Sunday, May 13, 2012

Fanfic Nakigahara Kingdom chapter 1


Title : Nakigahara Kingdom
Author : Hikari Ogata a.k.a Eri Tonooka
Pair : ReitaXRuki, ToraXRuki, ToraXSaga
Chapter : 1/5
Genre : Fantasy, little Comedy
Contact Person : Eri Matsumoto Gazerock (fb), @eriq_ogata (twitter)
A/N : Fanfic pertama gw yang bergenrekan fantasy. Yah,lagi-lagi  fanfic yang idenya muncul tiba-tiba. Dan err,, judulnya asal kasih aja itu. Jadi rada kagak nyambung. Enjoy...^^

Nakigahara Kingdom

Di suatu sekolah yang pada saat itu waktu pulang sekolah, terdapat dua makhluk kawaii dan kakkoi yang sedang terlibat cekcok. Mereka meributkan hal yang hanya mereka berdua saja yang tau. Dan setelah diteliti secara seksama, ternyata mereka meributkan masalah percintaan mereka yang konon katanya sudah berada di ujung tanduk.
“kalau kamu gak mau ngaku ya sudah! Kita selesai di sini!” seru laki-laki berwajah kawaii yang terus menunjuk-nunjuk di depan muka lawan bicaranya
“ya terserah kamu, lagipula aku gak pernah ada hubungan sama dia! Tolong ya Ruki, kamu itu sudah salah paham” ucap orang berwajah kakkoi yang akhir ucapannya terdengar menenangkan
“pokoknya aku tetep gak percaya! Kamu pembohong Reita!!” laki-laki kawaii bernama Ruki itu sudah marah besar dan dia pergi begitu saja meninggalkan pacarnya, Reita.

“akh, sial! Kenapa jadi begini!”
...
Dalam perjalanan pulang sendiri, Ruki terus-terusan mengumpat. Sesekali merutuki dirinya kenapa bisa dulu dia mau jadi pacar Reita. Saking sebal dan marah, sampai-sampai ia tak melihat jalan yang ada di depannya. Dalam kecepatan normal, ia terus saja melangkah dan akhirnya.....
BRUAK KLONTANG KLONTANG *sfx lebai*
Ia tersungkur ke tanah dan seluruh badannya pasti sudah kotor terkena kotoran tanah. Ternyata kakinya tersandung sesuatu yang cukup keras dan solid.
“kurang ajar! Siapa sih yang naruh kayu di sini!! Kampret!” lagi-lagi Ruki misuh-misuh sendiri. Dengan kekuatan yang masih tersisa, dia mencoba berdiri dan segera mengambil kayu itu dan melemparnya jauh-jauh
“dasar kayu sial... eh? Bukan kayu? Apaan nih?” Ruki bingung melihat apa yang ia temukan. Sebuah benda seukuran kotak bento dengan satu sisi permukaanya terdapat bulatan yang menyerupai tombol.
“apaan nih? Remote control? Tapi kok Cuma satu tombol doang?”
Ruki melihat dengan seksama setiap sudut benda aneh itu. Niatnya untuk mengelap permukaan tombol itu, yang terjadi justru ia malah menekannya. Tak ada angin tak ada hujan, Ruki tiba-tiba lenyap dan meninggalkan hembusan angin di sana.

Ruki telah pindah ke dimensi lain

...
BRUAK
Ruki tiba di sebuah hutan yang masih cukup gelap dan lembab. Ia dapat merasakan tubuhnya seperti remuk dan tulang kakinya seperti patah. Jelas saja, dia bisa sampai di tempat ini karena jatuh dari langit dan langsung mendarat dengan cepat.
“ittai!!! Sakit semua badanku ini. Aduh,, eh? Di mana nih? Kok aku bisa sampai sini?”
“apa jangan-jangan karena tombol ini....” ia melihat tangannya yang tadi menggenggam tombol itu dan ia tak menemukan apapun di situ.
“heh???!!! Ke mana tombolnya... aduh, gak bisa pulang!!! TOLONGGG!!!”

GASRUK GASRUK

“siapa itu?”
Ruki tambah panik saja mendengar suara gaduh dari kejauhan yang makin lama makin dekat. Keringat dingin mulai mengucur dari keningnya, dan bibirnya sudah terihat memucat. Apakah ini akhir dari seorang Ruki? Tentu saja tidak.
“hei... terimakasih Dewa. Ternyata ramalan itu benar adanya. Akhirnya kutemukan juga kau, bidadariku...”

“@0@” Ruki  tambah dibuat bingung, pasalnya, orang yang berada di depannya ini berbicara tak jelas dan menunggangi kuda putih serta berpakaian ala kerajaan.
“kk..kkau siapa? Dan ngapain cosplay ala pangeran seperti itu!” tanya Ruki

“aku? Hmm,, aku memang pangeran. Tadi kau bilang cosplay, cosplay itu apa? Oh, ya, kau pasti bidadari yang diramalkan itu kan?” ucap orang itu sekenanya.

“aku bukan bidadari! Aku ini masih pelajar SMU!”
“benar! katanya juga, bidadari yang kutemui itu tak mengakui kalau dirinya bidadari. Wah,, kau memang jodohku”

“APPAAA?!!!!”

“sekarang ikut aku ke istana. Dan kita persiapakan buat pernikahan kita besok”

“APPPAAAAA??!!!”
Seketika itu juga Ruki ambruk di situ
...
Wangi aroma bunga mawar dan hawa tubuhku yang mulai mendingin, dapat kurasakan. Ah, apakah aku sudah di surga?
Aku terbangun mencium aroma menyengat bunga mawar itu, dan mencoba duduk. Kulihat sekelilingku dan aku seperti berada di sebuah ruangan mewah mirip istana. Andai aku punya rumah seperti ini, dan oh ya, sepertinya aku benar-benar bermimpi berada di surga. Ya, pasti begitu.
“lagi lagi mimpi..”

“anda tidak sedang bermimpi, tuan putri”
“HEEHHH?? Ada orangnya?!! Kkalian ss siapa?” seruku kaget. Ternyata sekarang aku tak sedang bermimpi. Ini nyata.

“kami para dayang kerajaan yang akan menemani tuan putri mempersiapkan pernikahan anda besok dengan pangeran Tora”

JDERRR
“jj...jangan bercanda! Aku tidak akan menikah dengan siapapun!”
“tapi, tuan pu..”
“jangan panggil aku tuan putri! Aku ini laki-laki! Aku mau pulang!!” mimpi apa aku semalam, sudah bertengkar dengan Reita, lalu tiba di kerajaan aneh dengan orang-orang yang aneh pula. Oh Tuhan, apa dosaku sehingga Kau memberiku cobaan seperti ini?!!

Tak kupedulikan orang-orang yang ada di sana, aku hanya ingin pulang sekarang dan segera pergi dari tempat aneh itu.

“bidadariku, kau mau ke mana?”
Suara orang aneh itu lagi. Aduh,, harus cepat-cepat pergi nih!
Tapi belum sempat mengambil langkah panjang, ia sudah berdiri di depanku. Cepat sekali orang ini. Ah tidak! Pokoknya aku harus segera pergi.

“hei, kau tak menjawabku. Kau mau ke mana?” tanyanya lagi dengan raut muka memelas
“aku mau pulang, bodoh!”

“tinggalllah di sini. Lagipula kau mau pulang ke mana? Kau kan bukan asli sini?”
DEGG
Seketika itu juga aku terdiam. Benar juga apa katanya. Saat ini aku terteleportasi dari Tokyo, dan pastinya juga aku tak bisa pulang karena kehilangan tombol aneh itu. Huh, mau bagaimana lagi.

“baiklah. Tapi aku belum setuju kalau besok kita menikah!” ucapku tegas
“sou ka? Jadi, kapan?”
“terserah aku dong! Kau mau tidak?”

“mmm,, yasudahlah. Terserah bidadariku ini saja. ^^”
“hei! Jangan panggil aku bidadari! Namaku RUKI!!!” teriakku tepat di telinganya. Biar saja kalau dia tuli, aku gak peduli
“Suteki~~~ namanya kawaii sekali”
‘Astaga, kenapa dia malah jadi kegirangan begitu?’

“nah, Ruki-chan, sekarang kau harus memakai baju kerajaan. Dan baju apa ini yang kau pakai? Aneh sekali. Coba lihat, kau memakai ikatan kain bersimpul di lehermu”
Dasar orang kolot, wajar saja kau tak mengerti seragam sekolah. Apa-apaan dia ini, masa dasi saja dibilang aneh. Aku baru tau kalau orang kerqjaan tak selamanya pintar.
“ini namanya dasi. Dan baju yang kukenakan ini namanya seragam sekolah” ujarku menunjukkan apa yang dimaksud
“oh,, hmm.. tapi kau harus mengganti pakaian itu dengan baju yang sudah ada. Karena mulai sekarang, kau resmi jadi anggota keluarga Kamijou”

“Heeeee???!!”

To Be Continue

No comments:

Post a Comment