoo. Sesuai namanya, hampir semua jenis hewan darat, air, maupun udara ada di sini. Area nya lebih luas dari Eco Green Park, dan butuh waktu 2 jam buat keliling sampai ketemu pintu keluar. Ga Cuma sampai di situ aja, ada lagi museum satwa yang bentuknya mirip gedung di film “Night at the Museum”. Kalau di Eco Green Park dan Batu Secret Zoo menampilkan hewan hidup, di museum satwa kami bisa melihat hewan yang diawetkan dan yang sudah punah. Asli mirip hewan hidup banget, dan beberapa kali gw sempat speechless karena saking kerennya hewan-hewan ini.

Waktu udah menunjukkan pukul 5 sore dan waktunya untuk pulang. Tapi sebelumnya kami bagi tugas, ada yang beli makan, ada yang beli air gallon isi ulang. Gw pun ikut “kubu” beli makan, dan itu susah banget nyari yang namanya NASI. Seperti yang gw bilang tadi, sepanjang jalan gw Cuma lihat warung bakso malang. Saking sulitnya nyari nasi, kami pun sampe keluar Batu, masuk ke Malang kota #yaelah xD. Dan akhirnya kami balik ke arah BNS dan nemu juga pedagang kaki lima jual nasi campur *sujud sukur*. Dengan harga 10 ribu pas, porsinya ga main-main. Satu kotak Styrofoam yang biasa buat nasi goring ukuran medium sampe ga muat buat masukin nasi, ayam, dan lalapannya. Sambalnya juara lah, enak banget. 

Pulang ke rumah penginapan, kami semua tepar. Simpan tenaga buat besok ke Malang kota. Pagi berikutnya, kami start pukul 10 dan butuh satu jam untuk sampai di Malang kota. Tujuan pertama kami ke stasiun kereta api, liat-liat aja sih sekalian mau ngecek harga tiket. That was the first time I see train station (tapi gw ga norak2 amat liatnya xD), di Borneo ga ada kereta api sih..plislah~. Dan kebetulan depan stasiun ada yang jual bapao, pas banget gw lagi laper. Bapao nya unik, rasanya buah-buahan semua, warna juga rainbow gitu macem2. Rasanya enak, beda sama bapao yang dijual di Samarinda. Sambil bawa bungkusan bapao, kami jalan kaki ke taman depan stasiun. Bukan waktu yang tepat kami ke sana pas pagi hari, karena taman bakal rame pas malam hari. But it’s okay, kami cuma sebentar di sana dan jalan lagi naik motor ke tujuan selanjutnya. Yak, kami ke tempat makan bernama Recheese Factory. Tempatnya mirip di KF*C, tapi menu hidangannya ditambah saus keju. Berhubung gw ga suka keju, gw cuma makan pake sambel khasnya doang. Terbukti pedas padahal sambelnya level 3 doang. Ayamnya juga enak, ditemani ice mango tea favorit gw~yumyum >w<. 

Kenyang habis makan, lanjut ke toko Oen (Jl. Basuki Rakhmad No.5 Malang). Gw pingin banget ke sini karena toko Oen ini merupakan tempat es krim yang historical banget. Di bangun pas jaman Belanda tahun 1930. Konsepnya tempoe doeloe, pelayannya pakai kostum seragam jaman kolonial. Keren deh. Walaupun es krim dan makanan di sini terbilang mahal, tapii rasa emang ga bisa bohong. Gw sama satu temen gw patungan buat beli satu tutti fruti Ice cream seharga 33 ribu. Pas es krimnya datang ternyata sepiring kecil satu scoop medium es krim coklat. Ini tutti fruti darimananya ?!! terserahlah, yang penting gw nyicip es krim toko Oen wkwkw XDDD. 
This photo has uploaded at ma friend instagram. Sorry guys, bc we just once took a photo.
Cuman satu hal yang gw sayangkan dari tempat bagus kek gitu, toiletnya tolong dong…. Belanda sih Belanda, tapi masa Cuma pake tisu doang? Ini masih di Indonesia loh. Sama agak lebih bersih dikit lagi, itu aja sih saran dari gw selaku pelanggan. 

Pukul 2 siang, kami ke mie setan berkat saran temen gw. Katanya sih kalo ke Malang, ga sah kalo belum nyobain mie setan karena mie setan katanya juga pelopor mie pedas di Malang. Pas banget gw yang doyan pedes. Temen gw bilang level satu yang pake 12 cabe udah pedes banget (padahal dia doyan pedes juga kayak gw). Dikasih warning gitu dari dia ya, gw mah ngikut aja pake level satu. Dan ternyata level satu pedesnya standar. Coba tau gitu gw pesen level 2 deh yang pake 24 cabe =_=. FYI, yang punya mie setan ini masih kuliahan loh. Pegawainya teman-temannya sendiri, salut deh, young entrepreneur banget. Menu andalan selain mie setan ada dim sum sushi, es genderuwo, es kuntilanak, dan es tuyul. Nah, es genderuwo ini terdiri dari beberapa macam buah dan jelly yang dicampur susu, sirup dan es. Ukuran gelasnya paling gede daripada yang lain, dan itu bikin kenyang banget apalagi habis makan mie setan. Gw pun ga sempet habisin satu gelas es genderuwo itu karena  udah saking kenyangnya. Untuk es kuntilanak (yang katanya istrinya si es genderuwo wkwkwk xD), racikannya es sirup tanpa susu, ditambah buah segar dan lemon. Bikin siang lo makin seger ! ukuran gelasnya tinggi ramping (kayak bodi cewek gitu #plak). Sedangkan es tuyul merupakan bentuk mini dari es genderuwo, cuman beda gelas doang pake yang kecil (ukurannya pas buat anak-anak). 
This photo also from my friend instagram
 Harganya ? satu porsi mie setan 9 ribu rupiah, es genderuwo juga 9 ribu, es kuntilanak 8 ribu, kalau es tuyul lupa berapa harganya, kayanya 6 ribu CMIIW. 

Puas makan siang di mie setan kami pun mau beranjak pulang, tapi sebelumnya kami ke alun-alun kota Batu. Gw sama tiga temen gw ke sana Cuma tertarik buat naik ferris wheel doang. Habis naik, ya udah pulang xD. Tiket naik hanya 3 ribu perak sekali naik. Harga yang sangat terjangkau untuk melihat kota Malang dari atas.
And this photo has already uploaded in my instagram
 After that, finally we came home and take a rest bc the day after that whe should go to Denpasar for the next our trip. Yap, destinasi kami selanjutnya adalah ke Bali. See ya di postingan selanjutnya ! 

Nb: mau tanya-tanya lebih silakan tulis di kolom komentar ya, pasti dijawab kok ^_^.

No comments:

Post a Comment