Friday, January 24, 2014

Fanfic alice nine: Kimi to Boku -You and I- [chapter 1]



Title: Kimi to Boku -You and I-
Author: Eri Tonooka
Chapter: 1/2
Pairings: ShouXHiroto, ShouXHiroki, ToraXSaga (slight)
Genre: Romance, Slice of Life, Fluff
A/N: Kalau ada sedikit kemiripan plot di ff ini dengan anime Kimi to Boku, maklumilah saja karena saya memang terinspirasi dari anime itu *nyengir kuda*. Oiya, POV disini ada dua karakter, semoga ga bingungin /plak

Kimi to Boku -You and I-
LUCHe. -Kokoro no Koe-
chapter 1



“Hirokiiiiii !!!!!! percepat mandimu, nanti aku telat !” akh,, suara nii-chan memang sangat keras saat seperti ini. Tapi bukan aku namanya kalau tak membuat sedikit saja kejahilan pada nii-chan. Sepuluh menit lagi aku akan keluar nii-chan, siapkanlah amunisi untuk memarahiku nanti.. hahahaha..

“sebentar lagi nii-chan, aku baru saja masuk lho” ucapku sambil terkikik pelan. Aku tak bisa membayangkan ekspresi marah besar nii-chan seperti apa. Karena sulit sekali membuatnya marah besar apapun masalahnya. Mungkin saja kepalanya akan tumbuh dua tanduk dengan wajah yang sudah merah dan telinga mengeluarkan asap. 

“baiklah kalau kau tidak mau keluar, nii-chan tidak akan membelikanmu kue manju lagi”

Gawat, nii-chan mulai mengancamku! Pintu kamar mandipun segera kubuka, dan melihat sosok nii-chan berdiri di sana masih dengan rambut kusutnya serta handuk yang tergantung dilehernya.

“ah iya, nii-chan maaf membuatmu menunggu lama.hehehe,, silakan pakai kamar mandinya..”

Nii-chan sudah sangat hapal kebiasaanku. Yah, walaupun kami saudara kembar dengan ia yang lebih dulu terlahir tiga menit dariku, bukan berarti kami memiliki semua persamaan. Berbeda denganku yang lebih atraktif, nii-chan cenderung pendiam dan kalem. Dari selera makanan pun juga, aku sangat menyukai makanan manis  seperti kue manju favoritku, sedangkan nii-chan lebih suka makanan asin seperti keripik dan salah satunya adalah keripik kentang yang dijual di konbini perempatan jalan sana. Dia terlihat seperti orang tua bila dibandingkan denganku yang lebih modis dan keren ini.

Kami terlahir di keluarga bermarga Ogata dengan nii-chan bernama Hiroto dan aku adiknya bernama Hiroki. Hal mudah yang dapat membedakan kami adalah terletak di warna rambut kami. Aku sengaja mengecatnya dari SMP agar teman-temanku ataupun teman-teman nii-chan tidak kesulitan mengenali. Dari lahir, kami memiliki warna rambut hitam, tapi aku merubahnya menjadi cokelat dan membiarkannya panjang seperti ini, dan karena itulah Okaa-san memarahiku hampir seminggu lamanya. Aku dan nii-chan memang tidak satu kelas semenjak masuk SMA ini, tapi itu bukan berarti kami tidak berangkat dan pulang bersama. Jika nii-chan pulang lebih dulu, ia akan menungguku, begitu pun sebaliknya.

Ishigaru Gakuen merupakan sekolah kami, dan sekarang aku berada di kelas 2.4 dan nii-chan di kelas 2.1. Jujur saja, sebenarnya aku sudah akan ditempatkan di kelas yang sama dengan nii-chan, tapi karena aku yang terlalu nakal dan lebih sering bermain game, maka jadilah aku berada di kelas ini. Dan tentu saja aku tak menyesalinya karena aku memiliki teman baik di sini. Dia cowok tinggi kurus yang wajahnya seperti perempuan, dan terlihat cukup manis jika kau bertemu dengannya.

Akh, kenapa aku harus menjelaskan Saga padamu? Lihatlah saja nanti saat tiba di sekolah.

Aku sudah selesai memakai seragam ini dan akan bergegas ke meja makan, sedangkan nii-chan baru saja keluar kamar mandi. Kasihan sekali kakak kembarku ini, selalu saja bisa kukerjai.

“Ohayou !” sapaku pada Okaa-san yang sedang menyiapkan sarapan di meja makan.
“Ohayou Hiroki. Mana kakakmu?” tanya Okaasan sedikit menoleh ke arahku.
“masih bersiap-siap. Sebentar lagi juga turun” jawabku santai sambil menggigit roti tawar dengan selai coklat di tengahnya.

“memangnya karena siapa aku telat mandi, Hiroki?” yak, nii-chan ternyata sudah berada di belakangku. “..gomen ne nii-chan. Janji deh gak akan gitu lagi” bujukku.
“iya kumaafkan. Oh ya, Otou-san sudah berangkat kerja?” tanya nii-chan sembari duduk dan mulai menyantap roti panggang sarapannya.

“setengah jam yang lalu ayahmu sudah berangkat. Hari ini dia mendapat jabatan cukup tinggi di kantor, jadi ia tak ingin membuat kesan buruk terhadap bosnya” tutur Okaa-san.

“oh begitu..” aku hanya mengangguk sambil menghabiskan roti panggang ini. “nii-chan, hari ini aku ada jam tambahan sampai sore. Nii-chan pulang duluan saja”. Kulihat nii-chan tak merespon ucapanku, ia lebih fokus pada makannanya. Menyebalkan. “nii-chan, kau dengar tidak?”

“aku dengar Hiroki. Tapi ingat, setelah selesai langsung pulang” nii-chan seperti orang tua saja, dan Okaa-san hanya tertawa kecil melihatnya.

“aku mengerti. Okaa-san, aku sudah selesai. Nii-chan ayo berangkat!” aku pun bergegas dari kursi dan keluar, sementara nii-chan mengikutiku dari belakang.

“kami berangkat Okaa-san !!”

***

Aku dan nii-chan akhirnya tiba di sekolah tanpa terlambat seperti yang nii-chan cemaskan. Kami pun berpisah di koridor kelas menuju kelas masing-masing.

“Hiroki ! Ohayou~” aku kenal suara ini. Suara yang selalu menyapaku saat aku memasuki kelas.

“yo!” jawabku sekenanya dengan sedikit mengangkat tangan ke arahnya.

“hei hei hei.. kenapa tidak semangat? Ada masalah?” cowok tinggi bernama Saga yang sekaligus menjabat sebagai teman baikku ini seperti polisi saja. Menginterogasiku dengan berbagai macam pertanyaan.

“tidak. aku hanya malas menghabiskan waktuku dengan jam tambahan nanti” Saga memanyunkan bibirnya dan mengangguk kecil. Sepertinya dia paham apa yang kurasakan sekarang. “..padahal aku akan menamatkan game Dragon Quest versi terbaru sepulang nanti. Akh.. menyebalkan!” umpatku sambil melempar tas ke atas meja.

“daripada memikirkan itu, aku punya sesuatu untukmu” Saga kemudian pergi ke arah mejanya dan mengambil sesuatu dari dalam tasnya. “ini, makanlah. Semalam adikku membuat ini untuk pacarnya, tapi karena terlalu banyak ia memberikannya padaku” Saga menyerahkan padaku sebuah kotak yang berisi bola-bola coklat yang kelihatannya enak.

“coklat? Ah, benar! Hari ini valentine!” aku langsung teringat kalau hari ini tanggal 14 Februari. Tapi sayang, aku belum punya pacar sama sekali sejak dua tahun terakhir. Untuk Saga, tentu saja dia punya. Seorang laki-laki lah yang berhasil memikat hati Saga, bukan seorang perempuan. Memang kedengarannya aneh, sangat aneh tapi tidak masalah karena Saga selalu aman-aman saja berpacaran dengan laki-laki itu.

“cepatlah cari pacar Hiroki, masa mudamu di SMA sangatlah berharga. Perempuan dan laki-laki tidak masalah..”
“apa kau bilang? Seenaknya saja tidak mempermasalahkan gender? Aku masih normal tau!” omelku di depannya, dan Saga cuma cengengesan tidak jelas.

“cari pacar tidak segampang yang kau kira Saga-kun. Sama sepertimu yang memilih-milih pacar sebelum akhirnya kau jatuh cinta pada Tora-san” ungkapku sedikit pasrah dengan keadaan. Aku masih sakit saat pacarku yang sebelumnya memutuskanku tiba-tiba. Masalahnya hanya sepele, dia bilang aku lebih mencintai game daripada dia. Ish, dianya saja yang tak tau dunia lelaki.

“hmm..entah mengapa aku rasa, sebentar lagi kau akan jatuh cinta dengan seseorang. Aku juga tak bisa memastikan sih.” ucap Saga yang terdengar seperti peramal jaman dulu yang ketepatannya seratus persen akurat. Tiba-tiba bulu kudukku berdiri saat ia berbicara begitu.

Suara riuh di kelas pun mendadak berhenti saat kulihat sensei berkepala botak itu memasuki kelas. Pelajaran membosankan pun dimulai, Hiroki !

***

Huftt... pelajaran hari ini cukup melelahkan. Kasihan Hiroki, pasti ia sangat kebosanan dengan pelajaran tambahannya. Aku harap ia tidak kabur lewat pintu rahasia di belakang gudang.

Drrrt...drrrtt...drrt...

Ponselku bergetar, seseorang menelponku. Tahu saja aku baru selesai sekolah. Kulihat nama kontak yang tertera di layar.

Shou.

“moshi moshi~” sapaku.
“moshi moshi, Hiroto”
“doushite Shou-kun?”
“kamu sudah pulang sekolah?”
“iya, baru saja”
“hmm, kalau gak keberatan setelah ini kita ketemuan di kafe biasa. Bagaimana?”
“etto. Aku minta izin Okaa-san dulu”
“ah oke! Aku tunggu di sana. bye”

Sepertinya aku akan pulang terlambat hari ini. Bahkan mungkin saja Hiroki akan pulang lebih dulu. Kutelepon Okaa-san di rumah dan akhirnya izin pun kudapatkan. Segera ku pergi ke kafe yang Shou maksud.

Shou, cowok tinggi yang selalu menebar senyum itu adalah teman ku saat aku duduk di Sekolah Dasar. Kami bertemu secara tidak sengaja saat aku sedang sendirian di konbini. Aku yang saat itu akan membeli keripik kentang favoritku tiba-tiba mendengar samar suara tangisan anak kecil dari balik rak penjualan kaleng minuman. Karena penasaran, aku pun pergi menengoknya, dan ternyata ada seorang anak kecil seusiaku sedang meringkuk dengan badan yang gemetaran. Walaupun agak takut, aku tetap menghampirinya.

Aku memanggilnya pelan dan anak itu mendongakkan kepalanya melihatku. Anak yang malang pikirku. Aku kembali mengajaknya berbicara dan ternyata penyebab ia menangis sendirian di sana adalah ia tertinggal Ibunya dan tersesat hingga sampai ke sini.

Kami melaporkannya ke pos polisi dan membuahkan hasil dengan menunggu sekitar dua jam. Shou terlihat senang sekali dan kami pun berkenalan. Aku baru tau juga ternyata Shou bukan anak yang tinggal di sekitar sini. Ia ke Tokyo untuk liburan musim panas dan hari ini ia dan keluarganya akan pulang ke Kanagawa. Setelah itu kami tak pernah bertemu hingga pada akhirnya kami bertemu lagi di tahun pertama SMA. Walaupun kami berbeda sekolah, tapi kami masih saling berhubungan lewat telepon seperti tadi dan sesekali kami pergi bersama. Shou hanya tau kalau aku mempunyai adik, tapi ia tak tau kalau adikku itu saudara kembarku.

Sebuah kafe bernuansa vintage dengan alunan musik klasik inilah tempat favorit yang sering aku dan Shou gunakan sebagai tempat menghabiskan waktu senggang. Kulihat ke dalam dan kutemukan sesosok laki-laki berkacamata coklat tengah duduk di sana. Shou sedang asyik menikmati minumannya.

“maaf membuatmu menunggu lama” aku langsung duduk di seberang kursi yang Shou duduki dan meletakkan tasku di bawah.
 “gak apa-apa kok. Kamu sudah makan?”
Aku mengangguk. “mau pesan kopi?” tawarnya.
“smoothie saja. Aku sedang tidak ingin tidur larut malam, kantung mataku akan menebal lagi” yah, aku sudah mulai membiasakan untuk tidak minum kopi lagi.
“hahaha,, walaupun matamu begitu kau tetap lucu” ucapnya dengan kekehan khasnya seperti biasa.

Strawberry smoothie pun dipesan, hanya menunggu saja minuman itu akan datang.

“sekarang Shou-kun mau bicara apa?”
“hmm, aku rasa ini akan sulit kau jawab. Tapi aku harus memberitahumu hal ini” dari apa yang dibicarakan, ia sangat serius. Semoga bukan masalah yang rumit.

“untuk itu, terimalah ini”
Shou merogoh sesuatu  dari kantung jaketnya. Mengeluarkan sebuah kotak kecil berlapis kertas emas yang tak pernah kulihat sebelumnya. Shou menyodorkannya ke arahku.

“bukalah ini di rumah, dan kamu bisa menjawabnya besok.” Ucapnya.

“kenapa harus besok?” tanyaku karena memang aku sungguh penasaran dengan ini.
“karena ini pertanyaan yang sulit. Besok kita akan bertemu lagi di sini.”

Bertepatan dengan itu, segelas strawberry smoothie pesananku sudah datang. Entah mengapa perasaanku jadi berdebar-debar seperti ini. Apa mungkin karena gelagat Shou yang berbeda hari ini? ah entahlah..

***

Apa yang sebenarnya ada di dalam kotak ini? Melihat ekspresi Shou tadi siang, aku tak  bisa menebaknya. Aku sangat lelah hari ini, seharusnya aku bisa pulang ke rumah pukul tiga tadi. Sampai di rumah aku akan tidur...

“tadaiima..”

Sepi, tidak ada orang. Okaa-san mungkin sudah tidur, Otou-san akan pulang larut. Hiroki? Kemana anak itu?

Kunaiki tangga menuju kamar dan membuka pintunya yang tak terkunci seperti biasa. Kulihat hiroki berbaring santai di futonnya di atas sambil bermain ponsel. Ah, anak ini sulit sekali untuk belajar.

“Hiroki?”

“hmm.. okaeri nii-chan. Dari mana saja?” tanyanya tanpa melihat ke arahku.

“dari bertemu teman. Kamu tidak kabur ‘kan saat pelajaran tambahan?” aku melenggang ke arah lemari pakaian dan mengganti seragam ini dengan kaos beserta celana santaiku.

“tidak lah nii-chan. Oh ya, Saga memberiku coklat. Nii-chan mau?”. Coklat? Di hari valentine ini Saga memberinya coklat? Lucu sekali dia. “itu ada di atas meja, makanlah. Aku sudah kenyang” tambahnya.

Tergeletak di atas meja belajar sebuah kotak yang biasa ditemui di toko-toko makanan dengan isi beberapa potong coklat yang tersisa. Aku pun mencicipinya.

“enak. Saga membuatnya untukmu?”

“tentu saja bukan! Adiknya yang membuat ini, karena terlalu banyak jadi diberikan padaku” jelasnya. Kupikir Saga yang membuanya, tak bisa kubayangkan.

Merasa gerah, aku pergi ke kamar mandi dan membersihkan badan setelah seharian ini. Menyegarkan saat air dingin mengucur dari shower. Setelah selesai dan keluar aku pun beranjak ke futon ku yang berada di lantai bawah tempat tidur tingkat kami.

“aku mau tidur. Jangan lupa matikan lampunya”

Sejujurnya aku belum akan tidur. Aku menutupi diriku sepenuhnya dengan selimut. Di dalam selimut, aku masih bisa melihat cahaya samar-samar dari lampu kamar. Segera kubuka kotak pemberian Shou tadi. Ah, aku sengaja tak memberi tau Hiroki soal ini.

Apa yang kulihat di dalam kotak sama sekali tak terbesit di pikiranku. Sebuah cincin perak dan secarik kertas berada di sisinya. Kertas itu sungguh membuatku bingung, yang bertuliskan:

‘Happy V-Day, aku mencintaimu Hiroto.
Pakailah ini jika kau mencintaiku’

Perasaan apa ini? Jantungku berdegup lebih kencang. Perasaan senang kah? Shou menyatakan perasaannya padaku? Sangat romantis..

“nii-chan? Kenapa belum tidur?”

Akh Hiroki! Nyaris saja ketahuan, semoga ia tak melihat kotak ini. “tidak apa-apa Hiroki. Oyasumi..”
Aku harap besok semua akan baik-baik saja.

***

“oy Saga-kun, jam kedua aku akan kabur. Game Black Ship versi terbaru sudah keluar !” ucapku pada Saga yang tengah mengerjakan tugas di laptop.

“maaf aku tak bisa menemanimu. Banyak hal yang harus kuselesaikan”
 
“terserah kau saja. Tapi tenang, setelah selesai aku akan kembali kok” janjiku. Yah, sebenarnya jika permainannya lebih menantang, aku tak akan kembali.

“dewasalah sedikit Hiroki. Sebentar lagi kita kelas tiga. Kau tak mau nilaimu jelek, kan?” Saga kembali menyeramahiku. Bagaikan melihat refleksi nii-chan di tubuh Saga.
“urusan nilai gampang. Kan aku punya nii-chan. Ia akan senang hati mengajariku” balasku dengan menjulurkan lidah padanya.

“baiklah kau menang. Aku sangat sibuk sekarang, jangan mengganggu”
“dasar tuan sok sibuk.. wweee” aku pun pergi keluar kelas sekedar melihat situasi pintu rahasia yang akan kugunakan untuk kabur nanti.

Gudang belakang yang jarang sekali tersentuh manusia, mungkin yang melewati pintu ini hanya anjing dan kucing yang berkeliaran. Palang pintu yang sedikit terbuka itu pun kubuka sepenuhnya. Agar proses kaburku berjalan dengan cepat. Dan sepertinya kabur sekarang tidak masalah. Ah, benar juga! Kalau sekarang pasti waktuku untuk bermain juga akan bertambah! Hahahaha...

Segera aku kembali ke kelas dan mengambil tas. “yo, aku pergi Saga-kun!” berlari secepat mungkin agar tidak ketahuan.

“oy Hiroki!!!”

Aku berhasil kabur hari ini,, yeah!!!!

Hanya perlu berjalan dua ratus meter ke seberang jalan dan sampailah di game center. Sembari menunggu lampu merah untuk pengendara, tak ada salahnya membaca komik Dragon Ball ini. Yah, kau memang gamer dan pecinta manga Hiroki !

Tapi tunggu dulu, apa ini? Selembar kertas kecil terselip di antara lembaran komik? Milik siapa?.
Saat hendak kubaca, tiba-tiba angin berhembus cukup kencang dan menerbangkan kertas itu ke tengah jalan. Aku pun berusaha mengambilnya dan berlari ke seberang jalan.

Dan aku baru menyadari lampu lalu lintas masih berwarna hijau. Tubuhku tak bisa bergerak, aku tinggal menunggu mobil itu menghantamku.

Hidupmu tamat sekarang Hiroki..!

Maafkan aku Okaa-san, Otou-san, nii-chan...dan juga Saga-kun, maafkan atas semua kesalahanku selama ini...

To Be Continue..
***

9 comments:

  1. Kok mamih pertama kali baca judulnya malah inget lagu ekebi hahahaha *dasar woti*
    ah mamih pernah nonton Kimi to boku, cuman beberapa episode *dikasih liat temen* dan ga tamat nontonnya jadi ga tau XD *plak*
    tapi inget ada si kembar sih haha

    Hiroki si bandel XDD mamih lebih suka si bandel daripada si pendiem ihiiy <3
    Shou romantis banget astogay agdhfkfa jangan-jangan itu cincin yg harganya dua juta itu ya? Yg shooting star ring itu yah?! *plakk* ngga ding hahahha

    yang jelas ini pendek bangeeet nak, belum ke konfliknya yah, jadi ga bisa komen banyak -__-

    ReplyDelete
    Replies
    1. ngerjainnya ngebut mih..uhukk. Nonton Kimi to Boku seru mih, semua genrenya dapet xD. si kembar pun tak jadiin yaoi itu *sarap*

      Sebenernya itu pengen kutuker karakternya, yang pendiam si Hiroki. tapi ga tau kenapa pengen aja jaga image nya mpon yang baik2 #eeakk XXD
      Boleh dah di imajinasikan itu cincin yang dua jutaan *lebih mendramatisir*

      Konfliknya di chapter 2, bakalan ada angst nya juga disitu. pokoknya Hiroki tak bikin nangis :3 kita lihat saja nanti *ngomong ala sinetron*

      Delete
  2. Pantesan! XDD ahahah boleh-boleh, kembar itu emang yaoi-able(?) lol
    ini juga boleh HirokixHiroto #eh

    padahal mpon bandel kan kecee, anak muda banget 8D sayangnya muka dia itu terlalu inosen buat dibikin bandel ya? Padahal siapa tau sebenernya ......

    hapah?! Hiroki nangis?! Angst?! Ngaaa, jangan bikin seperti yang mamih pikirkan(?)!! Ini udah nebak-nebak gimana chapter dua nya, nggaaa nggaaa boleeeeh *apaan coba*


    mamih pengen cincin itu, mahal hiks TTwTT

    ReplyDelete
    Replies
    1. jiahh.. HirokiXHiroto, yang jadi seme malah adeknya xD

      Mpon pan aslinya lebih ganas (?) dari yang kita tau mih. Lagaknya aja yang imut2 kayak bocah begitu, padahal.. :D

      Kayaknya sama yang mamih pikirin :3. Dari pikunya pan keliatan bakalan ada scene rebutan Shou wkwkwk.. Tinggal nyari ending yang pas aja nyahahaha xD

      muahaaal sangat mih.. nabung setahun baru dapat TwT

      Delete
    2. Yang bad boy itu di atas, yang pendiem mah di bawah aja hakakakakakak #plakplok emang udah ditakdirkan Pon itu jadi uke, sedih yah :'v
      TAPI SEME BUAT KITA-KITA WOHAHAHA #MENGGILA

      anoooo sepertinya ga seperti yang mamih pikirkan #untunglah pokonya cepet lanjutin aja deh Eri sayooong!!!

      Delete
  3. Ini masih lum ada lanjutanny yah ai_san?? :3

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ettooo.. sbnernya ada cuman masih berbentuk doc dan belom bener" selesai xD betewe panggil Eri aja yak /maksa/ fufufu

      Delete
    2. Sudah? Lo gt saatny utk memosting dungs :D ohya, salam kenal eri. Saia seorg pengelana cinta shoupon didunia maya, terdampar disini dan tentu saja sbg reader yng baik utk meninggalkan jejak ^^)v

      Delete
  4. Sudah separo jadi lol XP ah sou sou, salam kenal juga Dori :3 makasih udah mampir, ninggalin jejak juga *terharu* X////D

    ReplyDelete