Thursday, February 23, 2012

Fanfic Ruki the GazettE, dedicate for his b’day (Chapter 2, last chapter)

Title : “DON’T CALL ME –CHAN AGAIN!!”
Author : Hikari Ogata a.k.a Eri Tonooka
Chapter : 2/2 ~end~
A/N : this fic is my gift for Ruki’s b’day, on February 1st this year. and I think he still cute like as child 5 years old, although this year he almost 30th years old. so old isn’t it?
Disclaimer : this story real my own!!! *maksa*



__01-02-2012__
00.01 a.m Japan time

“OTTANJOUBI OMEDETTOU, Ruki-chan!!!!”
Suara keempat pria ini telah membangunkan Ruki dari tidur malamnya yang nyenyak. Ditambah suara letupan aksesoris ulang tahun dan terompet yang membuat berisik di telinga Ruki. Mau tak mau Ruki harus membuka matanya lebar-lebar.

“Ruki-chan, selamat ulang tahun” Uruha yang mengenakan topi segitiga khas ulang tahun itu menyerbu Ruki dengan pelukan hangat.
“Ruki-chan, omedettou ya^^” sekarang Aoi yang memberikan pelukan dan mengusap-usap punggung Ruki.

“omedettou Ru-chan,, ini kue ulang tahunmu” buru-buru Reita menghampiri Ruki dengan membawa kue ulang tahun ditambah lilin angka tiga puluh di atasnya

Yang sedari tadi dipeluk itu tak merespon apapun, mau membalas pelukan tapi nyawanya belum seutuhnya terkumpul.  Ruki jadi seperti boneka panda yang terus dihujani pelukan erat nan hangat.

“Ruki, tiuplah.. tapi ucapkan make a wish mu dulu” kini Kai yang bicara. Seolah tak mau ketinggalan adegan dialog.

Ruki menutup mata, mengaitkan jari jemarinya di depan dada. Khusyuk sekali ia memohon.
‘Tuhan, aku hanya ingin dewasa dan semua teman-temanku memanggilku dengan –san atau –kun. Karena aku benci panggilan –chan. Kumohon kabulkanlah do’aku. Amin’
Dan tiupan panjang memadamkan api lilin yang menyala di atas kuenya. Perasaan Ruki jadi lega dan ia berharap semoga apa yang ia mohonkan tadi dapat terkabul

“Ruki tadi minta apa?” tanya Uruha penasaran

“mm,, Ruki ingin dewasa dan kalian jangan panggil Ruki dengan –chan lagi. Sebenarnya Ruki gag suka dipanggil seperti itu”

“oh, Ru-chan.. tapi aku suka dengan panggilan itu..” Reita memeluk Ruki dan menangkup pipi Ruki yang tembam itu

“masalahnya aku gag suka Rei!!” Ruki membentak Reita, kata—katanya terlalu keras untuk si empunya yang berulang tahun

“Ruki-chan mau dipanggil –san, ya?” celetuk Uruha, spontan Ruki menanggapinya dengan anggukan semangat

“baiklah~~~ kalau itu keinginan, Ruki-chan.. upss Ruki-san maksudnya.. kami akan memanggilmu seperti itu^^”
“iya, Ru.. karena sudah sepantasnya kau dipanggil begitu. Ya, kan Rei?” Aoi melirik ke arah Reita yang masih cemberut, ia segan untuk memanggil Ruki dengan –san. Karena ia sudah terbiasa dan menyukai panggilan –chan untuk Ruki

“akhh!! Iya, iya. Ruki.. err.. Ruki-san.. AARRGHHH!! Tetap saja tidak bisa! Ayolah, Ru… buat pengecualian. Aku kan pacarmu” Reita jadi frustasi sendiri mengatakannya. Seperti ada yang mengganjal di hatinya ketika ia mengucapkan ‘Ruki-san’

“kenapa sekarang malah kau yang seperti anak-anak, Rei” potong Kai. Ucapannya membuat ke tiga temannya tertawa. Dan Reita hanya bisa berekspresi
o(>< )o, ditambah rona merah di pipinya karena malu

“dasar kau ini! Untukmu aku beri pengecualian! Tapi ingat, jangan berelebihan ketika kau memanggilku!”

“iya, iya!! Ru-chan,,,, aku makin menyayangimu” Reita pun semangat lagi dan menyerbu Ruki dengan pelukan. Diciuminya pipi Ruki karena gemas. Ruki hanya bisa merona mendapat perlakuan ini.


“oke oke! Sekarang saatnya potong kuenya, Ruki~~” ucap Kai yang langsung menghentikan ‘aksi’ Reita memeluk Ruki tadi
Kai menyerahkan pisau kue transparan ke arah Ruki, dan Ruki mulai memotong kue ulang tahunnya itu perlahan. Menempatkan potongan kue coklat itu di sebuah piring kecil.

“mau kau beri siapa potongan pertama itu, Ru?” tanya Uruha sambil mengerjap-ngerjapkan matanya centil. Uruha, Aoi, dan Kai pasti sudah tahu kalau Ruki pasti akan memberikan itu pada Reita. ‘Ya, tidak salah lagi’ batin mereka dalam hati.

“umm.. ini untukmu Kai-kun”
Empat pria tampan itu melongo, bahkan Kai sendiri yang sudah disodorkan kue oleh Ruki pun masih bengong. Apalagi Reita, padahal ia sudah berbangga hati bersiap menerima potongan kue pertama itu dari Ruki tercintanya.

“kenapa diam saja? ini… apa mau Ruki suapin?” ucap Ruki yang semakin memaksa Kai untuk makan, --paling tidak ya sesuap saja lah--. “ayo, Kai-kun.. buka mulutnya.. aaaa…”
Kai menurut saja, tak sanggup melihat wajah Reita yang sudah envy melihat Ruki menyuapinya.

“dan ini untukmu, Rei..” Ruki membalikkan badan yang sekarang menghadap Reita. Begitu kaget Ruki melihat Reita sudah merengut kesal ketika ia harus mendapat potongan kue ‘sisa’ dari Kai. Reita begitu tak terima.
Ruki bertanya dengan polosnya “Rei, kenapa cemberut?”

“kenapa kau berikan kue pertama tadi ke Kai? Bukan padaku, Ru-chan?” nada Reita sedikit dinyaringkan

“oh, karena itu? hehehe,,, itu karena Kai-kun udah baik sama Ruki. Waktu kemarin, Kai-kun nemenin Ruki ngobrol dan menasehati Ruki. Kai-kun, arigatouu~~~”

“tapi….” Reita masih tak terima

“nih, Ruki beri spesial.. Ruki beri kue ini semuanya untukmu, biar gag cemberut lagi” senyuman tulus Ruki akhirnya dapat mematahkan kekesalan Reita.

Pipi Reita jadi bersemu merah, “uhh, Ru-chan…”
“tuh kan.. kenapa sekarang malah kau yang seperti anak kecil, Reita?” sindir Ruki sambil melirik sipit ke arah kekasihnya itu.

“sudah ah! Sekarang mendingan kita nonton aja daripada bahas seperti ini!!” tawar Reita, ia sudah mulai bete dari tadi dibuat malu terus

“YOSH!!! Nonton apa yak kira-kira?” Uruha memegangi dagunya, seolah berpikir

“gimana kalau…. Film terbarunya Miyabi?” ucap Ruki dengan wajah innocentnya yang imut-imut itu >///<

“O__o’ “

Ke empat member lain pun berbisik tanpa Ruki.
‘jangan biarkan Ruki nonton yang begituan. Biar dia udah dewasa, tapi dia masih chibi! Dan ke-chibiannya itu merupakan aset berharga the GazettE. Cegah dia jangan sampai nonton!!!’

“kalian bisik-bisik apa, sih? Kok Ruki gag diajak?”

“gag papa kok!! Mendingan kita nonton Doraemon the movie terbaru aja deh..” tawar Kai
“kenapa?” Ruki memelas

“karena Aoi Cuma bawa DVD itu aja, Ruki~~~. Mau ya?” Uruha terus meyakinkan Ruki dengan segala jurus jitu yang ia punya

Mau tak mau Ruki menonton film Doraemon, tak sesuai apa yang diinginkannya “yaudah deh.. nonton itu aja”

Dalam hati mereka berempat bersorak kegirangan
‘yes!!! Akhirnya dia mau jugag!! Dengan begini Ru-chan kita masih virgin!’

Alhasil, di apartemen Ruki mereka berlima menonton Doraemon the movie –yang entah judulnya apa— hingga pagi menjelang.

__OWARIMASU__

Author said : fic ini adalah kado eke buat Ru-chan, suami kedua eke… ohohohoho…. Semoga dia sukii, walopun 100% pasti Ruki gag suka dikasih yang beginian.. yang jelas, happy b’day yak Ru-chanku tercinta.. istrimu ini akan selalu setia padamu.. ^^ *tebar menyan*


Obrolan singkat author dengan salah satu reader ngotot
R : “hei author, kenapa dibikin dua chapie sih? Padahal kan bisa dibikin oneshoot aja”
A : “pertamanya sih emang oneshoot, tapi karena ide gw yang melebihi batas kewajaran. Maka jadilah fic nui dibikin dua”
R : “pokoknya dibikin oneshoot aja!”
A : “lu kok ngotot! eh, sekarang gw tanya sama lu. Nui penpic, penpic sape?”
R : “punya lu”
A : “trus ide, ide sape?”
R : “punya lu jugag”
A : “MASALAH BUAT LO!!!”
R : “#$@^%*($%??//!!^%”

No comments:

Post a Comment