Tuesday, November 17, 2015

[BL NOVEL] I want to be your man (Indo trans.) chapter 55


Title: I want to be your man
Author: Angelina
Chapter: 55/121
Genre: Boys Love
Original Novel:
http://www.blnovel.com/10/10587/
Language: Bahasa Indonesia
N.B: Hanya menerjemahkan novel karangan Angelina dari Mandarin ke Indonesia dengan beberapa improvisasi. Saya tidak mengambil keuntungan apapun atas terjemahan ini. Kesalahan kata dalam penerjemahan mohon dimaklumi, karena masih belajar. Update akan ASAP.. Terima kasih ^^.
Didedikasikan kepada seluruh fans Yan Yan x Su Xiaomi (Dong Yufeng x Ma Yao) Indonesia.


Chapter 55: Rumah Nenek, Tempat Kisah Cinta yang Indah

Xiaomi pun pulang, sementara di rumahnya menyiapkan makan malam, Xiaomi memasang wajah muram. Melihat wajah anaknya yang seperti itu, Ibu Xiaomi bertanya: “Xiaomi, ada apa denganmu?”

“Ma, ada sesuatu yang belum aku katakan padamu tentang Yan Yan yang sebenarnya. Walaupun rumahnya mewah  dan uangnya berlimpah, ia tidak mendapat kehangatan dari keluarganya seperti keluarga kita. Ayahnya membenci Ibunya yang membiarkan Yan Yan kabur dari rumah bersama pacarnya. Sejak saat itu ayahnya mengusir Yan Yan. Meski Yan Yan tidak memberitahu betapa sedihnya ia, tapi seringkali aku melihatnya menghapus air matanya dan berpura-pura tegar. Sekarang dia tinggal di rumah sendiri sudah lebih dari setahun. Aku ingin dia menemaniku ke rumah nenek, akan kejam bila aku membiarkannya sedih terus.” Xiaomi berbicara dengan nada yang semakin sedih di akhir.

Ibu Xiaomi melihat ekspresi kesedihan anaknya: “kasihan sekali Yan Yan, bagaimana bisa kau tidak bilang sebelumnya. Ibu juga ingin ia datang ke rumah tahun baru ini”

Ayah Xiaomi juga  melanjutkan: “ajaklah dia kalau dia mau pergi ke rumah nenek. Xiaomi, kau harus bersikap baik pada orang lain”

Xiaomi menepuk-nepuk bahu ayahnya, “jangan khawatir, aku mengerti kok”

Tapi Xiaomi memikirkan sesuatu hal yang membuatnya merasa sangat pintar, jika dia menelepon Yan Yan, pasti ia tak akan mau pergi. Jadi Xiaomi meminta Ibunya lah yang menelepon Yan Yan. “Ma, kau tau kan, Yan Yan itu jika aku memintanya pergi, pasti ia berpikir aku merasa bersalah padanya, jadi.. Mama saja ya yang menelepon” nada bicara Xiaomi berubah dewasa.

“Ini sesuatu yang bagus untukku”

Ini pertama kalinya Yan Yan merasa ada hawa dingin muncul tiba-tiba. Tiba-tiba ponsel Yan Yan berdering, ia melihat telepon rumah Xiaomi di sana.

“Halo?”

“Yan Yan ah, aku Ibu Xiaomi. Xiaomi akan pulang ke rumah neneknya besok, tapi aku tidak percaya Xiaomi bisa pulang kembali. Jika tidak keberatan, mau kah kau menemani Xiaomi menemui neneknya di desa?”

Yan Yan bukan orang yang bodoh, yang dengan mudah membiarkan Xiaomi pergi: “tidak, bibi. Aku baik-baik saja”

“Baguslah, maaf merepotkan. Dan juga, jangan bersedih ya” sambungan pun terputus.
Yan Yan menyipitkan matanya heran, ‘jangan bersedih’?

Keesokan harinya, Yan Yan sudah tiba di depan pintu rumah Xiaomi. Xiaomi membuka pintu dan terkejut melihat Yan Yan hanya beberapa meter di depannya, ia pun melompat ke arah Yan Yan. “Yan~~~” ucapnya manja.

“Apa yang kau katakan pada orang tuamu?” Tanya Yan Yan bingung, jelas membuat Xiaomi kikuk dan mengganti topik pembicaraan: “ah, ha ha, kau tidak membawa barang-barang? Kita harus cepat pergi, mobilnya juga”

Xiaomi berlari ke kamar, tapi melihat Yan Yan tidak mengikutinya, Xiaomi berpikir bahwa Yan Yan pasti akan menghukumnya nanti. Tapi untungnya sebelum Yan Yan menanyainya lebih lanjut, Xiaomi pergi menuju ke arah pintu. Yan Yan menyimpulkan, dari barang yang dimasukkan Xiaomi ke dalam koper, ia sangat bersemangat sekali. “Yan~ ayo pergi.”

Duduk di kursi mobil, Xiaomi terus berandai-andai. Nenek adalah orang desa yang tidak seperti orang kebanyakan, Xiaomi dan Yan Yan bisa berjalan mengelilingi halaman sambil bergandengan tangan, memetik bunga dan Yan Yan membuatkan mahkota bunga untuknya. Ditambah dengan penglihatan kakek neneknya yang kurang baik, pendengarannya pun juga.  Jadi mereka tidak akan mudah menemukan Xiaomi dan Yan Yan saat berduaan. Xiaomi pun berpikir bahwa rumah nenek adalah tempat romantis yang paling indah.

Yan Yan terlihat sedang duduk di samping Xiaomi dengan kening yang berkerut. Gila pikirnya, Xiaomi berbicara dengan MP3 padahal terlihat sedang membaca buku.

Sepanjang perjalanan Xiaomi terlihat bersemangat sekali, ia bahkan melompat kegirangan seperti monyet. Yan yan kemudian duduk dan memakai seatbelt, mereka pun melanjutkan perjalanan. Akhirnya setelah satu jam duduk di mobil, Xiaomi keluar dan berteriak “Nenek, aku datang”

Melihat ada anjing yang terus menggonggong tepat dihadapan Yan Yan dan Xiaomi sambil menggerakkan ekor dan menjulurkan lidah, Xiaomi meneriaki anjing itu di depan Yan Yan. “kau tidak boleh menyentuh Yan Yan, pikirkan, eh, kau tidak bisa berpikir, kau si anjing pemakan kotoran masih hidup saja, bahkan sampai presiden berganti pun kau masih hidup.”

Kemudian Nenek Xiaomi datang. “Xiaomi, kau datang, ah.. inikah temanmu? Ibumu sudah bercerita padaku”

Yan Yan lalu mengubah posisinya menjadi di depan Xiaomi. “Jangan khawatir, Yan. Aku tak akan membiarkan kotoran anjing ini mengenai tubuhmu. Nek, kenapa si hitam masih hidup?”

“Si Hitam mati karena prematur, ini anaknya”

Xiaomi terlihat sangat lega, tapi masih waspada pada tatapan anjing hitam kecil ini, sama seperti induknya yang suka menjilat kotoran. Mungkin keturunan mereka ditakdirkan untuk menjilat kotoran. Yan Yan bersikap ramah pada nenek Xiaomi: “Nenek masih nampak sehat. Bagaimana dengan kakek?”

“Dia, ah, Kakek tadi pergi bersama temannya bermain kartu.”

“Ah, aku minta maaf jika mengganggu waktumu”

“Dengar nak, kau sangat perhatian daripada Xiaomi”

Halusinasi saja, halusinasi saja itu, berdiri di depan pria ini ah, orang-orang cuma melihat sedikit sisi baik Yan Yan, bahkan neneknya sendiri terus tersenyum pada Yan Yan, dunia sudah terlalu gila. Su Xiaomi lama berpikir, menatap curiga Yan Yan dari belakang sampai neneknya masuk ke dalam rumah. Rumah nenek Xiaomi punya halaman, semuanya ada empat bungalo, yang ditengah merupakan tempat pemujaan roh leluhur.  Kakek neneknya tinggal jauh dari ruangan itu, terdapat juga sebuah dapur di sana.

“Mendengar kau akan datang, nenek sudah menyiapkan dua kamar untuk kalian”
Ucapan neneknya membuat Xiaomi protes. “apa? Dua?”

“Xiaomi, kau tinggal di sini, Yan Yan di kamar sana.” Jari nenek Xiaomi menunjuk salah satu kamar. 
“Nenek antar untuk melihatnya”.

Bagaimana bisa? Dia dan Yan Yan tidak sekamar berdua, Nek.. kenapa jadi ada banyak kamar di sini? Salah perhitungan!

Nenek Xiaomi mengantar Yan Yan ke kamar, “Yan Yan, baguslah kau tinggal di sini”

“Ya” Yan Yan tersenyum ramah.

“Xiaomi, pergilah ke kamarmu dan kemasi barang. Nenek ambilkan air di baskom untuk mencuci” Sementara nenek pergi, Xiaomi mengangkat kopernya dan menyelinap ke kamarnya. Yan Yan melihat ada yang tidak beres, ternyata ia menemukan Xiaomi yang sedang mengambil palu dari dalam koper. ‘bahkan dia sudah membawa barang ini’ batin Yan Yan. Misinya adalah membuat kasur itu terlihat jelek dengan memukul-mukulkan palu ke kasur.

Yan Yan tidak menghentikan Xiaomi, tapi ia berdiri di depan pintu sambil menyalakan rokok dan nenek Xiaomi pun datang. Yan Yan dengan lembut memanggil Xiaomi. “Xiaomi, nenekmu datang”

Cepat-cepat Xiaomi memasukkan palu ke dalam kopernya, ia bergegas berdiri di samping neneknya. “Nek, kasurnya jelek, bagaimana nanti aku bisa tidur, aku bilang pakai kayu itu tidak bagus”

Nenek Xiaomi yang mendengarnya, masuk ke kamar sambil membawa baskom air dan melihat kasurnya menjadi berantakan. Ia berkata dengan heran “aku tidak bisa menunggu hingga besok pagi”

“Nek, kau ingin aku tidur di mana..ah?”

“pinjam saja kasur yang lain”

Su Xiaomi menjadi panik. “jangan ah, akan bermasalah nanti. Tetapi kalau pindah, aku bisa bersama dengan Yan Yan”

“Aku jadi tidak takut akan meremasmu”

“Tidak masalah, apa yang perlu ditakutkan dari dua pria dewasa yang terlihat normal ini. Yan Yan tidak keberatan, kan?” Xiaomi mengedipkan mata ambigu ke arah Yan Yan.

Xiaomi pun mengemasi barang-barangnya dan membawanya ke kamar, tapi Yan Yan segera menarik tangan Xiaomi dan berbisik padanya “Su Xiaomi, nampaknya kau sudah begitu lapar”.

***



notes: duibuqi~~ maaf kalau kalimatnya agak beda dikit sama versi asli. Saya sudah usahakan yg terbaik dan masih butuh dukungan untuk melanjutkan translate ini asap. xie xie :)

No comments:

Post a Comment