Thursday, January 16, 2014

Fanfic alice nine: On My Own


Title: On My Own
Author: Hikari Ogata a.k.a Eri Tonooka
Chapter: 1/1 OneShot
Pairings: ShouXHiroto
Genre: Drama, YAOI, Tragic, Angst

A/N: ini tulisan lama, cuma ditambahin beberapa skenario. Saya lagi galau bikinnya, makanya jadinya gini. Silakan yang mau hujat saya atas hasil ff ini, saya terima *pasrah*
Listening to: Linked Horizon – Jiyuu no Tsubasa (OP2 SnK)



On My Own
SuG - Misora
 

Sunyi.

Tidak ada yang berani mengeluarkan suaranya. Termasuk aku. Di sini hanya ada kami berdua di sebuah taman kota yang cukup sepi di jam sibuk seperti ini. Saling menunggu salah satu di antara kami berbicara. Sungguh, ini pertemuan pertama kami semenjak dia keluar dari rumah sakit pasca kecelakaan mobil yang menimpanya dua bulan lalu. Aku yakin ia pasti sangat kecewa bahkan marah karena selama di rumah sakit aku tak pernah menjenguknya. Sekalipun ia terbaring di rumah sakit dalam keadaan koma.

Jahatkah aku?

Apa aku sudah tak lagi mencintainya?

Shou, kau lah yang telah membuatnya seperti ini! Karena kau lah ia menjadi trauma seperti ini!

Aku terus merutuki diriku yang terlewat bodoh ini.

“Shou-kun—”

Kulihat ia yang bersuara dengan sedikit getaran di dalamnya. Jauh berbeda dari kepribadiannya yang ceria dan cenderung aktif. Kecelakaan itu membuatnya menjadi pribadi tertutup dan traumatis.

“bagaimana kabarmu?” ucapnya melihat langsung ke mataku. Pancaran matanya sangat menyedihkan. Entah mengapa kalimat yang ingin kuucapkan tak mau keluar. Sulit rasanya menjawab ‘aku-sangat-bahagia-sekarang’ di saat ia seperti ini.

Tak berapa lama ia kembali bersuara “aku minta maaf,, karena aku tak punya lagi memori tentangmu..”
“apa maksudmu, Hiroto?” spontan ku bertanya.

“ada yang salah dengan otakku. Tora hanya bilang kalau kau pacarku. Apa itu benar?”

Mataku menjadi sayu, tak sampai hati melihat ekspresi wajahnya. Ini semua salahku.

Tora tak pernah memberitahukan keadaan Hiroto padaku! tsk!

“saat aku berusaha mengingatnya, kepalaku sangat sakit” imbuhnya lagi. Aku tau Hiroto, jangan salahkan dirimu, karena akulah..karena aku yang ada di sini lah penyebabnya.

“Hiroto, apa tak ada sedikit sisa memori tentangku? Apapun itu?” tanyaku berbicara sewajar mungkin.

Suasana akembali hening. Ia menatap lurus ke arah depan dan berpikir cukup lama. Ia pun membuka suara..

“maaf.. aku—”
 “ya, aku mengerti. Jangan paksakan dirimu mengingatku. Seharusnya aku lah yang meminta maaf” ucapku sarkatis “..maaf karena tak menjengukmu selama kau sakit, dan maaf untuk hari itu”


“Hiroto, sudah kubilang jangan mengangkat telepon sambil mengendaari mobil. Berbahaya.” Omel Shou pada kekasihnya yang tampak masih seperti anak-anak itu. Namun sang kekasih hanya tersenyum aneh seperti merasa tidak bersalah.

“ayolah Shou-kun, buktinya sekarang aku masih hidup kan?” ucap Hiroto santai, merasa omelan Shou tak akan mempan padanya.

“tapi aku khawatir. Tolong jangan lakukan seperti ini lagi!”

“aa wakatta wakatta.. “ seulas senyum tersungging di bibir Shou saat mendengar ucapan Hiroto. Tidak heran jika Shou khawatir, karena kekasihnya itu masih dalam proses terbiasa dalam mengendarai mobil. Ya, Hiroto baru saja memperoleh SIM dan itu artinya Shou lah yang akan mengawasi Hiroto.


Christmas eve, Hiroto sengaja berjalan-jalan keluar dengan mobilnya. Sekedar menikmati indahnya malam natal di kota yang tak pernah sepi ini, dan membeli pernak-pernik pohon natal di apartemennya. Ia semakin senang saat Shou akan merayakan malam natal bersama di apartemen Hiroto. Sebuah makan malam yang berbeda mungkin cukup untuk mengisi acara malam natal mereka, begitu pikir Hiroto.

Sepasang mata coklatnya pun dari jauh menangkap sebuah pohon natal dengan hiasan yang menarik terletak di barisan depan barang yang dijual di toko. Ia pun berniat ke sana, namun handphone nya berdering nyaring dan membuatnya menengok siapa gerangan yang memanggilnya.

Sebuah panggilan dari Shou.

Hiroto pun teringat pesan Shou, dan ia  mencoba tak mengangkat panggilan Shou.

Panggilan pertama berhenti, Shou pun kembali menelepon. Hiroto tak bisa membiarkan Shou menunggu lama, ia berpikir pasti Shou sedang membutuhkannya saat ini.

Dan panggilan itu pun terangkat.

“moshi-mosh—”               

Namun saat Hiroto melihat layar handphone itulah, ia tak mengetahui datangnya sebuah mobil dari arah yang berlawanan menuju ke arahnya. Tabrakan itu pun tak terhindarkan. Spontan kepala Hiroto menubruk bagian stir mobil dan kaca depan yang pecah itu turut menghantamnya. Darah pun mengucur dari ujung kepala dan merembes hingga pipinya.

Perlahan ponsel yang ia genggam terjatuh dan memperdengarkan suara kebingungan Shou dari seberang sambungan telepon.

Dan tak lama kemudian, sebuah sirene ambulan berbunyi nyaring mengantarkan Hiroto ke rumah sakit terdekat.


“aku tidak tau apa yang membuatku seperti ini, tapi aku merasa kau juga tak perlu meminta maaf,, Shou-kun..”

“Hiroto, aku hanya ingin bilang bahwa aku—” akh, sulit sekali mengatakannya!!

“bahwa aku—” “..aku masih mencintaimu”

Ya, aku sudah mengatakannya. Tak ada lagi rasa ketakutan di benakku lagi. Aku harap Hiroto mengerti.

“apa yang diucapkan Tora ternyata memang benar. Kau mencintaiku.. tapi, dengan keadaanku ini aku tak bisa..”

“kita bisa mulai dari awal. Mungkin saja ingatanmu kembali seiring berjalannya waktu” ucapku bersemangat “ayolah Hiroto, aku akan membantumu..” kugenggam kedua tangannya erat dan menatap mata indahnya lebih dalam. Sungguh aku merindukan saat-saat seperti ini.

“tapi maaf Shou-kun. Aku akan menjadi beban bagimu jika aku mengiyakan permintaanmu. Maaf..”

Aku tak bisa berbuat apapun lagi saat Hiroto bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkanku sendiri.

Hiroto, maafkan aku ..

Owari


n.b: jadi pengen bikin sekuelnya :3

4 comments:

  1. Ini apaan nanggung bener nak (=w=) minta sequel nya kudu pokonya mah!!
    Ga bisa komen banyak XDD
    Shou dudul banget nyuruh jangan nelpon sambil nyetir tau nya nelpon kaga sabaran *getok shou*
    pengakuan, sebenernya mamih juga ada fanfic yg Hiroto koma juga, dari tahun 2011 kaga jadi-jadi, toyoooong

    ReplyDelete
    Replies
    1. ah mamih nih,, namanya juga ff ala kadarnya. daripada kelamaan tekubur di folder, yaudah diposting aja :v
      Sekuelnya ga tau kapan bikinnya *capek ngetik* /ditabok

      Nah tuh ada ff Shopon juga, nyehehehe..xD *evil smirk*

      Delete
    2. Ah iya sih mending di post yah daripada terkubur di folder bisa-bisa nanti kehapus XDD
      ah kamu mah gitu (T3T)
      iya Shoupon juga haha bingung soalnya bakal kayak sinetron, ga oneshoot soalnya *headbang*

      Delete
    3. saya juga manusia mih, bikin ff gak semudah kayak makan kacang xD apalgi menyangkut Shopon XXD

      FFnya berchapter lagi, kalo ga selesai kan bisa imajinasi sendiri /dihajar

      Delete