Monday, April 23, 2012

Fanfic Forgive Me, My Babe (Alice Nine dkk)


 ⎾無条件幸福論⏌
Anata ijou no hito ga ita to shitemo
Atashi wa anata o aisu no desho
Dakara koso wagamama wa mou iwanai kara
Sore jaa koko de bye bye
__SuG__

Title                 : Forgive me, my babe
Author             : Hikari Ogata a.k.a Eri Tonooka
Fandom           : Alice Nine, ViViD
Pairs                : SagaXHiroto, ToraXNao, SagaXIV, ShouXHiroto
Genre              : Romance, Friendship, Heartache, YAOI
Chapter           : ¼
Summary         : “menurutmu Saga kenapa? Aku khawatir” Hiroto sangat takut dan benar-benar tidak ingin kehilangan Saga
Mood              : Ga jelas moodnya apaan *dilempar sandal*
Songs              : Kousai, 9th Revolver, Waterfall, Gemini II-the luv-
***
~Gemini-II-the luv~
Kobore ochita shizukure mita
Towa no tochiru me wa sora shiwa shinai
Toumenai sono kimi no egao ga
Kokoro no soko ni kienai honou tsuketa mama


07.00
TENG
“selamat pagi semuanya” ucap Gakuto-sensei yang datang ke kelas 3-A dimana seluruh member band indie kota Alice Nine bersekolah
“pagi sensei” murid-murid pun menjawab kompak
Di saat Gakuto –sensei sedang menulis di papan tulis, sebuah kejadian menarik terjadi di tengah keseriusan murid lain dalam belajar
“ah, membosankan. Pelajaran matematika yang paling kubenci!! Lebih baik makan saja dulu” Hiroto yang merupakan leader gitaris itupun mencoba makan bekalnya secara diam-diam, dan untuk mengelabui sensei ia sengaja menutupi dengan buku besarnya
“nyam, nyam,enak. Nao-san mau tidak?” tawar hiroto mencoba mengalihkan perhatian sang drummer yang sedari tadi sibuk dengan pulpen , buku catatan dan kacamatanya
“tidak usah,Pon. Makasih. Kamu gak nyatet?”
“males!! Aku gak suka pelajaran ini” jawabnya ketus dan langsung berbalik arah ke belakang menuju tempat duduk Saga
“Saga..” ucapan Hiroto terhenti sejenak karena melihat saga sedang tertidur pulas di mejanya, dan ia tak tega untuk membangunkannya. Lalu ia mencoba menawari makanannya kepada Tora, namun ia urungkan niatnya lagi karena Tora sedang asyik membaca majalah porno di pojok kelas
‘Tora ini bodoh atau apa, jam pelajaran malah baca yang begituan. Mending-mending kalau jam istirahat.. Tora payah’ ucap Hiroto dalam hati
Sekarang mata hiroto melirik ke arah Shou dan menemukannya sedang melamun sambil memandangi ke arah luar jendela kelas
“yaahh,, Shou malah ngelamun, pasti mikirin yang jorok-jorok” Hiroto hanya bisa tertawa melihat tingkah teman-temannya yang aneh-aneh
mendengar ada suara riuh, Gakuto-sensei pun menoleh ke belakang dan melihat empat murid di kelasnya tidak menghargai pelajarannya

DUAGH DUAGH DUAGH DUAGH

Buku milik Gakuto-sensei pun melayang ke arah kepala mereka berempat, sampai-sampai sang Vokalis hampir tersungkur ke lantai, Hiroto  tersedak makanannya, Tora hanya pasrah mendapat pukulan keras ke kepalanya, dan Saga memasang wajah innocent dan ia baru sadar kalau ia bersama ketiga temannya harus berdiri di koridor sampai jam pelajaran pertama selesai

“uh, aku masih lapar…” gerutu Hiroto dengan mimik mukanya yang polos itu
“kamu sih, nekat makan di jamnya dia” Saga mengomeli pelan sambil mengelus rambut hiroto dengan lembut dan itu membuat Hiroto hanya bisa tersipu malu

“BTW, Cuma Nao aja yang gak kena hukum. Tuh anak rajin banget belajar, matematika pula..” Shou pun angkat bicara
“iya nih, Tora-kun kok gak pinter-pinter kayak Nao-san sih? Padahal kan kau pacarnya, kenapa bisa begitu?” Tanya Hiroto masih dengan kepolosannya
“hush, Pon!!” Sergah Saga

“oi,oi,oi, terus kenapa kalau aku gak pinter-pinter. Dia aja yang pacarku gak repot” Tora mulai tidak suka dengan maksud Hiroto itu

“ok,ok. Gimana kalau kita besok belajar bareng aja. Mau gak?” Tawar Hiroto yang mengejutkan semuanya
“hah?apa sempat? Lusa kita harus datang ke acara band Indie se-Jepang, kau lupa?” Shou sedikit agak kesal karena saat itu ia sedang emosi
“oh no!! aku bener-bener gak inget,, gomen..”

“kita besok ke rumahnya Nao aja, sekali-kali kita senengin dia” usul Tora
“berarti selama ini kau belum pernah buat senang pacarmu sendiri Tora-kun??” celetuk Hiroto

“PON, kuhajar kamu!!”
“hehehe..gomen :-P”
“baiklah aku setuju, gimana Shou?” ucap Saga

“ya deh. Aku ikut” Jawab Shou mengiyakan setengah tidak yakin

Waktu mereka berdiri di koridor pun akhirnya selesai, dan mereka melanjutkan aktivitasnya masing-masing terkecuali Shou. Ia hanya duduk-duduk melamun di dekat jendela, entah hal apa yang sedang ia pikirkan
‘kenapa ia lupa kalau lusa itu hari ulang tahunku?’ Shou berucap dalam hati sambil ia memainkan kedua jari telunjukknya satu sama lain
‘mungkin ia masih sedikit ingat lusa itu kami harus nge-band, tapi….’
“ah, sudahlah” ucap Shou mengakhiri pikiran dan membuyarkan lamunannya, berusaha melupakan kejadian tadi. Sementara itu di sisi lain Tora sedang berbincang-bincang dengan Nao di atap sekolah

“Nao, besok kami berempat mau kerumahmu, buat belajar bersama. Kamu gak keberatan kan?”sambil
memainkan headphone yang ia lingkarkan di lehernya, ia mengawali pembicaraan itu

“eh?? Kok tumben? Biasanya kamu kan gak suka dengan hal-hal yang begituan” Nao agak sedikit kaget dengan tawaran Tora padanya,sampai-sampai ia menutup buku Soal Ujian  Negara yang dibacanya dengan keras
“kok gitu sih? Kami kan mau pinter keak kamu,, terus boleh gak?”

“ya boleh dong, rencananya mau belajar apa?”

“matematika”
“matematika aja?”
“iya.. soalnya kami gak ada yang paham sama yang diajarin Gakuto-sensei. Kamu ngerti kan?”
“baiklah, besok aku tunggu di rumah”

TEENGG

“eh udah bel tuh, masuk yuk” Tora pun beranjak dari lantai dan meraih tangan Nao agar ikut dengannya
“iya, Tora-chan” Nao pun hanya menundukkan kepalanya dan mulai terlihat semburat merah muncul dari kedua pipi chubby-nya
***

“Saga, akhir-akhir ini kok kamu kelihatannya capek sekali. Kamu kurang tidur?” tanya Hiroto ingin tahu
“masa’ sih? Hey, Pon, kau ini perhatian sekali sih. Terus kau mau apa?”

“oh.. aku Cuma tidak mau kamu atau salah satu member kita sakit saat lusa nanti. Karena itu merupakan hari bersejarah buat kita, dan kita bisa memulai karier kita dari situ. Begitu.. bukan yang-macam-macam”
“hahaha, kau ini tak pernah berubah dari SMP”
“memangnya aku seperti apa dimatamu?”

“Cerewet”
“huh, masa’ aku cerewet? Trus yang lainnya?”

“hemmm, apa ya? Kau ini lucu, polos, hiperaktif, rasa ingin tahumu besar, dan kau lebih mirip seperti anak umur tiga tahun yang merengek meminta permen jika aku menyuekimu selama sehari. Hahaha”

“unngg..” Hiroto tertunduk malu
“tuh kan, kau terlihat lucu kalau seperti itu”

“apakah aku sahabat baikmu,Saga?”

“yaiyalah, kau adalah sahabat baik yang pernah kumiliki. Dan aku tak akan melepaskanmu begitu saja, karena kau sahabat yang paling bisa mengertiku di saat susah”
‘hanya itu? aku ingin lebih dari sekedar sahabat baik, Saga? Kenapa kau tidak pernah menyadarinya’ Hiroto tertunduk lesu mendengar perkataan Saga barusan

“kenapa, Pon? Kok langsung lesu begitu? Memangnya ucapanku ada yang salah?”

“eng, nggak kok.BTW, besok jangan lupa ya.. kita belajar bareng.. dagg, aku ke kelas dulu. Bye”
“daag”
                                                                        ***

“hei, Saga.. kau telat  dua puluh menit” ucap Hiroto spontan melihat pintu rumah Nao terbuka tiba-tiba dengan sesosok Saga yang berada di seberangnya
“kami di sini sudah dapat poin-poin penting dari Nao-san. Hei kau kenapa?” kini Shou yang bertanya
“ah, maafkan aku semuanya. Tidak ada hal yang aneh kok.. ok, semuanya udah sampai mana?aku masih bisa ikut kan?” Saga berbicara terengah-engah seakan habis berlari dikejar anjing dan membuat Nao kali ini yang bertanya
“oi,oi, kenapa kau bicaranya seperti itu.. habis lari marathon?”
“no, aku baik-baik saja” Saga Cuma bisa berbohong, menggeleng bahwa ia baik-baik saja

“ok, kita lanjutkan tentang rumus yang ini, sebelumnya siapa dari kalian yang bisa mengerjakan soal dengan rumus ini?” Nao pun akhirnya mengalihkan pembicaraan

“emm,, aku coba ya..” kali ini Tora tidak bertele-tele dan langsung menerima tawaran Nao untuk mengerjakan soal itu, namun tampak jelas sekali Saga tidak memperhatikan apa yang dijelaskan Nao maupun soal yang yang dikerjakan Tora
“Saga, kau sakit?” Hiroto yang berada tepat di sebelah Saga pun bertanya khawatir karena ternyata ia tak bisa membohongi perasaannya pada Saga, ia sangat memperhatikan Saga

“tidak, teman-teman maafkan aku. Aku harus pulang sekarang, dan terima kasih Nao sudah mengajariku. Sampai besok. Jaa mata ne” Saga tidak menjawab pertanyaan yang mungkin sangat penting bagi Hiroto, dan ia langsung mengenakan jaket dan pulang.
“menurutmu Saga kenapa? Aku khawatir” Hiroto sangat takut dan benar-benar tidak ingin kehilangan Saga

“…” semua hanya bisa menggeleng, tak tahu sebabnya


At Saga’s ride
“aku akan memutar arah, aku benar-benar tak bisa melupakannya. Aku ingin menemuinya” dan Saga pun berbalik arah menuju ke bandara Narita, entah untuk apa
~flashback~
Saga’s POV

TURT TURT

“sms dari siapa ya?” setelah selesai mandi aku pun mendengar bunyi ketaiku, dan menebak-nebak siapa yang mengirimiku pesan singkat.
“mungkin Hiroto” jawabku asal tanpa melihat siapa pengirimnya, namun aku salah. Bukan dari teman-teman atau keluargaku, melainkan seseorang yang sudah lama hilang dariku kini muncul kembali dengan sebuah pesan yang mengejutkan
Aku shock melihat kata-kata yang ia tuliskan, sederhana namun mengandung arti tersendiri untukku

‘kenapa dia datang lagi kesini? Aku sudah benar-benar ingin melupakannya, arrgh.. kenapa dia muncul lagi…’ ketai yang ku genggam langsung ku buang ke kasur melihat adanya sebuah pesan singkat dari seseorang yang sekarang berusaha kulupakan yang kini muncul kembali. Memang benar dulu aku sangat mencintainya, tapi sekarang…, dan kenapa setiap aku ingat dia aku selalu ingin bersamanya.. dia memang racun hidupku…

“sekarang aku  harus pergi ke rumah Nao, kalau tidak datang aku pasti jadi bulan-bulanan mereka, tapi..”
 Bagian kecil dalam hatiku ini memintaku untuk menjemputnya di bandara sesuai dengan permintaan dari pesan singkat itu.. aku bingung…

‘Aku tak akan mengecewakan teman-teman. Aku harus bersama yang lain dulu walau sebentar’
~end of flashback~

TBC

No comments:

Post a Comment