Sunday, April 29, 2012

Fanfic Forgive Me, My Babe (Alice Nine dkk) chapter 4 -end-


⎾無条件幸福論⏌
Anata ijou no hito ga ita to shitemo
Atashi wa anata o aisu no desho
Dakara koso wagamama wa mou iwanai kara
Sore jaa koko de bye bye
__SuG__


Title                 : Forgive me, my babe ~end~
Author                         : Hikari Ogata a.k.a Eri Tonooka
Fandom           : Alice Nine, ViViD
Pairs                 : SagaXHiroto, ToraXNao, SagaXIV, ShouXHiroto
Genre               : Romance, Friendship, Heartache, YAOI
Chapter            : 4/4
Summary         : ‘apa yang kau lakukan pada boneka milikku, Saga?’
Songs               : Kousai, 9th Revolver, Waterfall, Gemini II-the luv-
                                                                        ***
~Kousai~
Nakushitakunai mono niji mo
shikisai ya kimi wo tsukuru subete…

Hari ini Shou berrencana menjemput Hiroto di rumah untuk berangkat bersama ke sekolah, dan itu disambut baik Hiroto. Pagi itu Shou mengendarai motor miliknya, ia tiba di rumah Hiroto dan menunggunya di depan rumah. Mendengar bunyi klakson motor Shou, Hiroto langsung cepat-cepat berpamitan kepada ibunya dan segera menghampiri Shou yang sudah menunggunya. Hiroto pun mengambil posisi senyaman mungkin untuk bisa dibonceng Shou. Eratnya pelukan Hiroto begitu terasa di pinggang Shou, ia sangat senang dengan keadaannya saat ini.
“Pon, ayo turun.. sudah sampai”
“gak mau, aku mau dibonceng Shou lagi. Hihihi”
“ada-ada aja, ayo sekarang turun. Nanti pulangan kubonceng lagi”
Hiroto hanya bisa tertunduk malu, menyembunyikan wajahnya yang sudah memerah
Begitu mereka menginjakkan kaki di kelas secara bersamaan, Nao yang berada di situ langsung meneriaki mereka
“Suit, suit, gandengan terus…” goda Nao
“apaan sih,, malu tau dilihat yang lain” Shou langsung bersikap sewajarnya dan mencoba menghentikan Nao agar diam
“iya, iya,.. aku iri deh lihat kalian berdua, mesra banget. Baru jadian ya?” Nao bicara ceplas ceplos
“menurutmu?”
“uhh,, so sweet..”

Mereka yang masih berbincang di pintu kelas tak menyadari kehadiran Saga dan IV di belakang mereka

“Shou, kita minggir sedikit. Ada yang mau lewat” Hiroto coba menghindari Saga, ia tak ingin menatap mata Saga secara langsung
“oh, iya”

Saga kali itu juga tak bisa banyak bicara, melihat Hiroto bersama Shou walaupun di situ juga ada Nao. Ia langsung masuk dan duduk di kursinya
***
“hei Saga, ayo gabung di sini… kita ngobrol-ngobrol” tawar Nao yang sama sekali tak tau dengan permasalahan antara Saga dan Hiroto
“makasih, Nao. Tenggorokanku sedang sakit, jadi tak banyak bicara sekarang” tolak Saga sopan, padahal ia tak sakit sama sekali
“oh ya udah”
“Nao-san, Tora mana? Tak biasanya ia datang terlambat. Apa mungkin sakit?” tanya Hiroto mengalihkan perhatian
“iya, hari ini ia tak masuk. Dia sakit, hernia-nya kambuh”
“trus sekarang dia di rumah sakit?” Shou bertanya khawatir
“iya” Nao memaksakan bibirnya untuk tersenyum, tapi ia sangat sedih

“yang sabar ya, Nao-san. Nanti kita ke rumah sakit jenguk Tora”
“makasih teman-teman,..”
“douita ^^”

Bel masuk kelas pun berbunyi, mereka langsung menuju kursi masing-masing. Bersiap memulai pelajaran hari itu
***

“hei, Tora sudah bangun. Lihat deh” Nao melambaikan tangannya agar Hiroto dan Shou mendekatinya, melihat Tora yang terbaring lemah di kasur pesakitan telah membuka matanya perlahan
“Tora kalau keak gini, macannya gak kelihatan ya?” celetuk Hiroto
“kalian ini bagaimana, teman sendiri lagi sakit malah dilihat ekspresinya. Bukan nanya keadaannya? Huft” Shou Cuma geleng-geleng kepala
“hehe, maaf. Tora, keadaanmu bagaimana sekarang?” Nao mencoba memegang tangan Tora apakah dingin atau hangat

“yah, begitulah…masih seperti ini, harus diinfus” jawabnya sedikit serak dan membuat Nao makin simpati
“sampai berapa lama kau terus di sini? Sehari tanpamu, rasanya setahun kau tak bersamaku..”

“maaf, Nao.. tapi kata dokter aku harus dapat perawatan lebih intensif di sini. Mungkin sekitar dua minggu ke depan aku bisa keluar dari sini” lagi-lagi suara Tora hampir tak terdengar, karena memang hernia membuat leher sampai ujung kakinya menjadi lumpuh
“tapi kau janji akan sembuh”
“iya..”


Suara derap langkah seseorang dari luar yang seperti berlari membuat mereka agak kaget. Dan beberapa saat, pintu kamar rumah sakit terbuka dengan cepat

“Saga?” hampir bersamaan mereka mengucapkan nama itu, Saga seperti habis berlari. Dengan nafas terengah-engah ia buru-buru mengucapkan ‘semoga cepat sembuh’ pada Tora dan membawa Hiroto dari situ tanpa sepatah kata lagi yang ia ucapkan
“HEI, SAGA!! Kau mau bawa Pon kemana?” Shou sangat tidak suka dengan sikap Saga yang seenaknya, ia berteriak hampir menarik pergelangan Hiroto yang satunya namun dapat dicegah Saga
“aku baik-baik saja Shou.. “ dari kejauhan Hiroto meyakinkan Shou

‘apa yang kau lakukan pada boneka milikku, Saga?’ batin Shou khawatir

Saga membawa Hiroto ke sebuah ruangan rumah sakit yang sepertinya Saga sudah hafal sekali dengan area rumah sakit itu
“kau mau apa?!” ucap Hiroto setengah berteriak
“aku ingin penjelasan berarti darimu”
“penjelasan apa?! Aku gak ada hubungan apa-apa denganmu!! Jadi tolong biarkan aku pergi!”
“Pon, dengarkan aku! Aku ingin kau jujur padaku, selama ini kau suka padaku atau tidak?”
“apa hubungannya denganmu?!”
“KARENA AKU MENCINTAIMU!!”

DEG

“Pon, aku gak mau terus-terusan kau memusuhiku. Aku tak bisa tanpamu Pon, kau tau itu kan?”
Hiroto berdiri mematung, memunculkan wajah tanpa ekspresi. Ia membelakangi Saga karena tak sanggup melihat matanya, hingga sebuah butiran air meleleh dari ujung matanya tanpa ia sadari
“Pon, aku sudah tak ada hubungan apa-apa lagi dengan IV. Karena ku tahu, kau akan membenciku”
“hiks..hiks”
“air matamu terlalu berharga, simpan saja air matamu untuk orang yang kau cintai. Aku tak pantas melihatmu menangis”

“SUDAH CUKUP!! KAU PUAS TERUS MEMBUATKU MENANGIS SEPERTI INI!! IYA??!!” Hiroto ternyata sudah muak dengan permainan Saga, ia berteriak sekencang mungkin tapi tetap saja ia pejamkan kedua matanya
“…”
“AKU LEBIH MENCINTAI SHOU DARIPADA KAU!!!” Hiroto berteriak lagi dengan tangannya menunjuk ke arah Saga, meluapkan segala emosi dan perasaannya
“Pon, kau..” jantung Saga mendadak seperti berhenti, ia benar-benar shock dengan ucapan Hiroto
“kita Cuma teman, gak lebih!!”
“aku tak bermaksud…”
“aku mau pulang!” potong Hiroto
“maafkan aku Pon,,”

‘Shou, kenapa jadi seperti ini?’ ucap Hiroto dalam hati. Masih dalam tangisannya, ia meninggalkan Saga di tempat sepi itu

Di kamar rumah sakit tempat Tora dirawat
“Shou… aku mau pulang..” Hiroto tiba-tiba muncul dari pintu luar dan hampir berlari lalu memeluk Shou
“Pon, kau dari mana? Kenapa kau menangis lagi? Apa yang Saga lakukan padamu” Shou langsung mengecek Hiroto, tau-tau ia melihat mata Hiroto sudah basah
“sudah Shou, aku mau pulang sekarang” paksa Hiroto
“iya iya.. teman-teman, kami pulang duluan ya. Cepat sembuh Tora..” Shou menuruti Hiroto untuk pulang, namun ia masih bertanya-tanya mengapa Hiroto jadi seperti itu. Apa yang dilakukan Saga padanya.
***

Shou mengantar Hiroto pulang dan sengaja ia akan bertanya soal yang tadi pada Hiroto
“ada apa lagi denganmu?” Shou langsung duduk di kasur kamar tidur tepat sebelah Hiroto
Hiroto menggelengkan kepalanya
“kalau tak mau cerita padaku ya sudah, aku pulang ya”
“ah, jangan..” Hiroto menarik tangan Shou yang sudah beranjak dari kasurnya
“mau cerita tidak?”
“iya, aku akan cerita semuanya..”
“soal Saga, kan?”
“ya, tadi dia membawaku ke tempat sepi di pojok rumah sakit. Lalu ia memintaku penjelasan”
“penjelasan apa?” Shou sangat antusias“apakah aku mencintainya atau tidak, lalu kujawab tidak. Karena aku lebih mencintaimu Shou..”
“kau ini.. you will love me and me too. I love you for the past, present and the future”
“jangan pergi ya, aku ingin kau selalu di sini” Hiroto menarik tangan Shou perlahan dan meletakkannya di dadanya
“walaupun ragaku nanti tak bersamamu, tapi jiwaku akan selalu ada di sini. Tepat di hatimu”

Hiroto pun memeluk Shou dengan erat, ia bisa merasakan BVLGARI BLACK yang dipakai Shou, namun wangi asli tubuh Shou begitu kentara. Ia sangat nyaman dipelukan Shou, berharap tak ada lagi orang yang mengganggu mereka. Hingga kedua anak adam itu menenggelamkan dirinya masing-masing di sebuah kasur king size milik Hiroto. Menikmati suasana dengan hujan yang turun tiba-tiba, mereka tak peduli akan apa yang terjadi dengannya nanti. Karena sebuah cinta sejati telah mereka dapatkan walau harus membuang perasaan cinta pada orang lain, yang semua orang selalu menyebutnya dengan ‘Pengorbanan hati’

“Aishiteru, kokoro kara”

__OWARI__

p.s : :saiia bikin nui fanfic, pake hati, cinta dan perasaan terhadap kakang-ku tersayang, siapa lagi kalau bukan Mponkuh terchintha… tapi kalo ada yg bilang gag jelas, yaaa….. T^T,,,. jangan gitu donkkk… tega amadt. Walao akhirnya rada” gantung, tapi gw seneng ShouPon akhirnya hepi ending. Jangan tanya IV terakhir ceritanya keak apa ya,, sebenarnya,IV gw culik buadt dijadiin koleksi kamar gw.. hahaha..*dikeroyok sama pens-pensnya IV* en satu lagi di sini ketauan kalo Saga itu maruk!!!

No comments:

Post a Comment