Sunday, June 23, 2013

Fanfic [SCREW] Good Side of Me chapter 3


Title: Good Side of Me
Author: Hikari Ogata a.k.a Eri Tonooka
Chapter: 3/4
Genre: Drama, Romance, Supernatural, School activity
Pair: KazukiXManabu, ByoXRui
Rating: PG
Language: Bahasa Indonesia
A/N: Penambahan beberapa karakter lewat yang hanya membuat susana semakin tidak karuan *ngomong apa sih lo?*. Well, enjoy and happy reading.
                                                         
Good Side of Me
FEST VAINQUEUR - GIFT

Pulang sekolah, Manabu melihat cuaca di luar yang mulai gelap. Hujan mengguyur kotanya saat itu, dan hujan di jam pulang sekolah membuat Manabu susah untuk pulang cepat. Ia tak mau membuat seragam sekolahnya kotor. Ia terpaksa menunggu di sekolah sendirian. Ia sudah terbiasa dan cukup berani berada di suatu tempat yang sepi sekalipun ia sendirian.

Hujan masih mengguyur dengan setia. Membuat perutnya semakin lapar dan tubuhnya semakin dingin.

“aku berharap ada sebuah payung untukku sekarang juga”

Ajaib. Sebuah tangan menyodorkan payung yang langsung melindungi Manabu dari hujan. Ini aneh. Pikirnya.

Namun keanehan itu terjawab sudah begitu melihat seseorang yang kemarin baru saja ia temui. Laki-laki tinggi berwajah tampan dengan sepasang mata yang indah itu sekarang tak mengenakan seragam olahraga. Seragam sekolah yang sama dengan Manabu kenakan.

Manabu masih takjub dengan suasana ini. Baru kali ini ada yang mau mendekatinya.

“kau Manabu Hara, kan?”

“ii..iya..”

Orang itu tersenyum manis “aku Kazuki Niikura yang kau cari tadi”

Manabu menganga mendengarnya. Jadi orang yang bertabrakan dengannya kemarin adalah orang yang membawanya ke ruang kesehatan tadi pagi. Ia mencoba melihat aura Kazuki, namun tak segelap kemarin. Kali ini auranya berwarna kuning. Sepertinya hari ini Kazuki sangat bahagia.

“terima kasih soal tadi pagi”
Kazuki mengangguk “kenapa kau bisa ada di dalam sana?”. Manabu menunduk dan raut wajahnya menjadi kurang bersemangat “aku terkunci saat aku mengembalikan bola”

“oh begitu. Hmm,, kau mau kuantar pulang?”

“kau tidak takut?”

“takut kenapa? Takut padamu? Haha,, tidak. Mana mungkin aku takut pada anak polos sepertimu” Kazuki kembali tersenyum “lagipula aku percaya padamu, kok”

Hati Manabu luluh seketika saat Kazuki mengucapkan kalimat terakhir. Manabu tau Kazuki tidak berbohong. Tidak ada ketakutan yang terpancar dari dalam dirinya. Manabu hampir menangis terharu dibuatnya.

“..kita bisa pulang sekarang, kan?”

Manabu terlalu sibuk dengan pikirannya. Sekarang ia tahu bahwa laki-laki tampan bernama Kazuki Niikura itu adalah orang baik. “ah,.. ya”

***

Semenjak meninggalkan sekolah sampai ia berbaring di kasurnya pun, Manabu tak henti-hentinya tersenyum mengingat kejadian selama ia pulang bersama Kazuki. Masih teringat jelas saat-saat ia berjalan berdekatan di bawah payung. Menghindari genangan air dan tetesan hujan dari samping, mereka saling mendekatkan diri. Sesekali Kazuki melindungi Manabu agar tidak terkena semburan air saat mobil melintas di samping mereka.

Manabu benar-benar senang,  karena baru kali ini ada siswa satu sekolahnya yang berani dan mau berdekatan dengannya. Kazuki sangat baik, berbeda dengan saat ia pertama kali bertemu. Ia jadi tak sabar untuk ke sekolah besok. Ia ingin berteman dengan Kazuki, sang kakak kelas paling populer.

“Kazuki-senpai.. terimakasih..”


“Mana-chan!! Cepatlah turun dan makan malam” teriak ibu Manabu dari lantai bawah.

“baik, Okaa-san”

***

Lama sekali pelajaran sejarah Jepang ini berakhir. Aku sudah terlampau mati bosan di sini. Anak-anak itu juga selalu diam, membuat rasa kantukku makin menjadi-jadi. Yutaka-sensei yang mengajar dengan lemah lembut itu semakin tidak karuan saja. Lihatlah dia sekarang, memakai baret berwarna biru seperti pelukis terkenal. Dia pikir dia seorang guru seni?. Ah, kenapa aku jadi sewot begini hanya karena aku ingin cepat-cepat bertemu Kazuki-senpai?

Kriiiinggg

Akhirnyaa.... jam istirahat. Aku buru-buru pergi dari kelas menyebalkan itu menuju ruang kelas 3-A.


“hei, kenapa anak itu berlari-lari? Seperti tak menghiraukan kita ada di sini” ucap seorang anak perempuan di kelas Manabu kepada temannya.
“memangnya aku peduli. Lagipula kau juga sama saja tak menghiraukannya saat dia di kelas. Kita selalu menganggapnya tak ada” jawab gadis berkepang dua itu.

“ya, kau benar. Untuk apa kita peduli”

***

“...kau seperti ibuku di rumah, Rui.. ahahahaha” seorang laki-laki berrambut hitam dan juga Kazuki sedang menertawakan Rui-pemuda manis- yang menirukan gaya Rui saat mengomel tadi.

“sialan kau, Byo!!”

Byo-pemuda berrambut hitam- dan Kazuki tak henti-hentinya tertawa melihat tingkah Rui. Kazuki telihat sampai memegangi perutnya dan menyeka ujung matanya.

“kau juga, Kazuki! Ikut-ikutan tertawa!” Rui menggembungkan pipinya yang tandanya dia sebal.
“hahaha.. maafkan aku”

Kazuki menggerakkan posisinya kembali dan pandangannya tak sengaja melihat ke arah luar dan menemukan seseorang mengintip dari luar pintu.

Kazuki mengenalnya.

“oii,, Hara!”

Mendengar Kazuki meneriaki namanya, Manabu bersembunyi dan berniat ingin pergi dari situ. Namun belum sempat mengambil langkah, Kazuki sudah ada di depannya sekarang.

“hei, kenapa kau di sini? Kau mencari siapa?”

Manabu menggelengkan kepalanya “aku.. ingin bertemu senpai”. Kazuki tersenyum mendengarnya.
“ada apa?”

“tidak ada apa-apa. Sepertinya kau sedang sibuk dengan teman-temanmu”


Di dalam, Byo masih bersama Rui yang tak beranjak dari tempatnya.“hei, Kazuki sedang bicara dengan siapa itu?” tanya Byo pada Rui yang masih kesal.
“mana ku tahu. Lihat saja sana sendiri!”
“hei,, kau marah? Jangan marah seperti itu, nanti aku tak suka padamu” refleks perkataan Byo membuat Rui merinding dan segera menghampiri Kazuki.
“ck..ck.ck.. Rui., semakin manis saja kau”


“heee??? Kau lagi? Kau kemari benar-benar ingin mengutuk Kazuki, ya?” ucapan Rui yang terdengar kurang ajar itu membuat Manabu menyadari kehadirannya kini. Kazuki langsung memukul kepala Rui, “cepat minta maaf!”

“iya iya. Maafkan aku”

“Manabu, kalau ada sesuatu yang ingin kau bicarakan, pulang sekolah temui aku di gerbang depan ya”

Manabu kembali bersemangat dan mengangguk cepat “iya. Terima kasih”

***

Sesuai ajakan Kazuki, Manabu sudah terlebih dulu berada di gerbang depan. Ia akan menunggu Kazuki di sana.

Sesungging senyuman terlihat samar saat Manabu tau Kazuki sudah keluar dari kelas dan berjalan ke arahnya. Di mata Manabu, Kazuki terlihat sempurna sekali. Dengan tinggi badan yang ideal dan paras yang menarik. Membuat seluruh laki-laki manapun akan iri. Termasuk dirinya.

“sudah lama menunggu?”

Manabu menggeleng. “lebih baik kita ke McD, sekalian ngobrol-ngobrol” usul Kazuki yang segera diiyakan Manabu. Untuk yang kedua kali, mereka pulang sekolah bersama.


Namun sepasang mata melihat mereka dari kejauhan. Sepasang mata yang menyorotkan penasaran dan kemarahan.

“Uruha-chan! Kenapa kau masih di sini? Ayo pulang” seorang gadis berkepang dua tiba-tiba muncul dan  memanggil gadis yang sedari tadi memerhatikan Kazuki dan Manabu.

Merasa tak dihiraukan, gadis itu melihat ke depan-melihat apa yang dilihat Uruha-.

“itu kan Kazuki-senpai! Dan... anak aneh itu?”
“ayo pulang!” seru Uruha berjalan pulang mendahului temannya.

“eee?? Chotto matte!!!”

To be Continue


No comments:

Post a Comment