Wednesday, November 25, 2015

[BL NOVEL] I want to be your man (Indo trans.) chapter 56


Title: I want to be your man
Author: Angelina
Chapter: 56/121
Genre: Boys Love, SMUT (for this chap)
Original Novel:
http://www.blnovel.com/10/10587/
Language: Bahasa Indonesia
N.B: Hanya menerjemahkan novel karangan Angelina dari Mandarin ke Indonesia dengan beberapa improvisasi. Penerjemah tidak mengambil keuntungan apapun atas terjemahan ini. Kesalahan kata dalam penerjemahan mohon dimaklumi, karena masih belajar. Update akan ASAP.. Terima kasih ^^.
Didedikasikan kepada seluruh fans Yan Yan x Su Xiaomi (Dong Yufeng x Ma Yao) Indonesia.


Chapter 56: Sedikit Sulit


Malam harinya saat kakek Xiaomi masih bermain kartu, ia tersenyum: “Xiaomi, padahal baru beberapa hari yang lalu kau pergi, kau sudah tumbuh setinggi ini” ucapnya sambil menepuk-nepuk bahu Yan Yan.

Mau tak mau Nenek pun bicara: “ini teman Xiaomi. Lihatlah, Xiaomi ada di belakangnya”

Kakek tidak begitu melihat ada Xiaomi di situ, “ah maaf, kakek tidak melihatmu”

Xiaomi mengomel dalam hati, ‘ini diskriminasi, diskriminasi yang serius!’

“Kakek, halo, nama saya Yan Yan. Kelihatannya Kakek sangat senang memenangkan uang ini”

“banyak yang tidak menang juga, kok. Hanya 20 kali”. Kakek tersenyum lebih lebar

“Hanya 20 kali Kakek sudah merasa senang”, Su Xiaomi terkejut pada kakeknya yang terdengar sombong. Yan Yan kemudian mengeluarkan setumpuk uang dari dompetnya, “Saya tidak membawa hadiah untuk kakek dan nenek. Saya harap kakek dan nenek mau menerimanya”

“uangnya banyak sekali, kami tidak bisa..”

“tidak banyak kok. Maksud saya, jika anda tidak menerimanya, saya akan sungkan tinggal di sini”

Yan Yan mengucapkannya dengan ramah. Kedua orang tua itu pun menerima uang pemberian Yan Yan. Yan Yan yang baik benar-benar membuat Su Xiaomi yang ada di sampingnya menjerit dalam hati, ‘apa-apaan itu? Terlihat seperti uang suap! Ini bukan pernyataan serius, itu hanya sanjungan dari iblis’

Setelah makan malam, Xiaomi pergi merebus air untuk dipakai ia mandi bersama Yan Yan. Xiaomi melihat kabut asap dari air panas yang menguap di jendela, Xiaomi berkata pada Yan Yan: “malam ini begitu dingin, tak ada makanan enak, biarkan aku mandi dulu. Aku tak bisa memikirkannya, ah..aku terkejut ada tempat kecil yang begitu jauh dan terbelakang di dunia ini..pedesaan ah pedesaan..”

“Bukankah kau juga dari desa ini?”

“Jangan menyela pembicaraan orang” ucap Xiaomi kesal. Ia memecah suasana dengan mendesah dan mengibaskan rambutnya. Saat nenek Xiaomi memanggilnya untuk mandi, Xiaomi justru menyuruh Yan Yan untuk segera mandi: “kau pergilah mandi. Cepat kembali dan lanjutkan pembicaraan kita jika aku nanti tidak jadi mandi”

Yan Yan tidak begitu peduli dengan perkataan Xiaomi. Xiaomi yang membawakan pakaiannya telah menggiringnya ke dalam kamar mandi. Setelah setengah jam, Yan Yan kembali. Ia terlihat tenang sambil menyeka tetesan air yang membasahi rambutnya. Su Xiaomi pun bertanya, “apa kau tidak kedinginan?”

“tidak, tapi akan dingin saat kau tak pakai baju. Maka mandilah saat tubuhmu panas.” ucap Yan Yan acuh tak acuh.

Xiaomi hanya menatapYan Yan dengan wajah datar, ia tidak melihat ada yang aneh pada Yan Yan. Akhirnya setelah mengenakan pakaian dan pergi ke kamar meninggalkan Xiaomi, Yan Yan mengomel: “sial, dingin sekali!”. Setelah selesai ia pun segera pergi tidur.

Sementara itu, Xiaomi sedang mencampurkan air panas dan air dingin. Ia mulai dengan memakai sampo, dan mensugesti diri sendiri untuk membuat pikirannya nyaman: “Yan Yan bilang tidak dingin, Yan Yan bilang tidak dingin, Yan Yan bilang tidak dingin”

Sambil menunggu air mandinya siap, Xiaomi mulai menanggalkan pakaiannya. Ia menggigil kedinginan dan terus berbicara sendiri. Saat ia menyiramkan sedikit air ke tubuhnya, seketika juga ada angin yang berhembus mengenainya. Xiaomi pun berteriak kencang kedinginan: “sialan, ini dingin sekali! Kenapa Yan Yan bilang tidak merasa dingin?!” tapi tubuh Xiaomi sudah terlanjur basah, ia harus menelan pil pahit. Bibirnya membiru karena terlalu dingin, ia pun cepat-cepat menyelesaikan mandinya dan bergegas menuju kamar mengambil selimut. Tubuh Yan Yan yang tadi sedingin balok es kini mulai menghangat, namun ia tersentak karena tubuhnya seperti terkena AC. Ia kemudian membuka selimutnya dan menemukan Xiaomi di sana sedang memeluknya: “pergilah, tubuh dinginmu membuatku mati”

“tidak masalah, Yan. Biarkan orang ini berpelukan” Xiaomi makin mengeratkan pelukannya seperti gurita, Yan Yan hampir mati kehabisan napas karenanya. Bahkan Yan Yan ingin pindah pun tak bisa bergerak.

“Yan, lain kali aku lebih dulu yang mandi, saat kau mandi kau tidak merasa dingin. Kau tahu tidak aku sangat kedinginan waktu mandi tadi. Kau selalu saja beruntung.” Xiaomi berkata dengan marah sambil menarik pakaian Yan Yan.

Yan Yan tidak berbicara.

Sekarang yang menjadi masalah adalah tempat tidur mereka, asalkan mereka bergerak dengan wajar dan tidak menimbulkan decitan maka akan baik-baik saja. Tempat tidur ini sangat kuno, hanya beberapa potong kayu yang disambung bersama dan agak keras. Ini pertama kalinya Yan Yan tidur di tempat tidur seperti itu, dan ia sangat tidak nyaman. Ia pun menyalakan rokoknya: “kulihat tempat tidur ini, tubuhku hampir jadi satu”

Su Xiaomi makin menempel erat pada Yan Yan, ia mengiyakan perkataan Yan Yan: “memang begini, tidak ada cara lain, dan kita akan di sini untuk beberapa waktu”

Yan Yan kemudian mematikan rokoknya dan kembali pada Xiaomi: “jadi kau bisa mengurus titik tuan kecil ini?”

Su Xiaomi sangat sensitif dengan kalimat seperti itu. Ia tahu maksud Yan Yan, wajahnya pun jadi merona. Yan Yan menciumi leher Xiaomi, semakin naik dan melumat bibir Xiaomi. Ciuman Yan Yan yang penuh gairah membuat bibir Xiaomi berdarah. Mereka kembali berciuman kali ini saling memainkan lidah. Yan Yan membantu Xiaomi menanggalkan pakaian dan menciuminya lagi. Saat Xiaomi duduk di tubuh Yan Yan, tiba-tiba tempat tidurnya berdecit lagi, Yan Yan cemberut: “kakek nenekmu tidak akan mendengar, kan?”

Xiaomi melanjutkan membuka pakaian Yan Yan: “tidak, pendengaran mereka begitu buruk, mereka tidak akan mendengar sampai sejauh ini”. Setelah melepas pakaian Yan Yan, Xiaomi mulai mencium mata, bibir, dan tubuh Yan Yan yang hangat, lalu perlahan bergerak ke arah bagian bawah tubuh dan menghisap milik Yan Yan. Dengan samar, Xiaomi melihat wajah Yan Yan yang menyeringai sambil menyentuh Xiaomi.

Dengan ukuran milik Yan Yan yang makin membesar di dalam mulut Xiaomi, bahkan Xiaomi sendiri sudah tidak sanggup menahannya. Yan Yan kemudian menarik Xiaomi dan menekan tubuhnya. Yan Yan juga membalikkan tubuh Xiaomi dan memberikan minyak pelumas di bagian belakang tubuh Xiaomi hingga ke bagian dadanya. Su Xiaomi merasa apa yang ia lakukan sudah cukup lama mengikuti Yan Yan. Tubuhnya kini ingin didesak oleh Yan Yan: “Nah, Ah..”

Jari Yan Yan yang lembut memasuki bagian belakang Xiaomi yang sudah basah. Membuat tubuh Xiaomi semakin rendah. “Woh, Yan, ah, ah sakit..”

Yan Yan semakin menekan Xiaomi: “di mana yang sakit?”

“Ah, ah,, mereka ingin kau memasuki ku” ucapan Xiaomi yang eksplisit membuat wajahnya makin memerah.

Akhirnya,  saat Su Xiaomi masih menahannya, Yan Yan kemudian memasukkan miliknya ke bagian belakang Xiaomi, membuat Xiaomi merasa nyaman dan mendesah “ah, uh, uh, ah, Yan, aku ingin,, aku mau,,”

Tempat tidur mereka berbunyi lagi, tapi mereka tidak mempedulikannya. Xiaomi terus merangkak dengan tangan, kaki, dan pinggangnya: “lebih tekan sedikit, ah, ah, ke, keras”. Sementara mereka berdua masih dalam kondisi penuh gairah, tiba-tiba saja tempat tidur mereka berbunyi untuk yang terakhir kali, dan semuanya pun jatuh berantakan. Su Xiaomi berteriak, mereka berdua jatuh ke lantai bersama dengan tempat tidurnya. Yan Yan lalu berdiri dan melihat semuanya berantakan, ia pun mengeluarkan rokok dan menyalakannya. Sementara Xiaomi masih terduduk tak bereaksi apapun di sebelah tempat tidur yang sudah rusak. Nampaknya dia terkejut karena kecelakaan yang tiba-tiba itu.

Yan Yan menyindir nakal: “kenapa kau harus membuatnya sulit.. bagus,  kau sudah membuat tempat tidur ini rusak”

Su Xiaomi melihat ada sebuah lubang di dekatnya, ia menggigit bibir bawahnya malu “di situlah kita akan tidur malam ini, ah”

“kita bisa tidur di lantai” Yan Yan memerintah Xiaomi agar meletakkan selimut di lantai, kemudian mereka berbaring di sana. Xiaomi tidak bisa bangun, ia menempel pada Yan Yan yang tubuhnya mulai dingin. Xiaomi membungkuk dan berkata di telinga Yan Yan: “seharusnya ini bukan menjadi masalah, tapi kita terpaksa melakukannya”

“akhirnya tiba juga, ah?”

“lebih baik dengan selimut”
***

*chapter ini lebih sulit,, uughh… mandarinnya syusyah~~

2 comments:

  1. ini dimana aku bisa baca chapter 1 nya ya? ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kebetulan dari chapter 1 sengaja ga diupload. Tapi kamu bisa baca di wattpad kok https://www.wattpad.com/153278276-i-want-to-be-your-man-bahasa-vers-boyxboy-chapter (yang di wattpad bukan terjemahanku, tp punya Reiichunnie) enjoy reading :)

      Delete