Sunday, August 28, 2011

Fanfic Alice Nine&ViViD : Summer ¦ Autumn (Chapter 4)


Title                  : Summer  ¦ Autumn
Author              : Hikari Ogata a.k.a Eri Tonooka
Fandom/Pair     : Alice Nine, ViViD/(ShouXHiroto)
Genre               : Drama, Romance, Family, BL, Incest juga gak ya??
Chapter            : 4/6
Summary          : “Dan do’a yang paling Ko-ki harapkan adalah, Ko-ki ingin kak Hiro dan kak Shou bisa terus bersama”
Mood                : happyyy (udah donlot PV JellyFish) ckakakak


“TANJOUBI OMEDETTOU~~~~” suara riuh ucapan selamat dilontarkan Shou dan Hiroto ketika Ko-ki dan nenek pulang ke rumah
“kakak~~~” Ko-ki masih tak percaya
“selamat ulang tahun ke-12, sayang” Hiroto langsung memeluk adik satu-satunya itu. Dia terharu.
“selamat ulang tahun Ko-ki” kali ini Shou yang memeluk Ko-ki
“kakak, terima kasih. Ko-ki senang punya kakak seperti kalian”
“Ko-ki sudah besar ya. Ini, nenek punya hadiah untuk cucu kesayangan nenek” sang nenek pun memberikan sebiah bingkisan kotak yang lumayan besar. Dan Ko-ki pun tak sabar ingin membukanya
“wahh, nenek terima kasih..  ini yukata yang aku inginkan..”
“Ko-ki, malam ini nenek harus pulang. Kakek sudah menunggu di rumah” ucap nenek masih agak berat meninggalkan Ko-ki
“yah, nenek~~~”
“pulangnya harus malam ini ya?” Hiroto juga sangat berat harus berpisah dengan nenek. Karena baru sebentar ia bisa bertemu dengan neneknya
“tak apa-apa kan. Hiroto, dan kau juga jaga Ko-ki ya. Nenek pulang dulu. Sampai jumpa”
“Sampai Jumpa”


“nah,Ko-ki. Bikin make a wish sekarang” suruh Hiroto
Ko-ki hanya mengangguk. Dalam make a wishnya, Ko-ki nampaknya sangat hikmat dalam minta permohonan. Dan tiupan seluruh lilin di atas kue ulang tahun menandakan berakhirnya permohonan do’anya
“kalau boleh kakak tau, Ko-ki tadi do’a apa?” tanya Shou penasaran
“Ko-ki berdo’a supaya kita bertiga bisa terus sehat. Dan do’a yang paling Ko-ki harapkan adalah, Ko-ki ingin kak Hiro dan kak Shou bisa terus bersama”
“he? Ko-ki. Kenapa kau do’a seperti itu?” sekarang Hiroto yang jadi salah tingkah
“karena aku tau, kak Shou menyukai kakak”
“(//w//)” Hiroto tak bisa menahan malunya lagi
“hehe.. Ko-ki, ini untukmu. Semoga kau suka” Shou menyerahkan kado yang lumayan besar kepada Ko-ki
“inn..iinni.kkk.kkann…. action figure favoritku kak~~~ darimana kakak tau??”
“kakak tersayangmu ini yang memberitahuku”
“huh.. kau ini. Nah, kalau yang ini dari kakak. Kau pasti suka” Hiroto tersenyum
“kak Hiro dapat ini dari mana?” ekspresi bahagia Ko-ki kali ini berubah menjadi sedih bercampur haru setelah ia lihat hadiah apa yang diberikan Hiroto padanya, yakni sebuah bingkai foto dengan Ko-ki, ibu Ko-ki dan ayah sebagai fotonya. Ingatan Ko-ki seakan diputar ulang
“dari kamar ayah. Ko-ki pasti sangat merindukan ibu. Walaupun ibu Ko-ki beda dengan ibu kakak, tapi kakak selalu menyayangi ibu Ko-ki. Kau juga begitu kan?”
Ko-ki mengangguk kecil
“tapi Ko-ki senang kan dengan hadiah kak Hiro?” tanya Shou
“Ko-ki sangaaaatttttt senang. Ko-ki bahagia punya kakak-kakak seperti kalian di sini”
KLAK KLOK KLAK KLOK-bunyi alarm jam malam
“sudah malam.. Ko-ki tidur ya.. jangan lupa sebelum tidur berdo’a sama Tuhan. OK” suruh Shou
“baik kak”
‘sepertinya dia sudah mulai terbiasa dengan keadan Ko-ki. Yah, baguslah… kuharap dia begini terus’ batin Hiroto
“kau juga Hiroto, kau harus tidur.. besok kita beresin semua peralatan ini”
“cerewet.. huh” Hiroto pura-pura tak peduli
“hei..kau ini tambah lucu kalau seperti itu.. pipi bapao. hihihi” ledek Shou
“mata belok!” balas Hiroto
“hahaha~~~ kau sama sekali buat aku ingin mencubit pipimu, Hiroto” kali ini Shou mengejar Hiroto sampai kamar. Dan sampailah mereka di dalam kamar.. hanya mereka berdua
“kenapa mengejarku?!”
“aku hanya ingin tidur.. memangnya ada niat lain.. hehehe”
‘kurang ajar orang ini, aku dibuatnya malu sampai seperti ini!!!’ umpat Hiroto dalam hati
“daagg…. Aku tidur dulu, oyasumi nasai Hiroto…-chan”
‘apalagi maksudnya panggil-panggil aku pakai –chan??’
Mereka pun pergi ke tempat tidur masing-masing, masih memikirkan keanehan satu sama lain. Namun mereka tak mengetahuinya. Biarlah mimpi yang menjawabnya.

__***__

Hiroto mencoba melepas rangkaian balon di langit-langit rumah menggunakan tangga. Tapi usahanya kurang berhasil.  “hup… aduh gak sampai lagi…”
“perlu bantuan?” tanya Shou yang berada di depan pintu
“eh?? Tidak perlu! Aku bisa sendiri!”
“ya sudah, aku pergi dulu ya~~”
‘huh! Siapa juga yang butuh bantuannya!!’
“pasti sampai! Hap, dapat! Loh,, eh???!!” karena tangga yang licin, Hiroto terjatuh dari atas tangga, namun…
“hap!! Tepat waktu!” Hiroto jatuh di bawah rentangan tangan Shou
“fiuhh… untung aku tepat waktu.. kalau terlambat sedikit saja, kau bisa terluka” ucap Shou khawatir
“kenapa kau di sini?! Cepat turunkan aku!!” Hiroto menarik kaos Shou dan berontak agar ia bisa turun
“aduh kau ini, bukannya berterima kasih malah marah-marah”
“iya iya terima kasih. Puas?”
“masih saja jaim~~~ keras kepala juga,, aku memang tak mengerti sifatmu” Shou geleng-geleng kepala
“sekarang kau bantu aku beresin ini semua, jangan melarikan diri!!”
“ok,,nona”
“GRRRR”
“maaf~~~”

“huft~~ sudah selesai. Sekarang waktunya tugasku melipat pakaian”
“perlu bantuan lagi?” tawar Shou setengah menyindir
“tidak usah.. ini tugasku, kau ajak main Ko-ki saja sana”
“oke…”

‘ya ampun, jaketnya Shou ini pakai parfum apa sih? Biar sudah diberi pewangi, masiihh saja wangi parfumnya yang kentara. cckckckck’ Hiroto hanya bisa menggelengkankan kepala selagi dia melipat pakaian
‘tapi wanginya aku suka.. hihihi :P’
“sudah semua nih. Tinggal diantar ke kamarnya selesai pekerjaanku”
“lalalala¯¯” Hiroto berjalan dengan riangnya padahal ia hanya mengantar pakaian kering milik Shou ke kamarnya
“letakkan di sini saja” Hiroto meletakkannya di meja dekat beberapa potong pakaian Shou dan tas miliknya
Tapi sebuah ketai flip milik Shou yang berdering pesan meminta untuk di baca
‘baca…enggak..baca..enggak..baca..enggak.. huft, baca aja kali’
Hiroto pun membacanya, dan betapa terkejutnya ia melihat isi pesan itu. pesan singkat yang membuat hati Hiroto bagai terbelah katana
Pelan-pelan ia membaca sekali lagi, dan benar ia memang tak salah lihat. Sulit untuk dikatakan, rasanya ia tak mau lagi melihat Shou. Saat itu ia tau ia sedang menangis, nafasnya tak teratur tapi ia berusaha menahan suaranya agar tak terdengar. Perasaannya kalut.

“Hiroto… Hiroto… kau di dalam?” suara Shou yang begitu Hiroto kenal, terdengar jelas di seluruh sisi ruangan kamar mereka
“Hiroto, kau sedang apa di situ?” Shou bingung
“hiks.. bukan urusanmu!!” secepatnya Hiroto pergi dari pandangan Shou tanpa melihat Shou langsung.. dia pergi sambil menangis. Shou yang melihatnya semakin bingung
“hei, kau kenapa?!!”
“arrgh,, dia kenapa sih. Memangnya aku salah apa padanya?” pandangan Shou kini mencari sesuatu di sekitar tempat tidurnya dan ia menemukan ketainya tidak berada di tas, melainkan di atas tempat tidur
“kenapa bisa di sini? Apa jangan-jangan dia lihat ketaiku.. memangnya isinya apa sih? Setahuku aku tak pernah mengisi yang macam-macam”
Lalu dibukalah ketainya dan ia melihat sebuah pesan singkat dari seseorang yang kini sudah ia lupakan
‘ya Tuhan, kenapa di saat seperti ini dia melihatnya??!!’
.
.
.
‘Shou sayang, kapan kau pulang~~ aku kangen kamu.. aku ingin kita bersama lagi, kau tau kan aku masih sangat mencintaimu.. kutunggu di rumah. Jangan lupa balas smsku ya~~ aishiteruY’… your lovely,Hikaru’



To Be Continued


Author’s Note : IHIYYY!!! Jadi geli baca ulang yang chapter ini.. soalnya saiia mengimajinasikan mereka supaya sesuai sama jalan cerita saiia… hahahaaa

No comments:

Post a Comment