Saturday, March 30, 2013

Tragedi Cat Tinner Hatsune Miku




Ujian praktek seni di sekolah gue mengharuskan untuk membuat sablon bertemakan kartun. Whatever you wanna choose anything cartoon. Banyak yang gambar Tom&Jerry, Spongebob, Smurf, Pokemon, Winnie the Pooh deelel.. Gue kepikiran untuk membuat sesuatu yang sangat berbeda dari kartun-kartun jenis itu. Gue pun menggambar Hatsune Miku sebagai model gambar sablonan gue.

Berbekal foto Hatsune Miku di laptop, gue gambar dalam bentuk chibi. Soalnya kalo yang bener-bener Hatsune Miku, rasanya sulit banget mengingat detail anime Jepang sangatlah rumit. Walaupun Hatsune Miku sendiri bukanlah anime, melainkan sebuah software yang bisa nyanyi.

Oke, gue pun menggambar pakai kertas karbon supaya bisa tercetak di kain kaos. Lumayan juga sih, keren walau belum diwarnain. Tanpa ba-bi-bu lagi, gue bareng temen sebangku gue mulai ngewarnain itu Hatsune Miku.

Setelah hampir 50% tercat, tiba-tiba hal yang tidak diinginkan pun terjadi. Temen gue si Indri berniat untuk membersihkan kuasnya dengan mencelupkannya di air dekat meja gue. Mungkin dia gak tau atau lupa, kuasnya pun diangkat dan dia kibas-kibaskan tepat di atas kaos Hatsune Miku gue!! Dan yang terjadi adalah, kaos putih gue terdapat bercak-bercak hijau yang sama sekali gak nyambung sama warna Hatsune Miku yang biru itu!!! So, gue langsung melotot ke arah dia dan dianya jadi takut ngeliat gue udah kayak barong kesurupan gitu. Gue mencoba sabar dan membiarkan bercak hijau yang masih basah itu mengering.

Karena waktunya gak cukup, gue pun membawanya pulang untuk diselesaikan. Sampai rumah gue berpikir, bercak-bercak hijau kayak gini nutupinnya gimana, ya?? Aaduh, bingung gue.. Dan gue langsung keinget kalau Hatsune Miku itu kan nyanyi, dan nyanyi itu identik dengan blok nada. Jadi, gue memutuskan untuk menutupi sebagian bercak-bercak hijau itu dengan menggambar blok-blok nada *mengeluarkan napas setengah lega*.

Tapi masalah lain muncul ketika gue baru sadar bercak hijau itu gak Cuma nempel di atas gambar Hatsune Miku, tapi ternyata juga ada di bagian lengan yang jauh banget dari gambar utama. Gue pun berkonsultasi sama Bokap gue, gimana caranya buat hilangin itu?? Bokap gue pun mencari cat putih yang bercampur tinner untuk dicat di bercak hijau tadi. Baunya menyengat banget, bau tinner campur cat sablon. Pengen muntah deh..

Gue nunggu aja berharap catnya segera kering. Tapi, sampai malam pun cat putih+tinner itu gak kering-kering. Aduh, gimana ini?! Selidik punya selidik, ternyata cat itu memang gak bakalan bisa nyatu sama kaos, dan masalah paling besar itu pun terjadi juga. Warna hijau gak hilang, bau tinner yang menyengat, dan ditambah bercak tinner yang membekas kayak bekas iler bersarang di lengan kaos Hatsune Miku gue.. padahal, sablonan gambar si Hatsune Miku nya sudah bagus dan rapi. Tapi kenapa???!!!! Oh tidak!!!!

Gue pengen nangis, gue udah marah waktu itu. Dan parahnya, Bokap gue menghindar dan seolah-olah itu bukan kesalahannya.. #$%%&%$#$%^&&^%$

Hari pengumpulan akhirnya tiba, gue pun merelakan nilai praktek seni gue yang mungkin akan standar-standar saja (padahal gue pengennya delapan puluh lima lebih). Gue membungkus kaos itu di dalam plastik yang tentunya sudah dilipat sedemikian rupa. Jadilah yang terlihat hanya gambar Hatsune Miku yang bagus, padahal di dalamnya terdapat sebuah tragedi cat tinner yang bau). Ya, tak apalah, lagipula gue juga gak mau dikutuk gegara ngelawan Bokap sendiri. huhuhuhu,,

Yosh, inilah hasil kaos Hatsune Miku gue dan temen gue.. (gak keliatan lengannya kalau ada bekas cat tinner)

No comments:

Post a Comment