Sunday, May 13, 2012

Fanfic Nakigahara Kingdom chapter 2


Title : Nakigahara Kingdom
Author : Hikari Ogata a.k.a Eri Tonooka
Pair : ReitaXRuki, ToraXRuki, ToraXSaga. (special guests 4 this chapter: Uruha, Wataru)
Chapter : 2/5
Genre : Fantasy, little Comedy
Contact Person : Eri Matsumoto Gazerock (fb), @eriq_ogata (twitter)
A/N : Fanfic pertama gw yang bergenrekan fantasy. Yah,lagi-lagi  fanfic yang idenya muncul tiba-tiba. Dan err,, judulnya asal kasih aja itu. Jadi rada kagak nyambung. Enjoy...^^

Nakigahara Kingdom

-Tokyo-
 “huh, sepertinya Ruki tak main-main dengan ucapannya tadi. Aku jadi merasa bersalah juga”
Reita tengah berbaring di sofa ruang tamu rumahnya sambil terus memikirkan kejadian pulang sekolah tadi. Sebenarnya kejadian yang diributkan mereka tadi hanyalah kesalahpahaman. Reita yang saat itu break olahraga, di sampingnya ada Uruha yang dengan telatennya mengelap keringat di wajah Reita. Di saat yang sama, Ruki juga ingin melakukan apa yang Uruha lakukan pada Reita, tapi ia keburu didahului. Melihat itu, Ruki jadi marah dan langsung diam seribu bahasa ketika Reita menghampiriya.
Dan kejadian itulah yang menyebabkan Ruki ingin meyelesaikan hubungannya dengan Reita.
“ke rumahnya sajalah. Dan belikan coklat sebagai permintaan maaf”
Ia keluar rumah dan berniat ke rumah Ruki. Tapi sebelum itu, ia mampir ke toko coklat langganan Ruki dan membelikan makhluk kawaii itu coklat yang berbentuk hati.

“Sumimasen..”
Tak lama seseorang muncul dari dalam rumah Ruki. Ternyata sang kakak.
“oh Reita, ada apa?” ucap kakak Ruki, Wataru.
“Rukinya ada?” ucap Reita sopan
“dia belum pulang tuh dari tadi. Aku kira dia bersamamu. Tapi kalau ia pulang telat, pasti memberitahu orang rumah” jelas Wataru

Reita bingung, dalam pikirannya sudah terlintas bermacam-macam hal yang aneh-aneh tentang Ruki. Ia takut terjadi apa-apa padanya.
“terimakasih, kak. Saya pulang dulu”
“iya, hati-hati”
...
“tuan putri, apa kau suka yang ini?”tawar seorang dayang cantik berrambut coklat padaku, menawarkan sebuah kostum putri kerajaan dengan renda di mana-mana. Oh my God, mereka ini ternyata serius.
“atau yang ini?” dan seorang lagi menawariku baju serupa dengan warna dan model yang terlihat,, errr.. kawaii.
“anou,, aku pilih sendiri saja. Terimakasih” ucapku seramah mungkin
“tuan putri sopan sekali.. beruntung pangeran Tora memilihnya sebagai istri” ucap dayang setengah baya yang sedang menyusun alat rias di ujung sana

“ano, gomen.. kami tak jadi menikah besok”
Langsung suasana menjadi hening. Mereka semua melihatku seperti apa ya, sedikit heran dan kecewa.
“kenapa tuan putri? Apa ada masalah?”
“bb..bukan begitu.. mm,, hanya saja, aku belum siap. Hehe, iya” semoga saja ucapanku tak membuat mereka curiga

“oh, begitu.. tapi ada bagusnya juga. Dengan begitu, persiapannya akan lebih matang”
“mou ichido gomennasai.. bisa tidak, kalian memanggilku cukup Ruki saja? Aku agak keberatan dengan sebutan tuan putri”

“nee? Nama anda kawaii sekali, seperti orangnya..”
“aduh, kalian berlebihan” tak sadar pipiku sudah memerah. Apa-apaan ini?!

“jadi, anda pilih yang mana?” dayang berrambut oklat itu menanyaiku lagi
“umm,, yang ini saja” tunjukku pada sebuah dress tak terlalu berlebihan dengan warna coklat soft. Kurasa lebih baik memilih yang ini daripada aku harus memakai kostum cosplay yang meriah seperti tadi
“ternyata pilihan anda bagus sekali. Wah,, aku iri...”
Mereka benar-benar berlebihan
“sekarang anda bisa memakainya di ruang ganti ini. Silakan..” kali ini dayang berbaju merah mempersilakanku dengan ramah.
“hai’. Arigatou”

Sebenarnya aku sendiri tak yakin untuk memakai kostum ini. Yah, daripada gak bisa pulang. Cobain aja dulu, siapa tau cocok. Hahaha..

“bagaimana?” ucapku agak canggung dan risih juga memakai gaun seperti ini.
Mereka diam saja dengan mulut menganga. Oh tidak, jangan jangan kostum ini sama sekali gak cocok. Aduh!!
“kenapa diam saja? Jelek, ya?”

“iiee.. anda sangat cocok memakainya. Anda terlihat sangat cantik, dan kawaii” ujar seorang dayang
“hontou?” aku sama sekali gak menyangka, baru pertama kali pakai kostum cosplay beginian udah dibilang cantik. Gimana kalo yang lain.
“iya, anda benar-benar cocok. Dan sekarang waktunya untuk dirias. Sini, biar saya yang mendandani anda”

“nee? Tidak perlu!”
“anda harus mematuhi peraturan kerajaan. Dan anda adalah calon istri pengeran, jadi harus diperlakukan seperti ini”

“ta..tapi..”
“nanti pangeran bisa marah, lho”
“huft.. iya deh. Terserah kalian mau ngapa-ngapain aku” aku hanya bisa mendengus sebal. Pasrah sajalah.

hampir setengah jam kemudian, mereka sudah selesai memakeup wajah dan menghiasi rambutku. Saking nyamannya perlakuan mereka, aku jadi tertidur dan gak tau apa yang mereka lakukan padaku sedari tadi
“sudah selesai, tuan Ruki..”
“hoahmm.. apa? Sudah selesai, ya?”
Mataku kubuka perlahan, masih susah untuk menerima rangsangan cahaya dari luar. Kulihat di depanku sudah ada cemin dan pantulan seorang perempuan cantik. Oh, siapa itu? Sepertinya kenal.
“bagaimana pendapat anda?”
“apanya? Mmm, dia siapa? Cantik sekali” tunjukku ke arah cermin dengan innosennya
“siapa? Oh, itu anda sendiri, tuan Ruki..”

“oh, aku sendiri..”
JDERRRR
“APPPPA???!! Itu aku!! Yang benar saja?!! Cantik sekali...”
Aku terpesona melihat pantulan diriku sendiri di cermin. Benar-benar seperrti perempuan errr atau lebih mirip seperti putri-putri di buku dongeng anak kecil.
Di situ aku terlihat anggun dengan riasan tak terlalu tebal. Pengilap bibir yang rasanya agak lengket. Dan coba lihat diriku, rambutku jadi memanjang dan menjadi bergelombang. Hmm..

“apa anda suka?”
Seorang dayang membangunkanku dari alam fantasi berlebihan ini.
“oh, ya. Aku,, suka sekali.. arigatou”

“apa anda mau mencoba membuat cake untuk  pangeran?”
“Heee??!! Tt..tidak terimakasih” tolak Ruki cepat

“yah~~~”
Raut muka mereka terlihat kecewa sekali. Melihat mereka kenapa aku jadi merasa bersalah? Ini kan bukan salahku?! Tapi...

“iya baikah, tapi kalian yang buat. Aku hanya menonton saja”
“arigatou gozaimasu, tuan~~”

Mereka langsung menarik tanganku dan menuju dapur kerajaan

To Be Continue

Author said : waa,, chapie duanya kependekan.. 

No comments:

Post a Comment