Thursday, December 3, 2015

[BL NOVEL] I want to be your man (Indo trans.) chapter 57



Title: I want to be your man
Author: Angelina
Chapter: 57/121
Genre: Boys Love
Original Novel:
http://www.blnovel.com/10/10587/
Language: Bahasa Indonesia
N.B: Hanya menerjemahkan novel karangan Angelina dari Mandarin ke Indonesia dengan beberapa improvisasi. Penerjemah tidak mengambil keuntungan apapun atas terjemahan ini. Kesalahan kata dalam penerjemahan mohon dimaklumi, karena masih belajar. Update akan ASAP.. Terima kasih ^^.
Didedikasikan kepada seluruh fans Yan Yan x Su Xiaomi (Dong Yufeng x Ma Yao) Indonesia.


Chapter 57: Jika Aku Mati


Pagi-pagi sekali, Nenek Xiaomi memanggil mereka berdua untuk sarapan, tetapi justru menemukan dua sosok pria yang sedang tertidur di lantai. “Ada apa dengan kalian?”. Apa yang dilihat Nenek Xiaomi adalah hasil dari ‘perbuatan’ Yan Yan dan Xiaomi semalam yang terlalu bersemangat. Su Xiaomi yang lelah bahkan tidak mengenakan pakaian, dan ia melihat Yan Yan tahu-tahu sudah berpakaian.

Su Xiaomi cepat-cepat membungkus tubuhnya yang telanjang dengan selimut, “Nenek.. kasur ini.. kami tertidur, lalu aku berguling, buruk sekali, hampir saja pingganggu patah”. Selesai dengan kalimatnya, ia kemudian menyesal karena Neneknya kembali penasaran. “biarkan Nenek lihat pinggangmu”

“Nek, jangan ke sini, jangan ke sini”. Su Xiaomi langsung menghalau dengan tangannya.

“apa yang terjadi?”

Xiaomi menatap minta pertolongan pada Yan Yan, tapi Yan Yan justru mengalihkan pandangannya ke arah Nenek: “Nenek, aku ingin mandi”

“Nenek sudah memanaskan air di sana”

“terima kasih, Nek” Yan Yan berdiri, sengaja membiarkan Xiaomi dengan selimutnya yang hampir mengekspos bagian tubuh bagian atasnya. Saat neneknya tidak melihat, Xiaomi menunjuk-nunjuk Yan Yan dengan kesal.

“ayo, biarkan Nenek melihat pinggangmu”

Su Xiaomi makin membungkus dirinya seperti ulat, “tidak perlu, Nenek pergi saja”

“apa yang terjadi?”

Akhirnya, Xiaomi mengatakannya dengan wajah merona: “kemarin aku tidur dengannya, karena kami berdua kepanasan, kami pun melepas pakaian. Aku tak mengenakan apapun..”

Nenek Xiaomi mengomel: “kau, Nenek sudah melihatmu tumbuh sebesar ini, tak ada yang perlu dirasa malu”. Nenek membuka paksa selimut Xiaomi dan membuat pria itu berteriak. Ia bingung, di pagi hari ada seorang wanita tua melihat tubuh telanjangnya yang putih nan mulus.

Di sisi lain, Yan Yan sudah kembali dari mandinya. Nenek Xiaomi menyuruhnya untuk sarapan, dan Xiaomi masih berbaring-baring di sana, sambil menatap ke pojokan ia berkata pada Yan Yan: “Yan, aku melihat ada cahaya di sana” Yan Yan kemudian memberikan tepukan keras di pantat Xiaomi: “pagi-pagi sudah ingin bermain, cepat bangun dan makan”

Su Xiaomi langsung berdiri, segera mandi dan berpakaian.

Tak lama, keduanya pun sedang menikmati sarapan. Xiaomi dengan semangat menceritakan masa kecilnya dulu. Yan Yan di sampingnya dengan sabar mendengarkan. Setelah sarapan, mereka berjalan-jalan mendaki bukit di belakang rumah. Xiaomi sudah kelelahan dan berkeringat: “membayangkan tempat ini lebih jauh, mendaki sekarang saja sudah kelelahan” Yan Yan menatap Xiaomi sambil mengambil rokok dari tasnya dan menyalakannya. Asap yang keluar dari mulutnya perlahan menghilang terbawa angin.

“Yan, gunung ini indah, kan?”

“ini gunung biasa” Yan Yan berkata sesuai fakta

“kalau karangan bunga ini?”

“hanya bunga biasa”

“kalau anjing ini?”

“memangnya kenapa?” mereka ternyata diikuti oleh Si Hitam kecil anjing Nenek Xiaomi

“bagaimana kalau aku?” Xiaomi mengganti topik bahasan

“bagaimana kalau kamu?”

“aku tampan, kan?”

“kau bahkan bertanya hal yang memalukan seperti itu”

“apa yang kau pikirkan kalau aku ini tampan?” sekarang mata Xiaomi menatap Yan Yan

Yan Yan berkedip: “kau harus dengar benar atau salah”

“salah”

“aku tak bisa bilang”

Su Xiaomi kembali menatap mata Yan Yan, tapi tak berani mengatakan apapun. Xiaomi tetap melanjutkan aksinya agar Yan Yan mau bicara, dan Yan yan pun menjelaskan berbagai macam hal.

Akhirnya Xiaomi yang merasa kakinya sudah lelah, memutuskan untuk berhenti. “Yan, ayo istirahat”
Yan Yan berhenti berjalan di depan Xiaomi “kenapa?”

“aku lelah sekali”

Yan Yan dan Xiaomi terlihat seperti anak-anak, mereka duduk bersampingan. Tiba-tiba Xiaomi merangkul leher Yan Yan dan berkata: “waktu aku kecil sebelum bermain di sini, aku sudah berpikir akan dua orang yang saling mencintai duduk bersama di sini dengan akhir yang bagus, dan hari ini pun akhirnya tiba.

“apa masa kecilmu begitu bodoh?”

“sialan. Tapi kemudian aku tidak berpikir bahwa akan ada seorang pria..”

“kenapa, kau menyesal?”

Su Xiaomi menggelengkan kepalanya “tidak, walaupun aku sering menyesali diri sendiri. Tapi aku tidak pernah menyesal bersamamu”

“benarkah?” Yan Yan tertawa

“Yan, nanti tidak akan ada yang memisahkan kita, kan?”

“tidak”

“bagaimana jika suatu hari nanti aku mati, apa yang akan kau lakukan?”

“aku akan menguburmu”

“kau..”

“Su Xiaomi, ada hal yang memang bisa aku bayangkan dan ada juga yang tidak.” Yan Yan cemberut

“aku kan hanya bertanya”

Yan Yan kemudian berdiri “cukup istirahatnya, ayo pergi”

“kembali ke sini” Su Xiaomi malah duduk di tanah, dengan nakal menarik Yan Yan agar duduk kembali bersama Xiaomi. Tapi Yan Yan yang menatap balik ke arah Xiaomi membuat Xiaomi tak bisa apa-apa. Ia pun melompat ke arah Yan Yan dan menurut untuk pergi.

“Yan, setelah kita pindah tempat tinggal, dengan pemandangan yang bagus seperti ini, tidak ada siapapun, kita bisa pergi bersenang-senang”

“lalu apa yang kau mau? Bermain di halaman sini?”

“lihat jika kau tidak punya kualitas bicara seperti ini” ucap Yan Yan berhadapan dengan Xiaomi “aku benar-benar tidak mengerti, pikiranmu bisa berpura-pura, ah”

“apa kau pikir kau punya posisi untuk berkata seperti itu padaku?” Yan Yan berbalik ke belakang melihat Xiaomi yang sedari tadi terus bicara.

Su Xiaomi tidak membahas ini lebih lanjut, tapi ia kembali berkata.. “Yan, jangan menyakitiku terlalu banyak, ya”

“Su Xiaomi, tidak biasanya kau bicara banyak seperti ini”

“aku senang, sangat senang karena di sini tidak ada Yang Hui, Li Yixing, juga tidak ada Lu Yiyi. Mereka semua yang tidak sedap dipandang. Di sini hanya ada kau dan aku”

“dan kakek nenekmu”

Xiaomi “kau tidak tahu suasana hati”

 “Su Xiaomi, aku belum menjawab pertanyaanmu. Jika kau mati, aku tidak akan bisa bertahan tanpamu. Tapi jika aku yang mati, aku ingin kau ikut bersamaku”

“kau memang racun”

“itu lebih baik daripada kau harus terus berlutut dan menangis di pemakaman ku”

“kau berhak berpikir serius seperti itu"

***


*2 kalimat Xiaomi terakhir, duh.. puyeng haha xDD

4 comments:

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  2. Nice translation ^~^ aku juga ngetrans INI novel di wattp*d ^~^ *kibarinBenderaYanMi

    ReplyDelete
    Replies
    1. ah iya, ini translator yang di wattp*d ya~ xD aku suka terjemahannya Reii loh, terima kasih sudah berkunjung ke sini ^w^ *kibar bendera tulisannya "YanMi forever"* xD

      Delete
  3. Novel nya cuma ngebahas mereka berdua ? Gimana sama maiding dan anziyan ?

    ReplyDelete