Thursday, March 14, 2013

Drable Kioku no Ame~Remember the Rain~



Title : Kioku no Ame~Remember the Rain~
Author : Hikari Ogata a.k.a Eri Tonooka
Pair : ToraXSaga
Genre : standar ah, cuman kisu doang *gak tau nulis genre yang baik dan benar*
A/N : Yosha,, ini adalah drable yang dibuat hari Sabtu 5 Januari 2013, dan sedikit ngambil true story (lagi???!!). Dan kenapa kalo gw bikin pair ToSa kebanyakan drable,bukannya penpic. Mungkin gw gak bisa bikin smut dan turunannya, padahal umur udah 18+.


Kioku no Ame~Remember the Rain~

‘bahkan aku pergi pun kau tak tau..’ batin Saga sangat sedih mengingat betapa sibuknya Tora sekarang ini.
Ia duduk di kursi belakang mobil dan terus menatap ke arah luar jendela. Kaca jendela yang kini sudah tergambar butiran-butiran air hujan yang terus merembes. Rintikan yang tertabrak kaca seakan mengetuk ingin masuk. Menemani hati Saga yang sama dinginnya dengan hujan ini.
Tak jelas ia merutuki dirinya yang selalu tak berani bilang pada Tora, atau lebih memarahi Tora yang tak bisa sejenak mendengarkan Saga berbicara.
Tapi semua sudah terlambat. Saga akan pergi ke Sapporo tanpa adanya Tora yang mengucapkan perpisahan sebelumnya.
‘Tora...’

CKIITTT

Lamunannya tentang Tora buyar seketika, saat mobil yang sedang membawanya berhenti tiba-tiba dan sukses membuat kepalanya terbentur jok kursi di depannya.
“ada apa, Ayabe-san?” tanya Saga pada sang supir sambil memijit dahinya yang sakit.
“ada seseorang tiba-tiba mencegat mobil ini di depan. Akan kumarahi dia!” begitu kata sang supir. Sementara Saga tak begitu mempedulikan orang pengacau yang membuat dahinya harus merasakan sakitnya terbentur benda keras.
“hei! Cari mati, ya!??” sang supir Ayabe dari dalam mobil memarahi sang pembuat onar.

“dahiku... sakitnya..” rintih Saga sambil memejamkan sebelah matanya, namun tanpa ia sadari seseorang menarik tangannya untuk keluar.

“Tt...Tora..!!”
Saga kaget melihat Tora dengan keadaan basah kuyup sedang memegang tangannya erat.
“kumohon keluar sebentar”
Tanpa berlama-lama, Saga menuruti perintah Tora. Tak memakai payung ataupun pelindung dari hujan, mereka sudah di luar mobil. Membiarkan hujan membasahi mereka.

“nani?”
“gomen.. aku..”

“kenapa? Lagipula kau seharusnya tak di sini. Hiroto pasti mencarim—”
Belum sempat Saga menyelesaikan ucapannya, lebih dulu Tora mengunci bibir Saga dengan menciumnya. Dengan memegang bahu Saga, Tora memejamkan matanya. Merasakan bibir Saga yang sudah terbasahi oleh air hujan, dan juga air mata Saga yang tanpa ia sadari sudah meluncur deras dari pelupuk matanya.
Tora bisa merasakan bibirnya sudah terasa asin, dan ia pun membuka matanya perlahan, melihat orang yang diciumnya itu juga terpejam namun dengan air wajah yang begitu menyakitkan bagi Tora.
Selama ini Tora mengira ia bahwa perasaannya terhadap Saga adalah perasaan yang wajar sebagai teman, namun ia salah. Ia benar-benar sangat merindukan Saga saat tak sedang bersamanya.

“aku berjanji akan selalu memerhatikanmu,,” ucap Tora bersungguh-sungguh. “karena aku baru tahu, aku  sangat takut kehilanganmu..”

Tora tau Saga menangis, walaupun air matanya sudah bercampur dengan air hujan. Semakin tak sampai hati menyakiti Saga lebih dalam lagi.

“aku pegang janjimu..”

The end

No comments:

Post a Comment