Monday, January 9, 2012

Fanfic SuG – Mujouken Koufuku Ron


Title : Mujouken Koufuku Ron
Author : Hikari Ogata a.k.a Eri Tonooka
Fandom/Pair : SuG/TakeruXYuri (girl model in Mujouken Koufuku Ron PV)
Genre : Song fic, Normal, drama romance, little angst
Chapter : Oneshoot
Disclaimer : I put lyric and theme story from SuG with titled Mujouken Koufuku Ron, for the story real my own. Thanks.
A/N : I saw the model in that PV, she like as Yuuri ex-Irokui. So I put ‘her’ name for this chara, but I less one characters for the name. Enjoy read..


Mujouken Koufuku Ron

Even if I should find someone better than you
I probably won’t be able to stop loving you
But I can’t be selfish anymore
Well then, this is goodbye”

‘maaf Takeru, mungkin ini yang terbaik’ ucap Yuri dalam hati.
Ia tahu saat ini ia bingung. Takut akan pilihannya itu salah. Namun sesuatulah yang mendorongnya untuk melakukan ini, menulis surat perpisahan kepada kekasihnya, Takeru.


xxx
“dari siapa?” tanya Takeru bingung melihat sebuah amplop coklat diberikan Chiyu padanya
“Yuri” jawab Chiyu singkat
“Yuri? Kenapa dia?” Takeru makin bingung
“bukalah, aku juga tak tau. Sepertinya itu surat”
Amplop coklat itu dibuka Takeru perlahan. Disitu ia melihat selembar kertas yang berwarna cokelat terlipat rapi di dalamnya
“tuh kan surat. Cepat baca!” Chiyu bersemangat
“baik”
..
“jika aku harus mencari seseorang yang lebih baik darimu
Mungkin aku tak akan bisa berhenti mencintaimu
Tapi aku tak bisa sombong lagi
Takeru, selamat tinggal”
“surat apa ini, Chiyu?” Takeru bingung melihat isi surat itu
“aku gak tau. Dia memberikannya begitu saja padaku”
Takeru meremas surat itu hingga membentuk bongkahan kertas “kenapa bisa begini? Yuri…”

xxx
Esoknya @ Yuri’s Home
..
“Yuri, kenapa kau minta putus?” Takeru yang pagi itu datang tiba-tiba ke rumah Yuri, langsung memburunya dengan pertanyaan
Yuri tersenyum “aku gak minta putus, kok”
“lalu, maksudmu mengirim surat ini apa?”
“aku gak mau membebanimu lebih lama”
“kenapa?? Jelaskan padaku, Yuri!!” Takeru makin memelas
“kau akan tahu sendiri. Jaga dirimu baik-baik, ya”
“tapi., Yuri..”
“maaf aku masih sibuk sekarang” dan Yuri menutup pintu rumahnya perlahan. Simbol tak langsung ia menyuruh Takeru untuk pulang dan meninggalkan Yuri sendiri
..
Those words you left behind at the end
I added sound and made this song out of them
I couldn’t even watch your back as you left
I couldn’t stand the sadness of you leaving that day
..
xxx

‘Yuri, kau tahu aku tak bisa hidup tanpamu..’ lirih Takeru
Tiba-tiba datanglah Masato dan Yuji “Takeru, kau kenapa?”
“gak papa, kok” dustanya sambil menyunggingkan senyum terpaksa
“tapi, gak biasanya kamu murung. Setiap hari kau kan gila?” ucap Masato dengan tampang tak berdosanya
“heheh.. aku baik-baik saja. Tak usah dipikirkan”
“yasudah.. aku pulang duluan ya” ucap yuji yang tak mau ambil pusing dengan tingkah temannya hari itu
“hati-hati”
xxx

Night….

“…aku ingin bicara denganmu, sekarang
di taman biasa. Aku akan menunggumu…”
Takeru mengirimi Yuri pesan lewat e-mail
‘kenapa harus sekarang?’ tanya Yuri dalam hati. Tak egoiskah Takeru menyuruh Yuri menemuinya malam ini juga,  hampir jam sebelas malam ini.
“Takeru….”
@city park
Takeru masih menunggu Yuri datang. Dilihatnya jam yang berada di pergelangan tangannya sekarang sudah melewati pukul sebelas malam. Ia hampir putus asa, namun keinginannya untuk mengetahui maksud Yuri meninggalkannya sangat kuat. Ia benar-benar butuh penjelasan.
“Takeru” ucap Yuri lembut
“ah, Yuri!” Takeru terlonjak kaget
“hm.. ada apa memanggilku?”
“Yuri, kau pasti sudah tahu kan.. aku ingin minta penjelasan darimu, kenapa kau ingin meninggalkanku”
Ia terdiam, tenggorokannya seakan tercekat.
“selama ini kau selalu sibuk dengan bandmu, jadi aku jarang bisa bertemu denganmu” jelasnya
Sebuah senyum tersungging di bibir Takeru “jadi alasan itu? baik, kita akan lebih sering bertemu lagi….”
“bukan hanya itu” sambung Yuri cepat
“lalu?” perhatiannya kembali menunggu jawaban Yuri
“aku akan pergi ke luar negeri”
“nan…da…yo…?” suara Takeru tiba-tiba mengecil, hampir tak terdengar
“maafkan aku..ini juga bukan kemauanku”
Takeru merasakan seluruh tubuhnya panas. Serasa ia ingin menghantam tiang di sampingnya, namun itu tak mungkin ia lakukan. “kau akan pergi, ..kapan?”
“lusa”
“Yuri.. apa kau membenciku sehingga kau ingin pergi dariku?” Takeru menggenggam tangan Yuri erat
“aku mencintaimu, Takeru. Sangat..” ia menundukkan kepalanya dan menangis
Takeru tak bisa melihat wajah Yuri yang mulai meneteskan air mata. Dihapusnya air mata itu dengan lembut. Ia benar-benar akan sangat kehilangan apabila Yuri pergi nanti. Karena Yurilah hidupnya.
“maaf..”
Dekapan Takeru membuat Yuri sedikit menghentikan isakannya. Ia membenamkan kepalanya di dada Takeru, merasakan wangi tubuh Takeru yang bercampur parfum BOUDOIR ciri khasnya. Dengan begini Yuri merasa sangat nyaman, dan tak lama ia mendapat ciuman hangat dari Takeru. Ciuman penghilang rasa sakit di antara keduanya.

My heart longed only to see you
But we couldn’t meet and it felt like my heat was going to break
The bond beetwen us was strong from having been cut and retied countless times
Ah, but now even that bond grows fragile
xxx

TING TONG
“Chiyu? Ada apa?” tanya Yuri melihat di depan rumahnya sudah ada Chiyu
“anou,, Yuri.. ini ada undangan dari Takeru”
“undangan apa?”
“kau lihat sendiri saja. Aku harus cepat-cepat. Daag”
“iya, terimakasih”
‘undangan apa ini, Takeru?’ batinnya cemas
Yuri masuk ke kamarnya dan memulai membaca undangan itu
Terpampang jelas di sisi depan undangan itu tertulis INVITATION besar-besar. Lalu dibaliknyalah sisi undangan bagian belakang, yang berisi..
‘sebelum kau pergi, aku mohon kau datang ke gedung pementasan nanti malam jam 8.
aku benar-benar berharap kau datang. Yuri, aishiteru..’
Yuri menangis, butir-butir air matanya menjatuhi undangannya. ‘aishiteru mo..’

The me of the past who feel asleep on your warm chest
Even I’m jealous of him
Just once more, hold me tight
At least tell me how to forget

xxx
Di Gedung Pementasan, Takeru dan teman-teman bandnya sedang mempersiapkan kejutan untuk Yuri
“minna, aku mohon bantuannya nanti malam. Karena ini terakhir kalinya aku bertemu Yuri, aku ingin malam ini adalah malam terspesial untuknya”
“yosh!!! Kami akan membantumu” ucap Yuji bersemangat
“dan ini juga hari terakhir kami ketemu Yuri-chan, ya kan?” sahut Chiyu agak sedih. Dialah orang yang dari awal mencomblangkan Yuri dan Takeru. Dan sekarang pun ia menjadi penghubung berpisahnya mereka.
“iya. Pasti aku akan kangen” ucap Shinpei sambil menghela nafas panjang
‘semoga malam ini berjalan dengan lancar’

xxx
@Yuri’s room
Sedari tadi, Yuri membolak balik undangan itu. Berharap jika ia membalikkannya sekali lagi, maka semua isinya akan berubah. Hatinya benar-benar bimbang. Ia takut jika ia datang, maka ia akan tambah memperburuk suasana, tapi kalau ia tak datang ia pasti sudah membuat Takeru kecewa.
Masih jam 7, tapi ia sudah memakai pakaian terbaiknya, mengikat rambutnya rapi, dan memoles wajahnya sehingga membuatnya tampak cantik seperti ini.
Sebentar-sebentar ia duduk, lalu pindah ke tempat tidurnya untuk sekedar berbaring. Ia meletakkan tubuhnya di atas kasur sambil mengenakan handsfree. Mendengar sebuah lagu manis yang diciptakan Takeru untuknya. Ia pejamkan matanya dan memutar kembali setiap memori kenangan indahnya bersama Takeru. Saat ia pertama kali menerima pernyataan cinta Takeru yang menurutnya sangar konyol, bayangkan saja, Takeru menembaknya dengan memakai kostum micky mouse di taman kota. Tentu saja orang-orang yang berada di situ melihat ke arah mereka. Namun momen itulah yang tak akan pernah dilupakannya.
Yuri melantunkan lirik lagu itu pelan

..I missed you so much that it felt like I was going to lost my voice
But I couldn’t meet youu and even my dreams tormented me
I searched for you in memories that were fading each day
I felt love for even the smallest fragments I could find..

Sementara itu @gedung pementasan
“Takeru, coba nyanyikan lagumu itu” suruh Masato
“baik”
..I missed you so much that it felt like I was going to lost my voice
But I couldn’t meet youu and even my dreams tormented me
I searched for you in memories that were fading each day
I felt love for even the smallest fragments I could find..
..
Tanpa mereka sadari, secara bersamaan mereka menyanyikan lirik lagu itu. Romantis memang, tapi siapa yang tahu mereka tak lama lagi akan segera berpisah.
xxx
“Chiyu, menurutmu apakah Yuri akan datang?” tanya Takeru khawatir
“kenapa kau jadi pesimis?”
“tidak, bukan begitu” ucapnya lemas
“ke mana Takeru aktif yang selama ini ku kenal” Chiyu menyikut perut Takeru pelan. Ia ingin memberi semangat pada kawannya itu.
“terimakasih, kau banyak sekali membantuku”
“sama-sama, kawan”

“minna, nanti kalau Yuri datang, langsung mainkan musiknya, ya” pinta Takeru bersemangat
“YOSH!!!”
xxx
Yuri bangkit dari tempat tidurnya, mengambil undangan dan melihatnya penuh seksama. Ia tersenyum dan meletakkannya lagi di meja tempatnya semula. Mantel hitam yang berada di sebelahnya pun diambil lalu dikenakannya. Ia akan memenuhi undangan Takeru.
Jarak antara rumah Yuri dan gedung pementasa tak begitu jauh, jadi ia cukup berjalan untuk sampai di sana. Masih setengah perjalanan, ia melihat jam di tangannya dan waktu menunjukkan hampir pukul 8. Ia benarbenar diburu waktu, mau tak mau ia harus berlari. Berlari sekencangnya agar ia sampai tepat waktu.
“akhirnya sampai juga, hosh…hosh..hoshh”
Yuri membuka pintu masuk utama dan berjalan pelan memasuki ruangan. Ia merasakan ada kejanggalan di sana, tak ada satupun orang yang berada di situ. Kursi-kursi penonton nampak kosong, namun ada satu kursi yang sperti di beri lampu sorot. Satu kursi ‘istimewa’ yang berada di tengah dan itu memang sudah disiapkan Takeru untuknya.
Perlahan ia duduk, dan….
“Even if I should find someone better than you
I proably won’t be able to stop loving you
From here on I’ll use my own words
So please hear me out
Even if both of us were to find others that are better
We probably wouldn’t be able to stop loving each other
So let’s embrace the moment
Even if for just one second longer”

Takeru dan teman-teman satu bandnya langsung menyanyikan lagu mereka. Lagu kesukaan Yuri yang dulu diciptakan Takeru untuk dirinya.
Melihat rencana Takeru, Yuri terharu. Ia senang, sedih, takut kehilangan, semua bercampur jadi satu. Ini artinya Takeru memang tak ingin kehilangan Yuri.
..
“Yuri, bisa kemari sebentar” ucap Takeru masih menggunakan mikrofon
Ia menurut saja dan turun ke arah panggung menuju Takeru
“Yuri, apa kau senang?”
Sebuah anggukan kecil tanda setuju
“terimakasih kau mau datang. Anou, sebelum kau pergi aku ingin mengatakan ini padamu”
“hm?”
“aku tak mau kehilanganmu, tapi kalau memang kau harus pergi aku harus menerimanya. Dan ini untukmu”
Takeru duduk bersimpuh dihadapan Yuri, mengajukan sebuah kotak merah yang berisikan cincin perak berukirkan nama ‘Yuri’
“maukah kau menikah denganku?”
Hening beberapa lama. Sulit untuk Yuri mengeluarkan kata-katanya. Ia memandang Takeru dan tersenyum penuh arti.   “aku mau”.
“arigatou~~~~~” langsung Takeru memeluk Yuri. Pelukan bahagia yang ia rasakan
“iyaaa”
“besok kita menikah”
“apa? Tak terlalu cepatkah itu?”
“walau kau akan pergi nanti, kita tak akan pernah terpisahkan. Karena kita sudah menjadi satu” Takeru tersenyum
“aku mengerti”

xxxx
Besok Paginya
@Church
“Saudara Takeru, apakah anda bersedia menikah dengan Saudari Yuri, di saat senang dan susah, sampai maut memisahkan kalian?” ucap sang Pastor tegas
“saya bersedia”
“Saudari Yuri, apakah anda bersedia menikah dengan Saudara Takeru, di saat senang dan susah, sampai maut memisahkan kalian?”
“saya bersedia”
“dengan ini, kalian sah menjadi pasangan suami isteri”
Takeru dan Yuri saling berpandangan, dihadapan tamu-tamu yang hadir dan teman-temannya mereka berpelukan dan berciuman. Tepuk tangan para undangan membuat mereka tambah bahagia. Tepat di gereja ini mereka menyatukan cinta mereka.
xxx
sebulan kemudian..
tepat sesudah Yuri dan Takeru menikah, Yuri langsung berangkat ke luar negeri. Mereka mengucapkan salam perpisahan di bandara. Mereka sudah bisa saling mengerti dan percaya, karena pernikahan mereka merupakan sebuah ikatan yang tak akan bisa diputus siapapun. Yuri akhirnya meninggalkan Takeru, teman-teman, dan keluarganya di Jepang. Entah suatu hari nanti ia akan kembali menemui sang suami dan melepas rindu di antara mereka.
“Yuri, terimakasih.. aishiteru”

There may be nights when I’ll end up hurting you
There may be fellings that we won’t be able to share
Let’s overcome those things together and star a new romance
One more time

__OWARIMASU__














Author said  : penpicnya gag greget menurut gw.. tapi yasudahlah…

No comments:

Post a Comment