Monday, October 15, 2012

Fanfic Super Visual Battle Royale



Title : Super Visual Battle Royale
Author : Hikari Ogata a.k.a Eri Tonooka
Chapter : 1/1 –OneShoot-
Pair : ShouXHiroto (Shoupon)
A/N : This is fact about  Shou n’ Hiroto yang aku bumbuin dgn beberapa fiksi supaya bisa dijadikan cerita yang nyambung.


Super Visual Battle Royale


Tidak kurang dari sepuluh menit setelah berakhirnya acara Battle Super itu, Hiroto sengaja memisah dari Shou. Ia berjalan duluan menuju ke belakang panggung, dengan sebelumnya mengambil kacamata yang ia titipkan di meja host-Shou dan Tora menjadi hostnya-. Ia berjalan nyaris berlari, sibuk sendiri mencari tas yang ia lupa tadi letakkan di mana. Di sudut meja rias sana, terlihat sedikit bentuk tas Hiroto dari bentuk mata kecilnya.
Segera ia ambil dan menggantungkannya di bahu kanan. Begitu ia kembali ke pintu depan, tiba-tiba Nao menubruknya cukup keras.

“ouch!!”

“ee?? Gomen na, Hiroto-kun” ucap Nao membungkuk dalam lalu memegang tangan Hiroto yang ia tabrak tadi.

“iie, daijoubu” hiroto melepaskan pegangan Nao “Nao-san, kalau Shou cari aku jangan beritahu dia ya” pinta Hiroto “lho? Memangnya kau mau ke mana?”

“aku mau pulang. Capek” ucapnya tersenyum kecil
“baiklah. Memang sepertinya kau butuh istirahat”

Hiroto mengangguk dan meninggalkan Nao-dan teman-temannya yang lain- di belakang panggung.

***


“Tora? Apa kau lihat Hiroto?” tanya Shou bingung mencari teman kecilnya itu tidak ada di manapun.
“tidak. Tanya Saga atau Nao saja”

Shou menghampiri Saga dan nao yang duduk bersama dua member SCREW seperti sedang mengobrolkan sesuatu.

“maaf menganggu. Apa kalian lihat Hiroto?”

Semua saling pandang kecuali Nao. Sepertinya ia lupa akan janjinya tadi pada Hiroto agar tak memberitahu Shou tentang keberadaannya.

“dia pulang barusan--ups--”spontan ia menutup mulutnya sendiri. Ia sudah melanggar janji dan takut kalau Hiroto akan marah nantinya.


“oh, sankyuu Nao-san”

***

Shou memencet bel apartemen Hiroto. Sekali, dua kali, tiga kali tak kunjung ia mendapat sambutan dari dalam sana. Ia coba putar kenop pintunya, namun terkunci. Menelepon pun percuma, tak tersambung.

Akhirnya ia menunggu di depan pintu apartemen Hiroto sampai sang penghuni apartemen itu menampakkan sedikit bagian tubuhnya kepada Shou.


“ngapain kamu di sini?” suara berat Hiroto menyadarkan Shou yang sedari tadi terus menatap langsung pintu di depannya.

Shou berbalik badan dan melihat Hiroto memakan sebatang pocky yang sebungkus lagi ia genggam di tangan kirinya.

“kenapa pulang buru-buru? Gak nungguin aku juga..” ucap Shou khawatir

“memangnya kenapa?” tanyanya tanpa ekspresi, masih mengemut pocky-nya

“kamu kan pacarku”

“ohh..”
“ekspresi macam apa itu?”


Hiroto melewati Shou dan membuka pintu dengan sikap biasa.

“aku lupa kalau aku pacarmu, Shou”

“he?!!” Shou mendelikkan matanya

“kita kan laki-laki, satu band pula. Jadi terkadang aku lupa, masa’ laki-laki bisa berpacaran dengan laki-laki?”

“kamu ngomong apa sih?”

“benar juga, menerima pelukan bantuan saja malu, bagaimana kita deep kiss di atas panggung? Pasti tidak mau” Hiroto menohok Shou dengan fakta yang ia alami tadi

“kamu gak suka dengan responku tadi?”

“padahal sudah dibantu, tapi memelukku saja rasanya enggan. Hmm, sepertinya benar kata Tora ya... kamu gak suka digitukan”


“Hiroto, maaf. Aku melakukannya agar orang lain tak tau hubungan kita. Kalau mereka tau, aku tak bisa bayangkan kejadian apa yang bakal terjadi setelahnya”

Hiroto menganggukkan kepalanya mengerti. Mengerti kalau Shou sudah berbeda dari yang dulu.


“kamu gak pulang ke apartemenmu?” tanya Hiroto acuh

“oke, aku salah. Maafkan aku. Kejadian tadi aku tak bermaksud untuk tak mau membalas pelukanmu, tapi—”

“tapi memang kamu gak mau melakukannya”

“sudah sana pulang!! Aku butuh istirahat!!” seru Hiroto tepat di depan wajah Shou. Ia mendorongnya sampai keluar pintu, dan menutupnya cukup keras.


Ini salah Shou sendiri karena sudah membuat Hiroto marah. Akhirnya Shou pulang dengan terpaksa, dan tanpa ia ketahui di dalam kamar Hiroto sedang menangis atas insiden di panggung tadi.

***


n.b : oke, ini adalah moment yang paling bikin gw gak bisa tidur semalaman. Ekspresi mpon yang mau megang tangannya Shou, aihh malu-malu kucing gitu O>///<O... trus si Shou juga keknya mau meluk mpon tapi ga jadi... wiii kawaii... ///w///
Noh, liat aja poto2 yg ku save dari videonya




No comments:

Post a Comment